Istana sebut perintah politik kerja Jokowi tak terkait reshuffle
Merdeka.com - Presiden Joko Widodo menegaskan kepada seluruh jajaran menterinya agak melaksanakan politik kerja bukan politik wacana. Hal ini diungkapkan Presiden saat membuka Sidang Kabinet Paripurna di kantor Sekretariat Negara pagi tadi.
Diduga, penegasan Presiden itu lantaran banyak menteri yang lebih mengutamakan politik wacana ketimbang politik kerja. Namun Juru Bicara Kepresidenan Johan Budi Sapto Prabowo langsung membantah.
"Saya kira itu penegasan kembali yang dimaksud Presiden politik kerja itu adalah (menteri) tidak berwacana tapi secara konkret kerjanya itu dilakukan. Saya kira tidak ada kaitannya dengan reshuffle," kata Johan di Gedung Kementerian Sekretariat Negara, Jakarta Pusat, Kamis (7/4).
-
Kenapa Jokowi reshuffle kabinetnya? Presiden Joko Widodo kembali melakukan reshuffle kabinet menteri dan wakil menteri hari ini Senin (17/7).
-
Bagaimana Jokowi melakukan reshuffle? Presiden Joko Widodo kembali melakukan reshuffle menteri dan wakil menteri hari ini Senin (17/7).
-
Siapa Ajudan Presiden Jokowi? Kapten Infanteri Mat Sony Misturi saat ini tengah menjabat sebagai ajudan Presiden Joko Widodo.
-
Apa yang diminta anak buah Jokowi? Ramai-Ramai Anak Buah Jokowi Minta Tambah Anggaran Sejumlah menteri dan pimpinan lembaga pemerintah ramai-ramai meminta tambahan anggaran kepada Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).
-
Kenapa Bahlil yakin para menteri tetap berkomitmen di Kabinet Jokowi? Lebih lanjut, dia menegaskan para menteri berkomitmen untuk menyelesaikan tanggung jawab sampai berakhir masa jabatan.
-
Siapa menteri Jokowi yang dipanggil MK? Empat menteri itu meliputi Menteri Koordinator (Menko) Pembangunan Manusia, dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy, Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, dan Menteri Sosial Tri Rismaharini.
Menurut Johan, Presiden sudah seringkali meminta menterinya untuk terus bekerja. Ungkapan politik kerja tidak hanya disampaikan saat isu reshuffle semakin memanas.
"Intinya, beliau (Presiden) berulang-ulang mengingatkan kembali mengenai apa yang sudah diputuskan dalam rapat itu harus dilaksanakan. Kemudian (menteri) diminta Presiden untuk kerja lebih keras lagi. Saya kira itu normatif saja," tambahnya.
Untuk diketahui, Presiden Jokowi memang tak pernah berhenti mengimbau menteri kabinetnya untuk terus bekerja. Presiden Jokowi bahkan tak ingin menterinya hanya bergelut dengan perbedaan pendapat yang tak berujung.
"Politik kita politik kerja, politik kerja. Jangan, bukan politik rencana, bukan politik wacana tapi politik kerja. Fokus pada apa yang sudah direncanakan agar terlaksana di lapangan, bisa terwujud, bisa bermanfaat bagi rakyat," ujar Presiden.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi mengizinkan menterinya maju sebagai capres di Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaSejak awal PDIP tak pernah meminta jatah menteri kepada Presiden Jokowi,
Baca SelengkapnyaAri menyampaikan bahwa reshuffle kabinet merupakan hak prerogatif presiden.
Baca SelengkapnyaIsu seperti itu biasa digembor-gemborkan pihak tertentu dan bersifat politis.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi menegaskan, seharusnya isu tersebut ditanyakan langsung pada presiden terpilih
Baca SelengkapnyaJokowi menegaskan penyusunan kabinet adalah hak prerogatif presiden.
Baca SelengkapnyaDave menilai, Jokowi sebagai presiden ada baiknya saling diskusi dengan Prabowo yang bakal melanjutkan pemerintahannya.
Baca SelengkapnyaIstana memastikan menteri yang maju dalam Pemilu 2024 masih bekerja seperti biasa.
Baca SelengkapnyaKoordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana menegaskan Presiden Jokowi belum berencana merombak susunan kabinet.
Baca SelengkapnyaSejumlah menteri di Kabinet Jokowi yang berasal dari PDI Perjuangan dikabarkan bakal mundur
Baca SelengkapnyaDari 13 menteri yang direshuffle, 4 menteri dari PDIP dicopot oleh Presiden Jokowi dan satu lagi Kepala BIN Budi Gunawan yang dianggap dekat dengan PDIP.
Baca SelengkapnyaMenkeu Sri Mulyani dan sejumlah menteri kabinet Indonesia Maju disebut-sebut akan mundur
Baca Selengkapnya