Istana Tindaklanjut Laporan GP Ansor Soal Kelompok Radikal Buat NKRI Bersyariat
Merdeka.com - Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko memastikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan menindaklanjuti laporan Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda (GP) Ansor. Di antaranya laporan mengenai konsolidasi kelompok radikal yang ingin mendirikan negara khilafah atau NKRI bersyariat.
"Kita semuanya harus memiliki sikap yang sama. Jadi akan lebih bagus lagi nanti kalau menempatkan (kelompok) radikal sebagai musuh bersama," kata Moeldoko di Istana Kepresidenan Jakarta, Jumat (11/1).
Mantan Panglima TNI ini menegaskan, seluruh elemen masyarakat tidak boleh ragu-ragu menghadapi kelompok radikal. Sebab, mereka berpotensi mengganggu masa depan generasi muda dan bangsa.
-
Apa yang dipesan Jokowi ke TNI-Polri? 'TNI Polri harus berani masuk ke hal-hal yang berkaitan dengan teknologi. Pesawat tempur perlu, iya. Tank perlu, iya. Tapi hati-hati juga dengan drone.' kata Jokowi.
-
Siapa yang diusulkan Jokowi jadi Panglima TNI? Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengusulkan Jenderal TNI Agus Subiyanto sebagai calon Panglima TNI.
-
Siapa yang diimbau TNI-Polri untuk menjaga keamanan? Mereka mengimbau agar warga berpartisipasi aktif dalam kegiatan siskamling.
-
Siapa yang menjadi Panglima TNI? Saat Indonesia merdeka, Surono dan kawan-kawannya bergabung dengan Barisan Keamanan Raktay (BKR) di Banyumas. Di sinilah Surono selalu mendampingi Soedirman yang kelak menjadi Panglima TNI.
-
Apa yang Jokowi ajak untuk ditanggulangi? 'Selain itu kejahatan maritim juga harus kita tanggulangi seperti perompakan, penyelundupan manusia, narkotika, dan juga ilegal unregulated unreported IUU Fishing,'
-
Apa pesan yang diberikan Kapolri? Kapolri memberi arahan agar Theodore bisa mempersiapkan segalanya sebelum berdinas seusai dilantik sebagai perwira. 'Kemarin saya bisa diberikan kesempatan berbincang-bincang sama Bapak Kapolri. Di situ Bapak Kapolri menitipkan pesan ke saya terutama untuk bagaimana kelanjutan pada saat dinas dan bekal apa saja yang perlu saya persiapkan,' kata Theodore.
"Daripada berkembang ke depan sekarang harus putus tidak boleh lagi berkembang," ucapnya.
Mengenai laporan GP Ansor bahwa kelompok radikal mendukung salah satu kontestan pemilu 2019, menurut Moeldoko, Jokowi tidak menanggapi.
"Pak Jokowi tidak memberikan tanggapan tapi saya pribadi ingin mengingatkan siapa pun yang bermain-main dengan itu menggunakan kelompok-kelompok radikal untuk kepentingan politik praktis maka ini akan menjadi back fire. Ingat itu. Jadi jangan main-main dengan itu," kata dia.
Sebelumnya, Ketua GP Ansor, Yaqut Cholil Qoumas mengatakan pihaknya menemukan ada kelompok radikal yang terkonsolidasi akibat kontestasi pilpres 2019. Kelompok tersebut tersebar di Jawa Barat dan di luar pulau Jawa.
"Riau misalnya, terkonsolidir. Jawa Barat apalagi," ucap Yaqut.
Menurut Yaqut, kelompok radikal ini tidak merusak pemilu 2019. Mereka hanya berafiliasi dengan salah satu kontestan pemilu yang bisa mengakomodir agenda pendirian negara khilafah atau NKRI bersyariat.
Putra dari Muhammad Cholil Bisri ini enggan menyebut siapa kontestan yang dekat dengan kelompok radikal tersebut.
"Saya tak mau sebut, namun faktanya ada. Bisa dirasakan lah, saya kira kawan-kawan wartawan juga tahu," ujar dia.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Organisasi kelompok anti-Pancasila sudah dibubarkan, tapi sel-sel mereka masih terus bergerak di bawah tanah.
Baca SelengkapnyaMa'ruf menduga kelompok ini menyasar anak muda karena masa depan bangsa ada di tangan mereka.
Baca SelengkapnyaIndonesia harus kuat dari berbagai upaya destabilisasi gencar dilakukan khususnya dari kelompok dan jaringan teror.
Baca SelengkapnyaPancasila menjadi penting dibumikan khususnya bagi para generasi muda guna mencegah intoleransi
Baca SelengkapnyaPergerakan kelompok itu dicurigai dimotori pihak lama yang sudah dilarang oleh Pemerintah
Baca SelengkapnyaPuan mengapresiasi penangkapan 3 terduga pelaku teroris di Kota Batu, Jawa Timur.
Baca SelengkapnyaDiperlukan gotong royong dan kerja bersama demi masa depan anak bangsa.
Baca SelengkapnyaSetelah selesai pemilihan masyarakat diingatkan untuk tetap menjaga persatuan
Baca SelengkapnyaSetiap individu selayaknya bisa menjadi sosok yang menyebarkan kebaikan dan menjaga harmonisasi.
Baca SelengkapnyaPerlu diwaspadai isu Palestina menjadi pintu gerbang kelompok intoleran mendapatkan panggung dan perhatian publik.
Baca SelengkapnyaUntuk membentuk ketahanan ideologi masyarakat, salah satunya dengan mendekati dan memberi arahan kepada para takmir masjid.
Baca SelengkapnyaJokowi diminta tidak membiarkan penyalahgunaan kekuasaan demi kepentingan politik tertentu
Baca Selengkapnya