Istri Gus Dur: Indonesia tidak dimonopoli satu keyakinan dan golongan
Merdeka.com - Istri presiden keempat Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, Shinta Nuriyah menegaskan Indonesia adalah negara majemuk yang tidak dimonopoli oleh satu keyakinan atau golongan saja. Pandangan itu dia sampaikan, sebagai reaksi atas praktik radikalisme yang bertujuan menginginkan penyeragaman.
"Aksi terorisme yang terjadi baru-baru ini menjadi ancaman nyata bagi keberagaman di Indonesia," kata Shinta di Pasar Segamas Kabupaten Purbalingga, Selasa (22/5) saat sahur bersama antara Pemkab Purbalingga dan warga masyarakat.
Menurut Shinta, Indonesia mempunyai harta yang tidak bisa disamai oleh bangsa lain yakni keberagaman. Sebab itu, menjaga kondusifitas di tengah perbedaan adalah hal mutlak yang harus dilakukan oleh setiap warga negara.
-
Siapa yang menjuluki Gus Dur Bapak Keberagaman? Julukan Bapak Keberagaman ini diberikan oleh Museum Kepresidenan RI Balai Kirti, museum yang mengelola koleksi, gagasan, dan karya para presiden.
-
Apa kebijakan Gus Dur terkait keberagaman? Gus Dur dijuluki Bapak Keberagaman karena pada masa pemerintahannya, ia menerbitkan Keputusan Presiden Nomor 6 Tahun 2000 tentang Pencabutan Instruksi Presiden Nomor 14 Tahun 1967 yang membatasi agama, kepercayaan, dan adat istiadat Cina. Keputusan ini memberikan kebebasan kepada masyarakat Tionghoa untuk menganut agama, kepercayaan, dan tradisi mereka, termasuk merayakan upacara keagamaan secara terbuka.
-
Bagaimana Gus Dur menunjukkan keberagaman? Tak hanya soal kebijakan, bahkan pakaian yang ia kenakan juga menunjukkan keberagaman di mana hal itu menjadi ikonik dari dirinya. Pakaian yang sering ia kenakan adalah baju batik, sarung, dan peci. Hal ini menarik karena beliau adalah santri, kiai, atau ulama, dan pernah menjadi ketua umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU). Namun, dibanding menggunakan gamis putih panjang yang sering dipakai oleh para habib, ia lebih memilih memakai batik.
-
Kenapa Gus Dur dijuluki Bapak Keberagaman? Julukan Bapak Keberagaman ini diberikan oleh Museum Kepresidenan RI Balai Kirti, museum yang mengelola koleksi, gagasan, dan karya para presiden. Julukan ini diberikan karena Abdurrahman Wahid atau lebih akrab disapa Gus Dur selama masa pemerintahannya, dia mengeluarkan berbagai kebijakan yang merangkul semua kalangan dan mencerminkan sikap toleransi.
-
Kenapa Gus Dur dijuluki Bapak Pluralisme? Kedekatan Gus Dur dengan masyarakat minoritas dan orang-orang terpinggirkan, membuatnya dikenal sebagai sosok yang plural dan menghargai semua perbedaan. Hal ini yang kemudian Gus Dur dijuluki sebagai Bapak Pluralisme Indonesia.
-
Siapa yang membuat pernyataan tentang Indonesia? Tidak ada pembahasan terkait PM Singapura sebut Indonesia sebagai negara yang tidak akan maju karena gila agama.
"Warga Purbalingga harus menjadi contoh keberagaman yang ada di Indonesia," katanya.
Bulan Ramadan ini, kata Shinta, membawa pesan ajaran kesabaran, kejujuran, keadilan dan tolong menolong. Ia berharap pesan-pesan tersebut bisa dipraktikkan jadi sikap kehidupan berbangsa agar tercipta harmoni di masyarakat.
Dalam acara sahur bersama tersebut, Wakil Bupati Purbalingga, Dyah Hayuning Pratiwi menyampaikan bahwa warga di Purbalingga tetap kondusif meskipun baru-baru ini Indonesia berduka dengan serangkaian aksi teror. Tiwi mengatakan warga Purbalingga akan tetap solid menjaga NKRI dengan kebhinekaan serta tetap mengedepankan toleransi.
"Warga Purbalingga tetap kondusif dan tidak terpengaruh dengan isu destruktif yang berhembus," papar Tiwi.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Setiap presiden yang menjabat memiliki julukannya masing-masing. Presiden keempat, Abdurrahman Wahid diberi julukan Bapak Keberagaman.
Baca SelengkapnyaSelama ini, Bung Karno identik dengan PDI Perjuangan.
Baca SelengkapnyaK.H. Abdurrahman Wahid atau biasa dikenal Gus Dur merupakan sosok guru bangsa yang karismatik.
Baca SelengkapnyaGus Dur adalah pemimpin yang begitu dicintai rakyat Indonesia karena sosoknya gigih memperjuangkan hak-hak kaum minoritas.
Baca SelengkapnyaKetua DPR Puan Maharani menegaskan bahwa Indonesia bukanlah negara untuk satu orang atau satu kelompok golongan
Baca SelengkapnyaMenag mengingatkan, bangsa Indonesia dibangun oleh berbagai macam ras, suku, budaya, hingga agama.
Baca SelengkapnyaYenny Wahid meminta Barikade Gus Dur tidak memilih Anies-Cak Imin di Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaPresiden ini dikenal sebagai orang tua sekaligus teman yang asyik bagi anak-anaknya. Ia bahkan tak segan meminta maaf kepada sang anak karena merasa bersalah.
Baca SelengkapnyaMahfud MD menekankan keberagaman dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Baca SelengkapnyaCak Imin mengaku menghormati pilihan Yenny Wahid tersebut.
Baca SelengkapnyaMenariknya sahur keliling yang digagas istri Presiden Keempat RI itu melibatkan umat lintas agama
Baca SelengkapnyaPerbedaan pilihan mencerminkan keragaman pandangan di dalam masyarakat.
Baca Selengkapnya