Istri Hakim Jamaluddin Curhat Sering Dikhianati Suami lalu Ingin Membunuhnya
Merdeka.com - Polisi melakukan olah tempat kejadian perkara bersama tiga tersangka pelaku pembunuhan terhadap hakim Pengadilan Negeri (PN) Medan, Jamaluddin (55), di 5 lokasi di Medan, Senin (13/1). Dalam reka adegan itu, tersangka Zuraidah Hanum (41), istri korban, curhat sudah tidak tahan diselingkuhi suaminya sehingga berniat membunuhnya.
Adegan pertama digelar di lantai dua bekas Warung Every Day, Jalan Ring Road, Medan. Di cafe itu pada awal November 2019, Zuraidah curah kepada tersangka Jefri Pratama (42). Dia mengaku tidak tahan terus diselingkuhi suaminya.
"Dia (Jamaluddin) terus berselingkuh dengan berjejer perempuan, dari pertama pernikahan saya dia selalu menghianati saya. Saya lagi hamil pun dia bawa perempuan," ucap Zuraidah.
-
Apa yang terjadi pada keluarga Abdur Rahman? Kecelakaan ini terjadi pada (1/9/2023), di mana mobil yang ditumpangi keluarganya mengalami kecelakaan dengan truk bermuatan pasir.
-
Kenapa keluarga APD mencabut laporan polisi? 'Sehingga saya menghargai orang tua pelaku, sedangkan alasan kita untuk mencabut laporan polisi, karena tersulut emosi membuat laporan ke polisi melihat anak yang merintih kesakitan di rumah sakit,' jelasnya.
-
Kenapa keluarga korban minta pelaku dipenjara? 'Kalau misal ada undang-undangnya saya minta untuk dipenjarakan saja. Biar ada efek jera. Karena itu anak telah melakukan kejadian yang sangat brutal,'
-
Di mana pembunuhan keluarga itu terjadi? Arkeolog menemukan situs pemakaman massal ini di Desa Koszyce, Polandia. Dari hasil pengamatan yang dilakukan pada sampel DNA kerangka tersebut mengungkap sebuah keluarga besar tewas secara brutal di lokasi ini.
-
Siapa yang di tuduh merusak keluarga Hanan Sudiro? Melalui akun tersebut, Amy disebut sebagai sosok yang telah merusak masa kecil dan keluarga pemilik akun yang diketahui bernama Hanan Sudiro.
-
Bagaimana cara keluarga itu dibunuh? Terdapat 15 kerangka perempuan, anak-anak, dan pemuda yang tewas akibat pukulan kuat di kepala. Semua mayat pada lokasi ini memiliki tanda bekas pukulan di tengkorak mereka, ini menunjukan pada masanya mayat-mayat tersebut dibunuh secara brutal.
Perempuan ini mengaku sudah mengadukan perbuatan Jamaluddin kepada keluarga suaminya itu. Namun mereka tidak dapat berbuat apa-apa. "Saya telah mengadukan dengan keluarganya, dengan kakak kandungnya tapi mereka tidak berdaya melakukan apa-apa," ucap Zuraidah.
Jefri saat itu sempat menyarankan agar Zuraidah mengadu ke Pengadilan Agama. "Kenapa harus dimatikan kenapa tidak diadukan ke pengadilan agama saja?. Kata ibu Zuraidah Hanum, kalau saya adukan ke pengadilan agama nanti mamo saya bisa meninggal dunia," ucap Jefri.
Rekonstruksi masih berlangsung. Setelah dari Warung Every Day, rekonstruksi digelar di warung lontong milik keluarga Reza dan Jefri di Jalan Setia Budi, Medan Selayang. Keduanya bertemu di sana.
Seperti diberitakan, Zuraidah, Jefri dan Reza telah ditetapkan sebagai tersangka pelaku pembunuhan terhadap Jamaluddin. Motifnya diduga sakit hati dan cinta segitiga. Istri korban, Zuraidah diduga menyuruh selingkuhannya, Jefri, dibantu saudaranya Reza menghabisi hakim PN Medan itu.
Ketiga tersangka diduga telah melakukan pembunuhan berencana. Mereka dijerat dengan Pasal 340 subs Pasal 338 Jo pasal 55 ayat (1) ke-1e. Mereka terancam hukuman mati.
Kasus ini diselidiki polisi setelah Jamaluddin yang juga menjabat Humas PN Medan ditemukan tak bernyawa di jok tengah mobil Toyota Land Cruiser Prado dengan nomor polisi BK 77 HD. Kendaraan mewah berisi jasad hakim PN Medan itu didapati di jurang pada areal kebun sawit di Kutalimbaru, Deli Serdang, Jumat (29/11).
Bagian depan mobil ringsek karena menghantam pohon sawit. Airbagnya juga terbuka. Jasad Jamaluddin telah diautopsi di RS Bhayangkara, Medan, Jumat (29/11) malam. Jenazahnya kemudian dibawa untuk dimakamkan di Nagan Raya, Aceh, Sabtu (30/11).
Selanjutnya, polisi memastikan Jamaluddin merupakan korban pembunuhan. Dia diperkirakan meninggal antara 12 hingga 20 jam sebelum diautopsi.
Hakim Jamaluddin Tolak Ceraikan Zuraidah
Zuraidah Hanum (41) mengaku pernah minta cerai kepada Hakim Pengadilan Negeri (PN) Medan, Jamaluddin (55). Namun permintaannya ditolak dengan alasan menjaga nama baik.
Pengakuan itu disampaikan Zuraidah pada adegan pertama rekonstruksi pembunuhan Jamaluddin. Dia minta cerai karena tidak tahan suaminya terus berselingkuh dengan perempuan lain.
"Saya coba minta cerai, katanya jangan coba-coba minta cerai dengan saya, karena perceraian kedua saya akan malu karena saya seorang hakim, sementara dia menyakiti saya dengan perempuan-perempuannya," ucap Zuraidah.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polisi menangani kasus pembunuhan yang diduga dilakukan seorang ibu kepada dua anaknya di Kediri, Jawa Timur.
Baca SelengkapnyaKorban dibunuh saat tidur menggunakan helm yang dipukulkan ke kepala dan bagian lehenya dicekik.
Baca SelengkapnyaWanita berhijab ini ditalak oleh suami karena terlibat cekcok dengan mertuanya. Hubungannya terpaksa harus berakhir dan kandas di tengah jalan.
Baca SelengkapnyaTersangka membiarkan korban dalam keadaan tak berdaya, malah mengadukan tindakan ke ayah kandungnya melalui sambungan telepon.
Baca SelengkapnyaKecurigaan bahwa kematian Asep tidak wajar semakin kuat setelah adanya tagihan pinjaman online atas nama korban yang diajukan di hari dia meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaKedua tersangka diduga sudah lama merencanakan aksinya.
Baca SelengkapnyaKorban dikeroyok hingga tewas lalu mayatnya dibuang ke sungai.
Baca SelengkapnyaJasad korban ditemukan tanpa kepala di kolam proyek, Pelabuhan Muara Baru, Penjaringan, Jakarta Utara.
Baca SelengkapnyaKorban merasa cemburu melihat tingkah laku suaminya belakangan ini.
Baca SelengkapnyaPermintaan itu diungkapkan Fauziah saat menjadi saksi di Pengadilan Militer (Dilmil) II-08, Jakarta Timur, Kamis (2/11).
Baca SelengkapnyaOditur Militer II-07 menghadirkan ibu Imam Masykur Fauziah, korban pembunuhan Praka Riswandi Manik dan 2 anggota TNI.
Baca SelengkapnyaTersangka kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang M Ramdanu menyerahkan diri.
Baca Selengkapnya