Istri Hamil, Guru Mengaji di Serang Mencabuli 5 Murid di Majelis
Merdeka.com - Seorang guru mengaji berinisial AG (26), mencabuli lima murid di Kecamatan Carenang, Kabupaten Serang, Banten. Pelaku meniduri korban di majelis tempat pelaku mengajar ngaji.
Kapolres Serang AKBP Maryono mengungkapkan pelaku mengancam para korban dengan kata-kata untuk melakukan perbuatannya. Sedangkan pelaku sendiri diketahui telah memiliki istri dan dalam kondisi hamil.
"Yang bersangkutan menyetubuhi dengan ancaman kata-kata 'Kalau enggak mau enggak usah ngaji lagi di sini'. Kalau enggak mau nurut sama saya," kata Maryono di Mapolres Serang, Selasa (29/12).
-
Siapa guru yang mencabuli murid? Kasat Reskrim Polres Kota Pariaman, Iptu Rinto Alwi mengatakan, peristiwa itu terjadi beberapa bulan yang lalu dan pelaku sudah berhasil diamankan. 'Kejadian tahun ini, beberapa bulan yang lalu. Pelaku berhasil ditangkap pada 15 Mei 2024. Pada 29 Mei 2024 perkaranya sudah dilimpahkan ke Kejaksaan,' tuturnya.
-
Bagaimana guru itu mencabuli murid? 'Korban dicabuli pada saat jam pelajaran dengan diiming-iming uang. Aksi itu ada yang dilakukan pelaku di pustaka, dan ada juga di kelas. Kejadian sudah berulang-ulang,' jelasnya.
-
Di mana guru itu mencabuli murid? 'Korban dicabuli pada saat jam pelajaran dengan diiming-iming uang. Aksi itu ada yang dilakukan pelaku di pustaka, dan ada juga di kelas. Kejadian sudah berulang-ulang,' jelasnya.
-
Kenapa guru itu mencabuli murid? 'Korban dicabuli pada saat jam pelajaran dengan diiming-iming uang. Aksi itu ada yang dilakukan pelaku di pustaka, dan ada juga di kelas. Kejadian sudah berulang-ulang,' jelasnya.
-
Bagaimana siswa membacok gurunya? Peristiwa itu terjadi pada Senin (25/9) pukul 09.30 WIB. Saat itu sang guru sedang mengawasi PTS (Penilaian tengah semester). Akibat insiden itu, guru mengalami luka serius dan mendapat perawatan di RS Wongsonegoro, Semarang.
-
Kenapa siswa membacok guru? Terkait kejadian ini, Kasatreskrim Polres Demak AKP Winardi mengatakan, pelaku tega membacok gurunya sendiri diduga karena tidak terima mendapat nilai jelek.
Perbuatan pelaku dapat diungkap setelah lima korban melaporkan perbuatan guru mengajinya tersebut ke Polres Serang. Pelaku akhirnya dibekuk.
"Ada lima korbannya melapor ke pada kami. Perbuatan dari bulan Mei 2019, kurang lebih 7 kali," kata dia.
Dia mengatakan, sejumlah barang bukti dari pelaku dan juga korban disita terkait perbuatan asusila ini.
"Barang bukti ada beberapa yang kita sita, baju warna biru, satu buah celana dalam warna biru muda dan coklat. Kita sita dari korban. Dari tersangka kita sita satu buah karpet warna merah, satu buah baju biru," ujarnya.
Dari kelima korban pencabulan tersebut seluruhnya rata-rata berumur 14-15 tahun. Tiga orang dicabuli dan dua orang lainnya disetubuhi.
"Dari lima korban, dua orang disetubuhi, tiga dicabuli. Usia 14-15 tahun murid muridnya ini. Akan kita kembangkan terus terkait kasus ini," tandasnya.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kepolisian juga akan memeriksa kejiwaan pelaku apakah memiliki kelainan atau atau penyimpangan dalam memenuhi hasrat seksualnya.
Baca SelengkapnyaKorban kelima berinisial N mengaku telah cabuli pelaku berinisial MHS di tempat pengajian.
Baca SelengkapnyaDiduga, para santriwati itu dicabuli oleh oknum guru ngaji di salah satu pesantren.
Baca SelengkapnyaPerbuatan tersebut dilakukan berulang kali kepada kelima korban dengan rentang waktu yang berbeda-beda sejak tahun 2018 hingga Juli 2023.
Baca SelengkapnyaDua guru ngaji di Bekasi diduga telah melakukan pencabulan ke beberapa santri perempuan sejak 2020 lalu.
Baca SelengkapnyaPelaku mengalami sempat dilarikan ke rumah sakit lalu meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaSeorang pria berinisial R (21) tega membunuh istrinya S (19) yang hamil 8 bulan. Aksinya terbongkar setelah keluarga curiga melihat kondisi jenazah korban.
Baca SelengkapnyaSaat ini guru silat bernama Baharudin (56) itu ditahan polisi untuk kepentingan penyidikan.
Baca SelengkapnyaKorban dan pelaku merupakan anak di bawah umur yang sama-sama berstatus sebagai pelajar SMP.
Baca SelengkapnyaPelaku mengaku tindakannya berawal dari chat dirinya dengan korban pada November hingga Desember 2022.
Baca SelengkapnyaKasus ini terungkap setelah salah satu orang tua korban melapor ke Kepolisian.
Baca SelengkapnyaDari keterangan yang didalami polisi, korban pelecehan bertambah.
Baca Selengkapnya