Istri Serda Diyut Berharap Semua ABK KRI Nanggala Ditemukan Selamat
Merdeka.com - Serda Diyut Subandriyo (37), anggota TNI Angkatan Laut yang merupakan warga Kota Madiun, Jawa Timur, tercatat sebagai salah satu anak buah kapal (ABK) KRI Nanggala-402 yang hilang di perairan utara Pulau Bali, Rabu (21/4).
Istri Serda Diyut, Helen membenarkan kabar tersebut. Warga Jalan Salak, Kelurahan Taman, Kecamatan Taman, Kota Madiun itu berdoa agar suaminya dan semua ABK lainnya segera ditemukan dalam keadaan selamat.
"Harapan sekaligus doa saya, juga mohon doanya kepada teman-teman Pak Diyut di seluruh Indonesia, semoga KRI Nanggala-402, Pak Diyut dan kru ABK semuanya cepat ditemukan selamat dan semuanya sehat," kata Helen. Dikutip dari Antara.
-
Dimana KRI Nanggala (402) hilang kontak? Pada 21 April 2021, Panglima Tentara Nasional Indonesia Marsekal Hadi Tjahjanto mengumumkan bahwa KRI Nanggala 402 telah gagal melaporkan statusnya setelah melakukan latihan penembakan torpedo di Laut Bali, sekitar 95 km (51 mil laut) di utara Pulau Bali.
-
Kenapa KRI Nanggala (402) tenggelam? Investigasi atas penyebab kecelakaan tersebut menjadi fokus utama, dengan mencakup aspek-aspek seperti kemungkinan kesalahan manusia, kegagalan teknis, dan kondisi struktural kapal yang dapat menjadi faktor pemicu.
-
Apa yang terjadi pada KRI Nanggala (402)? Tragedi tenggelamnya KRI Nanggala 402 mengungkap berbagai pertanyaan tentang keselamatan dan keandalan kapal selam, serta menyoroti tantangan yang dihadapi oleh angkatan laut dalam menjalankan operasi laut yang kompleks.
-
Kapan KRI Nanggala (402) dinyatakan tenggelam? KRI Nanggala kemudian dinyatakan tenggelam pada Sabtu, 24 April 2021 oleh TNI AL setelah ditemukannya puing-puing yang diduga berasal dari kapal selam tersebut.
-
Di mana kapal tenggelam itu ditemukan? Pada 2018, Departemen Penelitian Bawah Air Universitas Antalya menemukan bangkai kapal yang diperkirakan berasal dari tahun 1600 SM tersebut di lepas pantai barat Provinsi Antalya.
-
Dimana kapal itu tenggelam? Kapal penangkapan ikan KM Dewi Jaya 2 yang mengangkut 37 orang dari Muara Baru, Jakarta tujuan Lombok, Nusa Tenggara Barat tenggelam di perairan Kepulauan Selayar Sulawesi Selatan (Sulsel).
Menurut Helen, kontak terakhir dengan suaminya pada hari Selasa (20/4) sekitar pukul 22.00 WIB melalui pesan WA.
Setelah itu, dia berniat membangunkan sahur sang suami. Namun pesan WA hanya centang satu atau belum terkirim.
"Rabu dini hari mau bangunin sahur dengan kirim pesan WA sudah centang satu. Setelah itu, dapat kabar jika KRI Nanggala dilaporkan hilang," katanya.
Kepala MI Darul Ulum Kota Madiun itu mengatakan bahwa Serda Diyut sempat pulang ke Kota Madiun pada hari Kamis (14/4), kemudian kembali ke Surabaya pada Minggu (18/4) malam.
Pada saat itu, dia ikut mengantar Diyut ke terminal untuk kembali bertugas.
Sebelum berangkat naik bus, Serda Diyut sempat menyampaikan firasat tidak enak untuk berlayar kali ini.
Namun, sebagai istri, Helen menguatkan suami agar tetap menjalankan tugas yang telah diberikan satuan.
"Kemarin waktu mau layar itu cuma bilang, minta doanya, ya, Nda. Itu diucapkan berkali-kali oleh Pak Diyut sebelum berangkat dan tidak biasanya ia seperti itu," kata Helen.
Dalam keluarga, Serda Diyut merupakan sosok laki-laki penyayang. Dia juga dikenal sebagai anak yang patuh kepada orang tuanya.
Setiap kali hendak berlayar, Serda Diyut sering menyempatkan diri sungkem kepada ibunya yang tinggal di Gang Menco, Kelurahan Nambangan Lor, Kota Madiun.
Serda Diyut memiliki dua anak, yakni seorang perempuan berusia 11 tahun dan laki-laki usia 5 tahun.
Sebelumnya, pada hari Rabu (21/4) kapal selam KRI Nanggala-402 dikabarkan hilang kontak di perairan Bali.
KRI Nanggala-402 menjadi salah satu pelaku pada misi latihan gabungan penembakan torpedo dan peluru kendali TNI AL di Laut Bali yang direncanakan dilaksanakan pada hari Kamis (22/4).
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Info diterima, kapal mengalami kebocoran dan hilang kontak.
Baca SelengkapnyaPemberian tanda kehormatan ke tunggul KRI Nanggala-402 tersebut dilakukan di atas KRI dr. Radjiman Wedyodiningrat (RJW-992), Sabtu (28/9/2024)
Baca SelengkapnyaMomen haru upacara persemayaman Kopda Hendrianto. Isak tangis keluarga kehilangan Kopda Hendrianto.
Baca SelengkapnyaSeorang kru yang selamat mengaku sempat melihat temannya meninggal dunia di tengah lautan
Baca SelengkapnyaKorban hilang ini menggunakan kaos abu-abu, celana hitam, dan topi hitam.
Baca SelengkapnyaBasarnas mengerahkan tujuh unit kapal untuk mencari WN Taiwan yang hilang saat kapal terbalik di Pulau Seribu.
Baca SelengkapnyaTragedi tenggelamnya KRI Nanggala 402 mengungkap berbagai pertanyaan tentang keselamatan dan keandalan kapal selam.
Baca SelengkapnyaKepala Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), Benny Rhamdani mengatakan, kasus kapal tenggelam tersebut masih diinvestigasi otoritas Jepang.
Baca SelengkapnyaMotif pembunuhan masih didalami oleh pihak kepolisian.
Baca SelengkapnyaKasat Polairud AKP Anang Sonjaya menjelaskan bahwa nelayan asal Indramayu yang dievakuasi oleh pihaknya bernama Carwidi (24).
Baca SelengkapnyaWarga Taiwan, Shi Yi yang hilang setelah kapal KM Pari Kudus terbalik Kepulauan Seribu ditemukan meninggal dunia
Baca Selengkapnya