Isu beras plastik bikin warga Riau resah, Pemda diminta segera sidak
Merdeka.com - Meski belum ada laporan resmi terkait peredaran beras plastik di Riau, namun sebagian warga kota Pekanbaru merasa khawatir. Sebab, beras yang menjadi kebutuhan pokok masyarakat diduga palsu dengan cara dioplos dari plastik, mulai menjadi perbincangan di pasar dan ibu-ibu rumah tangga.
Desi, warga Jalan Ahmad Yani, sebelumnya merasa curiga beras yang dibelinya dari pasar yang tak jauh dari tempat usaha warung nasinya itu diduga beras oplosan plastik. Namun, Desi hanya bisa menduga sebab dirinya mengaku tidak tahu persis bagaimana ciri atau cara bedakan beras plastik dengan yang asli.
"Saya merasa heran saja, saat masak bubur, berasnya pecah. Gak seperti biasanya, tapi pas masak nasi normal sih," ujar Desi kepada merdeka.com Minggu (24/5).
-
Dimana beras varietas baru dibuat? Sebuah tim ahli riset dari Universitas Yonsei di Seoul, Korea Selatan, berhasil menciptakan varietas beras baru yang mengandung campuran protein daging sapi serta sel lemak.
-
Apa ciri beras pulen? Beras pulen memiliki butiran yang lebih pendek dan gemuk, sedangkan beras pera memiliki butiran yang lebih panjang dan langsing.
-
Siapa yang menegaskan produksi beras di tahun 2023 aman? Komisi IV DPR RI dan Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) kompak menegaskan produksi dan ketersediaan beras di tahun 2023 ini aman yakni mampu mencukupi kebutuhan nasional.
-
Dimana stok beras disimpan? Jokowi mengklaim stok beras di pasaran juga aman. Bahkan, katanya, stok di Gudang Bulog Cibitung Bekasi dan Pasar Induk Beras Cipinang melimpah.
-
Dimana uang palsu diedarkan? Petugas kepolisian dari Polsek Leles menangkap ibu dan anak yang diduga mengedarkan uang palsu di wilayah Kabupaten Garut, Jawa Barat.
-
Dimana beras dikumpulkan? Pada 2 Juli 1946, koran Kedaulatan Rakjat yang terbit di Yogyakarta memberitakan bahwa di Banyuwangi sudah terkumpul sekitar 20.000 ton beras untuk India.
Desi merasa curiga, sebab beras yang dibelinya terasa lebih tawar dan tidak berbau wangi seperti beras aslinya. Menurutnya, beras oplosan itu lebih putih dan lebih halus dari beras yang asli.
"Saya hanya bisa menduga ya mas, dan enggak tahu itu beras asli atau tidak, yang saya masak bubur kemarin sudah saya buang karena enggak jadi buburnya," kata Desi.
Saat ditanya mengapa dirinya tidak mau melaporkan ke Dinas Perindustrian dan Perdagangan atau kepolisian, Desi meminta kepada pemerintah agar melakukan sidak ke semua pasar di Pekanbaru.
"Coba deh dicek saja ke pasar setiap hari. Kemarin saya beli beras milih-milih, takut saja kalau berasnya dari plastik gitu," kata dia.
Sementara itu, Kapolda Riau Brigjen Pol Dolly Bambang Hermawan saat dihubungi merdeka.com mengatakan, pihaknya belum menemukan adanya beras plastik di Pekanbaru.
"Sampai saat ini, kami belum menemukan adanya peredaran beras plastik di Riau. Jika warga menemukan indikasi tersebut, segera dilaporkan," ujar Dolly.
Dolly mengaku pihaknya sudah bersinergi dengan Pemerintahan Provinsi Riau dalam mengawasi indikasi peredaran beras plastik di Riau. Bahkan, Dolly juga memberikan tips agar warga bisa membedakan mana beras asli dan beras plastik.
"Kalau memang ada peredaran beras plastik di Riau, bisa dibedakan dengan cara merendamnya. Jika terapung angkat beras itu dan jangan dimasak, laporkan biar diuji labor," kata Dolly.
Menurut Dolly, dengan namanya beras plastik, tentu saja sangat mudah membedakannya, sebab plastik bersifat terapung dipermukaan air.
"Plastik itu kan sifatnya ngapung di air, mudah saja membedakannya. Dan sampai saat ini belum ada laporan dan temuan petugas atas dugaan beras plastik itu," pungkasnya.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kepastian itu didapat setelah dilakukan pengecekan terhadap gudang-gudang beras di sejumlah daerah.
Baca SelengkapnyaPolri memastikan untuk stok beras di beberapa daerah masih aman.
Baca SelengkapnyaDinas Pangan melakukan pemeriksaan setelah seorang warga sakit setelah mengonsumsi beras yang diduga sintesis.
Baca SelengkapnyaJangan hanya minta maaf lalu selesai. Kasus Ini harus ditindaklanjuti secara hukum.
Baca SelengkapnyaKenaikan harga beras bisa ‘menular' atau merambat ke berbagai komoditi bahan pokok penting lainnya.
Baca SelengkapnyaPemerintah terus mendorong penyaluran beras SPHP ke Pusat Induk Beras Cipinang (PIBC) untuk di distribusikan ke pasar tradisional maupun retail modern.
Baca SelengkapnyaLokasi itu selama ini tempat warga mabuk-mabukan. Kondisi itu membuat masyarakat setempat menjadi tidak nyaman.
Baca SelengkapnyaPolri akan menerjunkan 1.395 Personel yang akan ditempatkan di seluruh wilayah kabupaten kota yang ada di Riau.
Baca SelengkapnyaArya Bima mengkritik soal produksi beras yang makin langka jelang puasa dan lebaran
Baca SelengkapnyaBulog mengatakan, keterlambatan pihak ritel modern untuk kembali mengisi ulang stok beras premium akibat adanya libur panjang perayaan Imlek.
Baca Selengkapnya"Bansos itu enggak ada kaitannya sama harga (beras)," ketua Bapanas) Arief Prasetyo
Baca SelengkapnyaMasyarakat tak perlu khawatir akan kenaikan harga beras dan stok beras.
Baca Selengkapnya