Isu panas Ruhut soal demo sopir taksi dibayar Rp 100 ribu
Merdeka.com - Demo anarkis ribuan sopir taksi menuntut penghapusan transportasi berbasis aplikasi membuat suasana DKI Jakarta mencekam pada Selasa (22/3). Mereka bahkan saling serang hingga menghancurkan kendaraan dengan pengemudi ojek online. Ada dugaan demo itu menjadi anarkis lantaran dibayar hingga Rp 100 ribu per orang.
Isu demo bayaran itu dilontarkan Politikus Demokrat Ruhut Sitompul. Menurut dia, setiap perusahaan taksi membayar para sopir untuk lakukan demo menuntut pelarangan transportasi berbasis aplikasi.
Ruhut mengaku tahu informasi bayaran itu dari sopir taksi yang ditumpanginya saat perjalanan menuju Bandara Internasional Soekarno-Hatta. Bahkan, informasi itu dia peroleh 10 hari sebelum terjadi demo sopir taksi ini. Dalam penuturan sopir taksi ditumpanginya, para pendemo bahkan diancam bakal dipecat bila tidak mengikuti perintah perusahaannya.
-
Siapa yang ikut demo? Pada Minggu (17/3), warga di sepanjang Jalan Godean, tepatnya di Desa Sumberarum, Kecamatan Moyudan, Sleman, bersama satuan Jaga Warga mengadakan arak-arakan dengan membawa banner.
-
Siapa saja yang ikut demo? Aksi demo kali ini sangat besar, melibatkan tidak hanya mahasiswa tetapi juga para komika seperti Arie Kriting dan Mamat Alkatiri yang ikut turun berdemo.
-
Mengapa demo buruh dilakukan? Elemen buruh melakukan rasa di daerah Bekasi, Jawa Barat dan sekitarnya.
-
Apa dampak demo buruh pada lalu lintas? Banyaknya massa berimbas arus lalu lintas di Bekasi dan sekitarnya pada Kamis (30/11).
-
Apa yang diminta oleh massa demo? Dalam aksinya, mereka mendesak DPR dan pemerintah untuk segera mengesahkan Revisi UU No. 6 Tahun 2014 tentang Desa.
-
Apa tujuan warga demo? Dilansir dari akun Instagram @merapi_uncover, mereka mengadakan arak-arakan itu dengan tujuan 'Mberot Jalan Rusak' di sepanjang Jalan Godean.
"Mereka dipaksa ikut demo. Kalau enggak ikut diancam diberhentikan," kata Ruhut kepada merdeka.com, Rabu (23/3) kemarin.
Ucapan anggota komisi III DPR itu membuat publik makin gemas kepada para sopir taksi. Kepolisian Polda Metro Jaya mengetahui informasi itu, kini mengaku tengah melakukan penyelidikan.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Muhammad Iqbal menegaskan, bila terbukti benar bahwa perusahaan membayar Rp 100 ribu per sopir untuk melakukan demo, maka mereka melanggar hukum.
"Kalau misalnya kita lidik, terbukti bahwa dia melawan hukum, pasti kita akan panggil. Kita akan selidiki dulu," kata Iqbal, kemarin.
Polisi, kata dia, juga tidak segan mempidanakan para perusahaan sopir taksi. Ini guna memberikan efek jera kepada mereka. Apalagi demo sopir taksi sudah membuat masyarakat terganggu.
"Kalau terbukti melawan hukum pasti akan diproses pidana," cetus dia.
Salah satu perusahaan taksi, PT Blue Bird, membantah telah membayar para sopirnya untuk melakukan demo. Mereka berdalih demo sopir taksi itu di luar kewenangannya.
PT Blue Bird mengaku, sebelum demo terjadi pihaknya telah mengeluarkan surat imbauan kepada pengemudi untuk tidak melakukan aksi. Meski begitu, surat itu tidak ampuh melarang para sopir untuk turun demo.
"Kalau dari Blue Bird Group kami bisa meyakinkan bahwa kami tidak memberikan pembayaran terhadap pedemo. Sama sekali tidak," tegas Komisaris PT Blue Bird, Noni Sri Aryati Purnomo.
Meski membantah membayar sopir taksi untuk berdemo, PT Blue Bird justru memberikan promo. Mereka memberikan fasilitas naik taksi gratis seharian ke mana pun di area Jabodetabek.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Aksi unjuk rasa ini menuntut persoalan mengenai tarif di mana potongan yang dibebankan kepada mitra driver mencapai 20 persen hingga 30 persen.
Baca SelengkapnyaVideo sopir taksi online dipukul penumpang viral di media sosial. Ternyata, pelaku anggota polisi dan memaksa korban mencabut laporan dengan uang damai.
Baca SelengkapnyaSopir Jaklingko demo karena upah yang dinilai tidak layak hingga pembagian kuota yang kurang adil antar operator.
Baca SelengkapnyaMereka menyuarakan sejumlah tuntutan, salah satunya meminta tarif dan insentif yang layak.
Baca SelengkapnyaKepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Syafrin Liputo mengatakan dirinya akan mengecek kebenaran video pungli di Kapuk Muara tersebut.
Baca SelengkapnyaKepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo mengatakan sudah mengomunikasikan tiga hal bersama manajemen TransJakarta dan perwakilan demonstran.
Baca SelengkapnyaSebuah video penganiayaan terhadap petugas Satpol PP saat aksi demo buruh beredar di media sosial.
Baca SelengkapnyaSeorang sopir truk yang melintas di kawasan Jalan Raya Babelan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat merekam banyaknya aktivitas pungli.
Baca SelengkapnyaPraktik pungutan liar kembali marak di kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat.
Baca SelengkapnyaAksi pemukulan yang dialami oleh sopir taksi online bernama Rizki Fitrianda yang viral di media sosial menjelaskan mendapat order penumpang dari kawasan Sency
Baca Selengkapnya'Saya suami istri, dimintai ongkos Rp500.000 buat berdua. Padahal biasanya cuma Rp100.000."
Baca SelengkapnyaDua turis itu berulang kali meminta untuk turun, tetapi mobilnya terus melaju sambil memalak dua bule.
Baca Selengkapnya