Isu penculikan anak heboh di Sumsel, polisi buru penyebar hoaks
Merdeka.com - Isu penculikan anak di Sumatera Selatan kembali mencuat sejak sebulan terakhir. Polisi memastikan isu itu bohong dan bakal memburu penyebar hoaks.
Kapolda Sumsel Irjen Pol Zulkarnain Adinegara mengungkapkan, meski isu penculikan heboh di wilayah hukumnya, sejauh ini belum ada laporan masyarakat yang masuk ke kantor polisi terkait kasus penculikan. Hal tersebut membuktikan isu penculikan adalah informasi menyesatkan.
"Saya pastikan isu penculikan anak itu hoaks, tidak benar dan menyesatkan," ungkap Zulkarnain, Rabu (31/10).
-
Bagaimana Polda Bali memastikan informasi itu hoax? 'Kami langsung koordinasi dengan Kabiro Kompas wilayah Bali dan Kompas tidak ada berita di Website kompastv.com untuk tangga 13 Juni 2024, redaksionalnya juga berbeda dengan Kompas TV, dan itu berita hoaks karena logo Kompas TV di palsukan oleh oknum tersebut,' kata Kombes Jansen dilansir dari akun Instagram Polda Bali.
-
Siapa yang menyebarkan hoaks ini? 'Berita yang menyebar itu adalah hoaks yang sengaja dihembuskan oleh OPM dan simpatisannya. Justru saat ini aparat TNI dari Yonif 527 membantu melaksanakan pengamanan RSUD Madi Paniai karena adanya pengaduan dari masyarakat bahwa gerombolan OPM akan membakar RSUD tersebut,' katanya dalam keterangan tertulisnya, Minggu (26/5).
-
Apa isi hoaks yang beredar? 'Berita yang menyebar itu adalah hoaks yang sengaja dihembuskan oleh OPM dan simpatisannya. Justru saat ini aparat TNI dari Yonif 527 membantu melaksanakan pengamanan RSUD Madi Paniai karena adanya pengaduan dari masyarakat bahwa gerombolan OPM akan membakar RSUD tersebut,' katanya dalam keterangan tertulisnya, Minggu (26/5).
-
Siapa yang menyebarkan informasi hoaks itu? Yayuk memastikan akun Instagram bernama BP2MI dengan centang hijau yang menyebarkan informasi tersebut bukan akun resmi milik BP2MI.
-
Siapa yang membuat berita hoaks? Menurut NewsGuard, situs-situs ini mengklaim diri mereka sebagai sumber berita lokal yang independen, namun tidak mengungkapkan afiliasi partisan atau asing mereka.
-
Apa isi hoaks tentang Kominfo? Beredar sebuah tangkapan layar judul berita yang berisi Menteri Amerika Serikat menyebut Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bodoh usai Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 diserang hacker beredar di media sosial.
Lantaran membuat resah masyarakat, pihaknya akan memburu penyebar hoaks secara berantai di media sosial. Pelaku dapat dikenakan Undang-undang ITE.
"Pelaku bisa dipidana. Jangan lagi menyebar isu-isu seperti itu, jangan bikin resah," kata dia.
Selain penculikan, Zulkarnain juga mengimbau masyarakat tidak mudah terpancing tindak pidana penipuan dengan modus menghubungi melalui telepon untuk memberikan hadiah atau menyampaikan kabar keluarga kecelakaan yang ujung-ujungnya minta ditransfer sejumlah uang. Masyarakat harus cerdas menyikapinya seperti melapor ke polisi atau mengecek kebenarannya.
"Istri saya juga pernah ditelepon seseorang, orang itu kasih tahu anak saya kecelakaan. Istri saya menelepon sekolahnya, ternyata anak saya lagi di kelas," ujarnya.
"Nah mestinya masyarakat harus begitu juga, jangan mudah percaya. Jangan mudah panik, pastikan dulu biar tidak menjadi korban," tutupnya.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Siswa SMP korban bullying di Cilacap, Jawa Tengah, dikabarkan meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaPolisi menggelar operasi senyap Jembalang, untuk mengamankan situasi selama Pilkada.
Baca SelengkapnyaPolisi terus menyelidiki kasus dugaan inses atau hubungan sedarah antara ibu dan anak di Kota Bukittinggi, Sumatera Barat (Sumbar).
Baca SelengkapnyaPolisi memantau dan mendeteksi konten-konten hoaks yang dapat mengganggu keamanan dan ketertiban masyarakat.
Baca SelengkapnyaPenyebaran hoaks Pemilu ditemukan paling tinggi di Facebook.
Baca SelengkapnyaMenurut Bery, hoaks menggunakan kecerdasan buatan memang sudah cukup meresahkan.
Baca SelengkapnyaBerita hoaks didominasi oleh isu kesehatan, pemerintahan, penipuan dan politik di luar pada isu-isu lain
Baca SelengkapnyaPolisi menggelar patroli siber untuk mengatasi serangan berita-berita hoaks dan fitnah selama Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaBeredar video hoaks tentang peristiwa tawuran di daerah Sesetan, Kota Denpasar, Bali.
Baca SelengkapnyaMasyarakat diimbau untuk selalu mengecek kebenaran informasi sebelum menyebarkannya dan melaporkan hoaks kepada pihak berwenang.
Baca SelengkapnyaSalah satu laporan dibuat oleh Aliansi Masyarakat Sipil Untuk Demokrasi.
Baca SelengkapnyaKabidhumas Polda Kepri Kombes. Pol. Zahwani Pandra Arsyad pun telah membantah kabar tersebut.
Baca Selengkapnya