Isu politik dan OPM di balik gejolak Papua
Merdeka.com - Papua kembali bergejolak. Aksi kelompok bersenjata membuat keamanan di bumi Cendrawasih akhir-akhir ini memanas. Mereka menyerang aparat, markas Kepolisian bahkan memerkosa warga.
Staf Khusus Presiden Kelompok Kerja Papua, Lennis Kogoya melapor kepada Presiden Joko Widodo soal perkembangan keamanan di Papua. Dia menduga gejolak yang terjadi akibat permainan kelompok tertentu. Kelompok tersebut memanfaatkan isu politik dengan menggerakkan Organisasi Papua Merdeka (OPM).
"Ada permainan-permainan dilakukan, isu-isu politik atau isu-isu OPM sudah muncul di Tanah Papua," kata Lennis di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (31/10).
-
Mengapa kekerasan di Papua meningkat? Sekretaris Gugus Tugas Papua UGM Arie Ruhyanto mengatakan bahwa angka kekerasan di Papua meningkat di tengah gencarnya proses pembangunan oleh pemerintah.
-
Mengapa KKB Papua menyerang Brimob dan TNI? Gerakan mereka lambat laun semakin meresahkan dan mengancam keselamatan warga Papua yang tidak tahu menahu dengan agenda aktivitas kelompok bersenjata tersebut.
-
Siapa yang terlibat dalam konflik Papua? Gerakan Papua Merdeka semakin terorganisir melalui budaya, sosial, politik luar negeri, senjata, bahkan berhasil menarik perhatian aktivis NGO.
-
Apa yang menjadi masalah akar konflik Papua? Peneliti dari Yayasan Bentala Rakyat, Laksmi Adriani Savitri mengatakan bahwa salah satu akar masalah dari konflik Papua adalah dorongan modernisasi yang dipaksakan.
-
Apa yang dilakukan para perusuh di Ambon? Saat kerusuhan, para perusuh menjarah gudang senjata milik aparat di Tantui. Sebanyak 900 senapan, pistol dan granat hilang. Tak heran konflik di Ambon sangat berdarah. Senjata dari luar daerah dan luar negeri terus mengalir ke Ambon.
-
Kenapa Polisi diserang? Polisi diserang karena tersangkameronta dan berteriak sehingga mengundang perhatian orang-orang di sekelilingnya. 'Itu bukan orang tidak dikenal itu, keluarga tersangka (yang menyerang). Ditangkap di rumah, kemudian dibawa, diborgol teriak-teriak dia. Begitu ceritanya,' kata dia.
Lennis meminta pemerintah memberikan perlindungan keamanan untuk warga Papua. Pemerintah juga harus bertindak tegas terhadap pihak-pihak yang mengacaukan Papua.
"Inikan negara hukum, kalau memang ada yang salah ya memang harus ditangkap. Itu harus dibuktikan dengan fakta-fakta lapangan," tegasnya.
Lennis berharap, TNI dan Polri tidak menggunakan kekerasan dalam menangani gejolak di Papua tapi menggunakan pendekatan persuasif. Sebab, langkah kekerasan tidak bisa menyelesaikan masalah.
"TNI, Polri harus kerja sama dan melakukan pendekatan dengan masyarakat Papua, tidak bisa kekerasan dengan alat-alat yang terlarang tapi pendekatan dengan hati. Itu yang lebih penting," ucapnya.
Lennis menganalisa, penyebab gejolak yang terus berlanjut di Papua tidak lepas dari keberadaan PT Freeport Indonesia. Menurutnya, ada hak-hak masyarakat adat yang tidak terlindungi karena adanya PT Freeport Indonesia.
"Ini beberapa tahun ke depan Freeport tetap beroperasi, jalan. Sekarang masyarakat tidak perhatikan, iya lah jalan terus. Terus masyarakatnya diapakan? Hanya tunggu pemerintah, pemerintah saja," ketusnya.
Rentetan teror di Papua terjadi sejak Sabtu (21/10). Anggota Brimob baku tembak dengan kelompok kriminal bersenjata (KKB) Sabinus Waker dan Ayub Waker yang berada di sekitar pegunungan Utikini, Distrik Tembagapura, Kabupaten Mimika, Provinsi Papua. Dua Brimob terkena tembak dalam peristiwa tersebut.
Minggu (22/10), baku tembak kembali terjadi saat personel Brimob melakukan pengejaran terhadap KKB. Briptu Berry Pramana Putra gugur, usai terkena peluru.
Senin (23/10), empat anggota Brimob kembali jadi korban. Mereka diberondong tembakan saat mengevakuasi jenazah Briptu Berry.
Teror yang dilakukan KKB tidak hanya menyasar aparat. Kendaraan rumah sakit juga menjadi sasaran. Selasa (24/10), ambulans yang membawa pasien baru melahirkan ke rumah sakit PT Freeport ditembaki KKB. Seorang warga menjadi korban dalam insiden itu.
Rabu (25/10), KKB beraksi di sekitar Mile Point 60, akses jalan tambang PT Freeport Indonesia (PTFI), Distrik Tembagapura. Mereka menembaki kendaraan perusahaan yang melintas di lokasi. Beruntung tak ada korban jiwa.
Minggu (29/10), pos Satgas Brimob di MP 67 dan area MP 66 PT Freeport ditembak KKB. Anggota Brimob yang menempati RPU mile 67 mendapat serangan tembakan dari daerah ketinggian. Kemudian anggota Satgas beberapa kali membalas tembakan. Kelompok bersenjata membalas dengan menembak lima kali.
Di hari yang sama, KKB juga menembak Mapolsek Tembagapura. Pukul 14.00 WIT terdengar bunyi tembakan dari arah barat Mapolsek Tembagapura sekitar 400 meter sebanyak tiga kali. Anggota tim khusus siaga di Mapolsek Tembagapura.
Malam harinya, tiga anggota KKB memerkosa seorang wanita berinisial E alias Mama L. Korban diperkosa saat menjaga kiosnya di kampung Longsoran Banti, Distrik Tembagapura.
Gejolak yang terjadi juga memaksa petugas kesehatan di Puskesmas Aroanap, Distrik Tembagapura dievakuasi. Manajemen PT Freeport Indonesia mengerahkan helikopter untuk membantu proses mengevakuasi.
Evakuasi tersebut dilakukan berdasarkan permohonan Kepala Puskesmas Aroanop Yohanes Solme, kepada Kepala Dinas Kesehatan Mimika, Philipus Kehek, yang diteruskan kepada SLD Freeport.
"Yang tadi dievakuasi berjumlah tujuh orang diantaranya enam petugas kesehatan yang ada di kampung Omponi-Aroanop dan satu ibu guru," kata Yohanes.
Polri merespons situasi yang terjadi di Tembagapura dengan memberlakukan siaga satu. Kapolda Papua Irjen Boy Rafli Amar mengungkapkan, pemberlakuan siaga satu dengan pertimbangan meningkatnya intensitas gangguan keamanan di wilayah tersebut yang membuat diperlukan kewaspadaan yang tinggi.
Siaga satu, kata Boy, diberlakukan mulai Minggu (29/10). Penembakan tersebut kini sudah membuat masyarakat sekitar resah. Tak hanya teror ke warga, KKB juga menyebar teror ke aparat keamanan dan karyawan.
"Mudah mudahan situasi di Tembagapura dan sekitarnya dapat segera diatasi dan KKB dilumpuhkan," ungkap Boy, Senin (30/10).
Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Setyo Wasisto belum bisa memastikan kelompok mana yang melancarkan sejumlah teror di wilayah hukum Polsek Tembagapura. Jumlah kelompok per kampung yang tergolong banyak, sehingga sulit terindentifikasi.
Begitu juga dengan jumlah orang anggota KKB yang melakukan teror ke Pos Brimob dan Mapolsek Tembagapura.
"Di sana banyak kelompoknya. Masing-masing kampung ada kelompoknya," ujar Setyo.
Sementara itu, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo menyebut pelaku penembakan anggota Brimob di Tambangpura diduga kelompok Organisasi Papua Merdeka (OPM). Kini Polri dan TNI dikerahkan untuk melakukan pengamanan di Tambangpura, Mimika, Papua, menyusul adanya baku tembak dengan kelompok kriminal bersenjata (KKB) beberapa hari belakangan.
"Sudah tahu, sudah tahu, dia mengatakan dirinya OPM, begitu," ujar Gatot di Yonkav 7/Sersus, Cijantung, Jakarta Timur, Selasa (31/10).
Panglima Gatot mengungkapkan benar adanya prajurit yang dikerahkan. Operasi ini dilakukan atas permintaan kepolisian.
"Sudah dipersiapkan di sana, sehingga dipersiapkan, berapapun yang diminta," jelasnya.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dua hari terakhir, OPM membakar SDN dan puskesmas. Tak hanya itu, mereka juga mengancam guru dan tenaga medis.
Baca SelengkapnyaAlih-alih saling menghargai, mereka justru melakukan penyiksaan terhadap sesama orang asli Papua. Nampak para warga dikumpulkan untuk disiksa ditodong senpi.
Baca SelengkapnyaTNI-Polri terus melancarkan langkah proaktif mengamankan wilayah Distrik Homeyo dari gangguan OPM
Baca SelengkapnyaSituasi semakin memanas saat beberapa kali tembakan terdengar dari pihak KKB di sekitar Kampung Eromaga.
Baca SelengkapnyaKerusuhan itu terjadi akibat provokasi yang dilakukan sejumlah pihak saat mediasi berlangsung.
Baca SelengkapnyaPasukan Korps Brigade Mobile (Brimob) kembali terlibat perang dengan Organisasi Papua Merdeka (OPM) belum lama ini.
Baca SelengkapnyaAnggota Komisi I DPR Bobby Rizaldi meminta pemerintah satu sikap dalam melabeli penyebutan Kelompok bersenjata di Papua.
Baca SelengkapnyaPrajurit Koops TNI Habema membalas tembakan OPM pimpinan Apeni Kobugau dari Kampung Bazemba
Baca SelengkapnyaBerikut potret rumah yang ditembaki dan dibakar oleh KST Papua.
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu terjadi hari ini sekitar pukul 08.00 WIT.
Baca SelengkapnyaSebanyak 7 kendaraan dibakar massa, enam diantaranya milik TNI-Polri.
Baca SelengkapnyaTNI Polri baru saja melakukan operasi terhadap serangan yang dilakukan oleh OPM di distrik Homeyo, Intan Jaya.
Baca Selengkapnya