Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

ITAGI Belum Rekomendasikan Dosis Ketiga untuk Masyarakat Umum

ITAGI Belum Rekomendasikan Dosis Ketiga untuk Masyarakat Umum Antusiasme lansia ikuti vaksinasi Covid-19. ©Liputan6.com/Angga Yuniar

Merdeka.com - Komite Penasehat Ahli Imunisasi Nasional (ITAGI) belum merekomendasikan pemberian vaksinasi dosis ketiga atau booster kepada masyarakat umum mengingat persediaan vaksin COVID-19 di Indonesia masih terbatas.

"Kami belum memberikan rekomendasi itu (dosis ketiga untuk masyarakat umum). Rekomendasi kami baru vaksinasi dosis ketiga pada tenaga kesehatan," ujar Sekretaris Eksekutif ITAGI Julitasari Sundoro, dilansir Antara, Rabu (4/8).

Julitasari mengatakan pembahasan terkait dosis ketiga untuk masyarakat umum masih terlalu dini untuk dilakukan saat ini, mengingat distribusi vaksin yang belum merata di tengah masyarakat.

Orang lain juga bertanya?

"Kita tahu bahwa situasi dan kondisinya vaksin ini masih 'berebutan' di masyarakat. Kita juga baru saja memberikan rekomendasi pemberian vaksin kepada kelompok anak 12 hingga 17 tahun," katanya.

Menurut Julitasari alokasi vaksin yang diperuntukkan bagi kelompok anak diperkirakan mencapai lebih dari 50 juta dosis untuk dua kali suntik per peserta.

"Jumlah itu baru estimasi saja sekitar 50 juta lebih dosis vaksin. Itu kan beban juga," katanya.

Selain itu, kata Julitasari, Kemenkes juga baru saja mengeluarkan izin untuk pemberian vaksinasi kepada kelompok ibu hamil di Indonesia yang diperkirakan membutuhkan tambahan sekitar 3,5 persen vaksin.

Pemberian vaksinasi dosis ketiga bagi masyarakat umum pun masih memerlukan proses koordinasi dengan kementerian atau lembaga terkait dalam proses pengadaan vaksin, kata Julitasari.

"Kita juga harus konsultasi dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo), Kementerian Keuangan dan berbagai pihak lainnya," katanya.

Ia menambahkan dosis ketiga vaksin untuk masyarakat umum di Indonesia belum terlalu mendesak untuk dilaksanakan, mengingat masyarakat yang telah menerima dua dosis vaksin masih terlindungi dari risiko kesakitan. Bahkan masyarakat yang telah pulih COVID-19 telah memiliki respons imun yang tinggi untuk mencegah penularan.

Disinggung terkait penurunan 'titer antibody' pada jenis vaksin berplatform virus yang dimatikan, Julitasari mengatakan hal itu bisa terjadi.

"Semua vaksin yang dimatikan tidak terlalu tinggi titer antibody untuk jangka panjang. tiga bulan, enam bulan, satu tahun mulai turun," katanya.

Secara teori, kata Julitasari, diperlukan suntikan dosis ketiga vaksin sebagai booster. Namun Ia meminta masyarakat untuk berpikir bijak, bahwa vaksin yang tersedia saat ini masih terbatas jumlahnya.

(mdk/ray)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Respons Menkes Soal Gaduh Efek Samping Vaksin AstraZeneca Disebut Picu Pembekuan Darah
Respons Menkes Soal Gaduh Efek Samping Vaksin AstraZeneca Disebut Picu Pembekuan Darah

Menkes angkat bicara mengenai efek samping vaksin Covid-19 AstraZeneca

Baca Selengkapnya
Kemenkes Sebut 1,8 Juta Anak Belum Diimunisasi
Kemenkes Sebut 1,8 Juta Anak Belum Diimunisasi

Data ini berdasarkan informasi yang dikumpulkan sejak 2018 sampai 2023.

Baca Selengkapnya
Beredar Kabar Tarif KRL Bakal Naik, PT KAI Commuter Beri Jawaban Begini
Beredar Kabar Tarif KRL Bakal Naik, PT KAI Commuter Beri Jawaban Begini

Jika sudah ada ketetapan tarif KRL naik, maka akan disosialisasikan 3 bulan sebelum pelaksanaan.

Baca Selengkapnya
ESDM Akhirnya Buka-bukaan soal Rencana Penghapusan BBM Pertalite di 2024
ESDM Akhirnya Buka-bukaan soal Rencana Penghapusan BBM Pertalite di 2024

Penghapusan Pertalite bukan hanya putusan satu instansi saja. Banyak hal juga yang perlu dipertimbangkan.

Baca Selengkapnya
Menhub Budi: Subsidi KRL Berbasis NIK di 2025 Masih Wacana, Belum Ada Keputusan Final
Menhub Budi: Subsidi KRL Berbasis NIK di 2025 Masih Wacana, Belum Ada Keputusan Final

Wacana pengenaan subsidi untuk KRL menjadi berbasis NIK ramai menjadi perbincangan di media sosial dalam beberapa terakhir.

Baca Selengkapnya
Jokowi Ditanya soal Wacana Tarif KRL Berbasis NIK: Saya Tidak Tahu, Belum Ada Rapat Mengenai Itu
Jokowi Ditanya soal Wacana Tarif KRL Berbasis NIK: Saya Tidak Tahu, Belum Ada Rapat Mengenai Itu

Saat dikonfirmasi kembali apakah rencana tarif KRL berbasis NIK tersebut akan dirapatkan, Presiden juga mengaku belum mengetahui kondisi di lapangan.

Baca Selengkapnya
Heboh Subsidi KRL Jabodetabek Berbasis NIK Mulai 2025, Ini Penjelasan Lengkap Kemenhub
Heboh Subsidi KRL Jabodetabek Berbasis NIK Mulai 2025, Ini Penjelasan Lengkap Kemenhub

Skema penetapan tarif KRL Jabodetabek berbasis NIK belum akan segera diberlakukan.

Baca Selengkapnya
Covid-19 Naik Lagi, Kemenkes akan Beri Vaksin Booster Ketiga Untuk Masyarakat
Covid-19 Naik Lagi, Kemenkes akan Beri Vaksin Booster Ketiga Untuk Masyarakat

Rencana pemberian booster ketiga ini buntut kembali meningkatnya kasus Covid-19.

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 Muncul lagi, Sekda Jateng Sebut yang Terpapar Karena Belum Booster
Kasus Covid-19 Muncul lagi, Sekda Jateng Sebut yang Terpapar Karena Belum Booster

Terkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.

Baca Selengkapnya
Pertamina Usul Pertalite Diganti Jadi Pertamax Green, Ini Kata Kementerian ESDM
Pertamina Usul Pertalite Diganti Jadi Pertamax Green, Ini Kata Kementerian ESDM

Pemerintah juga butuh investasi untuk bisa mengalihkan subsidi APBN yang selama ini dijatuhkan kepada produk gasoline kepada campuran etanol dan gasoline.

Baca Selengkapnya