Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

ITAGI: Masyarakat Harus Percaya Keputusan Pemerintah Menggunakan Vaksin AstraZeneca

ITAGI: Masyarakat Harus Percaya Keputusan Pemerintah Menggunakan Vaksin AstraZeneca Ilustrasi vaksin Covid-19 AstraZeneca. ©2021 Merdeka.com/liputan6.com

Merdeka.com - Pemerintah mulai mendistribusikan vaksin AstraZeneca untuk digunakan dalam program vaksinasi Covid-19 nasional. Pendistribusian baru dilakukan setelah sebelumnya BPOM sempat merekomendasikan penundaan sementara penggunaan vaksin ini.

Penggunaan AstraZeneca dalam program vaksinasi nasional dilakukan setelah mempertimbangkan manfaat diberikan vaksin ini jauh lebih besar dari risikonya.

Dokter Spesialis Penyakit Dalam dan juga anggota Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI), Kuntjoro Harimurti menyampaikan bahwa hasil penelitian vaksin AstraZeneca sejauh ini datanya cukup aman. Hanya memang ditemukan beberapa kasus kejadian penggumpalan darah dan penurunan jumlah trombosit setelah diterima vaksin Covid-19 AstraZeneca di sejumlah negara Eropa.

"Namun, kalau lihat dari angkanya sebenarnya sangat kecil sekali hanya sekitar 7 kasus dari 20 jutaan vaksin AstraZeneca yang sudah disuntikkan," kata Kuntjoro, Kamis (25/3).

Selain itu, Kuntjoro menegaskan bahwa hingga saat ini belum ditemukan hubungan yang pasti antara penyuntikan tersebut dengan kejadian pembekuan darah dan penurunan trombosit tersebut.

"Dalam ilmu epidemiologi, kita mencari hubungan antara 2 hal. Dalam hal ini, satu halnya adalah penyuntikan vaksin AstraZeneca, yang kedua adalah kejadian efek samping tersebut. Sebenarnya kalau mau fair kita harus melihat berapa sebenarnya kejadian pembekuan darah dengan penurunan trombosit tersebut pada populasi yang tidak atau sudah divaksinasi AstraZeneca," ujar dia.

Dalam dunia kedokteran, khususnya bidang epidemiologi, yang dipertimbangkan adalah riskbenefit ratio dari sebuah kasus. "Jika manfaatnya lebih tinggi dibanding risikonya, maka kita tetap menganjurkan obat atau dalam hal ini vaksin tersebut. WHO juga merekomendasikan hal yang serupa," kata dia.

Saat ini pemerintah melalui Kementerian Kesehatan dan BPOM telah kembali melanjutkan penggunaan vaksin AstraZeneca dalam program vaksinasi Covid-19 nasional, Kuntjoro berpendapat bahwa hal ini harus didukung oleh masyarakat.

"Masyarakat harusnya percaya kepada keputusan pemerintah menggunakan vaksin AstraZeneca karena hal itu sudah pasti melalui kajian yang mendalam dan sudah mempertimbangkan manfaat serta risikonya," ujar dia.

Kuntjoro menyarankan bahwa pada program vaksinasi Covid-19 dari pemerintah, masyarakat tidak perlu memilih jenis vaksin yang akan mereka terima kerena ini tergantung dengan ketersediaan vaksin.

"Saya menyarankan untuk tidak menolak namun tetap waspada untuk memperhatikan kejadian ikutan pasca-imunisasinya sehingga kalaupun misalnya terjadi efek samping, bisa segera diatasi," tandasnya.

(mdk/gil)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Respons Menkes Soal Gaduh Efek Samping Vaksin AstraZeneca Disebut Picu Pembekuan Darah
Respons Menkes Soal Gaduh Efek Samping Vaksin AstraZeneca Disebut Picu Pembekuan Darah

Menkes angkat bicara mengenai efek samping vaksin Covid-19 AstraZeneca

Baca Selengkapnya
Vaksin AstraZeneca Disebut Picu Kasus TTS, Begini Hasil Kajian BPOM
Vaksin AstraZeneca Disebut Picu Kasus TTS, Begini Hasil Kajian BPOM

Belakangan, vaksin AstraZeneca disebut-sebut memicu kejadian trombosis with thrombocytopenia syndrome (TTS) atau pembekuan darah.

Baca Selengkapnya
Penjelasan Ahli Kesehatan Usai Heboh Efek Samping Vaksin AstraZeneca hingga Ditarik dari Peredaran
Penjelasan Ahli Kesehatan Usai Heboh Efek Samping Vaksin AstraZeneca hingga Ditarik dari Peredaran

Komnas KIPI sebelumnya mengatakan tidak ada kejadian sindrom TTS setelah pemakaian vaksin Covid-19 AstraZeneca.

Baca Selengkapnya
Punya Efek Samping Berbahaya, AstraZeneca Tarik Peredaran Vaksin Covid-19 di Seluruh Dunia
Punya Efek Samping Berbahaya, AstraZeneca Tarik Peredaran Vaksin Covid-19 di Seluruh Dunia

Badan Pengawas Obat Eropa juga telah melarang peredaran vaksin ini.

Baca Selengkapnya
Gaduh Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Komnas KIPI: Tidak Sebabkan Kasus Pembekuan Otak di Indonesia
Gaduh Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Komnas KIPI: Tidak Sebabkan Kasus Pembekuan Otak di Indonesia

Jamie Scott, seorang pria beranak dua mengalami cedera otak serius setelah mengalami penggumpalan darah dan pendarahan di otak usai mendapatkan vaksin itu p

Baca Selengkapnya
Menkes Klaim Vaksin Covid-19 Buatan Dalam Negeri Relatif Lebih Aman
Menkes Klaim Vaksin Covid-19 Buatan Dalam Negeri Relatif Lebih Aman

Namun kalau untuk yang komorbid, kata Menkes, risiko tetap ada karena virusnya tidak hilang.

Baca Selengkapnya
Kemenkes Tegaskan Vaksin Mpox Sudah Mendapat Persetujuan WHO dan BPOM
Kemenkes Tegaskan Vaksin Mpox Sudah Mendapat Persetujuan WHO dan BPOM

Pemerintah berupaya mencegah penyebaran Mpox dengan melakukan vaksinasi yang sudah disetujui WHO dan BPOM.

Baca Selengkapnya
Vaksin Polio Bikin Cacat Mitos atau Fakta? Begini Penjelasan Pakar
Vaksin Polio Bikin Cacat Mitos atau Fakta? Begini Penjelasan Pakar

Vaksin Polio Bisa Bikin Cacat Mitos atau Fakta? Begini Penjelasan Pakar

Baca Selengkapnya
Menkes Dorong Percepatan Produksi Vaksin Dalam Negeri untuk Ketahanan Kesehatan Nasional
Menkes Dorong Percepatan Produksi Vaksin Dalam Negeri untuk Ketahanan Kesehatan Nasional

Produksi vaksin dalam negeri dianggap akan mampu mendorong ketahanan kesehatan nasional.

Baca Selengkapnya
Ini Dia Vaksin Kanker Serviks Pertama Buatan Indonesia, Ampuh Cegah Kanker 100 Persen
Ini Dia Vaksin Kanker Serviks Pertama Buatan Indonesia, Ampuh Cegah Kanker 100 Persen

Vaksin Nusagard akan digunakan pada Program Imunisasi Nasional pada 2023 mendatang. Program ini menyasar 2,9 juta anak usia kelas 5 dan 6 sekolah dasar (SD).

Baca Selengkapnya
Cegah Diare dan Kanker Serviks, Vaksinasi RV dan HPV Dimulai di Tasikmalaya
Cegah Diare dan Kanker Serviks, Vaksinasi RV dan HPV Dimulai di Tasikmalaya

Pemkot Tasikmalaya memulai program vaksinasi rotavirus (RV) dan human papillomavirus (HPV) pada Rabu (9/8).

Baca Selengkapnya
Komnas KIPI Pastikan Vaksin nOPV2 Aman Digunakan untuk Cegah Polio
Komnas KIPI Pastikan Vaksin nOPV2 Aman Digunakan untuk Cegah Polio

Komnas KIPI menyebut vaksin nOPV2 telah dikembangkan sejak tahun 2011 dan mulai diberikan sejak tahun 2021.

Baca Selengkapnya