ITAGI: Masyarakat Harus Percaya Keputusan Pemerintah Menggunakan Vaksin AstraZeneca
Merdeka.com - Pemerintah mulai mendistribusikan vaksin AstraZeneca untuk digunakan dalam program vaksinasi Covid-19 nasional. Pendistribusian baru dilakukan setelah sebelumnya BPOM sempat merekomendasikan penundaan sementara penggunaan vaksin ini.
Penggunaan AstraZeneca dalam program vaksinasi nasional dilakukan setelah mempertimbangkan manfaat diberikan vaksin ini jauh lebih besar dari risikonya.
Dokter Spesialis Penyakit Dalam dan juga anggota Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI), Kuntjoro Harimurti menyampaikan bahwa hasil penelitian vaksin AstraZeneca sejauh ini datanya cukup aman. Hanya memang ditemukan beberapa kasus kejadian penggumpalan darah dan penurunan jumlah trombosit setelah diterima vaksin Covid-19 AstraZeneca di sejumlah negara Eropa.
-
Apa tujuan produksi vaksin dalam negeri? Kemandirian dalam produksi vaksin merupakan salah satu kebijakan utama Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dalam meningkatkan ketahanan kesehatan nasional.
-
Mengapa vaksin kanker penting bagi masyarakat? Putin menggambarkan pencapaian ini sebagai langkah penting menuju terobosan medis yang bisa membawa manfaat besar bagi masyarakat.
-
Kenapa vaksin dalam negeri penting? Hal ini disampaikannya saat meresmikan fasilitas produksi vaksin PT Biotis Pharmaceuticals Indonesia di Kabupaten Bogor, pada Rabu (11/9). Menkes Budi menekankan bahwa pengalaman sukses dalam mengembangkan Vaksin Merah Putih menunjukkan betapa krusialnya memiliki berbagai jenis vaksin untuk memastikan keamanan kesehatan masyarakat.
-
Bagaimana cara meningkatkan ketahanan kesehatan melalui vaksin? Menkes Budi juga menambahkan, untuk mendukung ketahanan kesehatan, diperlukan penelitian yang berkelanjutan dan mengikuti perkembangan teknologi. Pemerintah melalui berbagai program terus mendorong pengembangan vaksin berbasis teknologi terkini.
-
Bagaimana vaksin kanker ini bekerja? Putin menyatakan keyakinannya bahwa vaksin tersebut, bersama dengan obat imunomodulator generasi baru, akan segera menjadi bagian integral dari terapi individual yang efektif.
-
Apa itu vaksin kanker Rusia? Vaksin kenker berteknologi mRNA ini diklaim tidak hanya mampu menekan pertumbuhan tumor, tetapi juga mencegah penyebarannya (metastasis).
"Namun, kalau lihat dari angkanya sebenarnya sangat kecil sekali hanya sekitar 7 kasus dari 20 jutaan vaksin AstraZeneca yang sudah disuntikkan," kata Kuntjoro, Kamis (25/3).
Selain itu, Kuntjoro menegaskan bahwa hingga saat ini belum ditemukan hubungan yang pasti antara penyuntikan tersebut dengan kejadian pembekuan darah dan penurunan trombosit tersebut.
"Dalam ilmu epidemiologi, kita mencari hubungan antara 2 hal. Dalam hal ini, satu halnya adalah penyuntikan vaksin AstraZeneca, yang kedua adalah kejadian efek samping tersebut. Sebenarnya kalau mau fair kita harus melihat berapa sebenarnya kejadian pembekuan darah dengan penurunan trombosit tersebut pada populasi yang tidak atau sudah divaksinasi AstraZeneca," ujar dia.
Dalam dunia kedokteran, khususnya bidang epidemiologi, yang dipertimbangkan adalah riskbenefit ratio dari sebuah kasus. "Jika manfaatnya lebih tinggi dibanding risikonya, maka kita tetap menganjurkan obat atau dalam hal ini vaksin tersebut. WHO juga merekomendasikan hal yang serupa," kata dia.
Saat ini pemerintah melalui Kementerian Kesehatan dan BPOM telah kembali melanjutkan penggunaan vaksin AstraZeneca dalam program vaksinasi Covid-19 nasional, Kuntjoro berpendapat bahwa hal ini harus didukung oleh masyarakat.
"Masyarakat harusnya percaya kepada keputusan pemerintah menggunakan vaksin AstraZeneca karena hal itu sudah pasti melalui kajian yang mendalam dan sudah mempertimbangkan manfaat serta risikonya," ujar dia.
Kuntjoro menyarankan bahwa pada program vaksinasi Covid-19 dari pemerintah, masyarakat tidak perlu memilih jenis vaksin yang akan mereka terima kerena ini tergantung dengan ketersediaan vaksin.
"Saya menyarankan untuk tidak menolak namun tetap waspada untuk memperhatikan kejadian ikutan pasca-imunisasinya sehingga kalaupun misalnya terjadi efek samping, bisa segera diatasi," tandasnya.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menkes angkat bicara mengenai efek samping vaksin Covid-19 AstraZeneca
Baca SelengkapnyaBelakangan, vaksin AstraZeneca disebut-sebut memicu kejadian trombosis with thrombocytopenia syndrome (TTS) atau pembekuan darah.
Baca SelengkapnyaKomnas KIPI sebelumnya mengatakan tidak ada kejadian sindrom TTS setelah pemakaian vaksin Covid-19 AstraZeneca.
Baca SelengkapnyaBadan Pengawas Obat Eropa juga telah melarang peredaran vaksin ini.
Baca SelengkapnyaJamie Scott, seorang pria beranak dua mengalami cedera otak serius setelah mengalami penggumpalan darah dan pendarahan di otak usai mendapatkan vaksin itu p
Baca SelengkapnyaNamun kalau untuk yang komorbid, kata Menkes, risiko tetap ada karena virusnya tidak hilang.
Baca SelengkapnyaPemerintah berupaya mencegah penyebaran Mpox dengan melakukan vaksinasi yang sudah disetujui WHO dan BPOM.
Baca SelengkapnyaVaksin Polio Bisa Bikin Cacat Mitos atau Fakta? Begini Penjelasan Pakar
Baca SelengkapnyaProduksi vaksin dalam negeri dianggap akan mampu mendorong ketahanan kesehatan nasional.
Baca SelengkapnyaVaksin Nusagard akan digunakan pada Program Imunisasi Nasional pada 2023 mendatang. Program ini menyasar 2,9 juta anak usia kelas 5 dan 6 sekolah dasar (SD).
Baca SelengkapnyaPemkot Tasikmalaya memulai program vaksinasi rotavirus (RV) dan human papillomavirus (HPV) pada Rabu (9/8).
Baca SelengkapnyaKomnas KIPI menyebut vaksin nOPV2 telah dikembangkan sejak tahun 2011 dan mulai diberikan sejak tahun 2021.
Baca Selengkapnya