Ius Pane ketahui keluarga Ir Dodi tewas dari siaran televisi
Merdeka.com - Salah satu pelaku perampokan di Pulomas, Jakarta Timur, Ius Pane mengaku mengetahui adanya korban tewas dari siaran televisi. Padahal, selama beraksi merampok serta dilakukan penyekapan, belum ada korbannya yang sampai tewas.
Dalam perampokan itu, ia mengaku telah menyeret dan juga memukul Diona Arika Putri yang masih berumur 16 tahun. Diona merupakan anak pertama dari istri kedua Ir Dodi Triono, yang ikut menjadi korban.
"Saya tak nyangka mereka akan mati semua," kata Ius di Mapolda Metro Jaya, Kamis (5/1).
-
Bagaimana cara keluarga itu dibunuh? Terdapat 15 kerangka perempuan, anak-anak, dan pemuda yang tewas akibat pukulan kuat di kepala. Semua mayat pada lokasi ini memiliki tanda bekas pukulan di tengkorak mereka, ini menunjukan pada masanya mayat-mayat tersebut dibunuh secara brutal.
-
Siapa korban pembunuhan? Pelaku ditangkap oleh tim gabungan Resmob Polrestabes Semarang dan Jatanras Polda Jateng di hari yang sama dengan kejadian yaitu Senin (24/7). “Jadi kejadian jam 03.00 wib. Pelaku kami tangkap dalam pelariannya di Solo Jateng pukul 06.00 Wib.“
-
Siapa saja yang tewas di keluarga Malang? Dua orang korban meninggal dunia yakni ibu, Sulikhah (35) dan anak kedua ARE (13) diduga meminum racun obat nyamuk cair. Sementara Wahaf Efendi (38) memotong urat nadi tangan kiri dan meninggal dunia saat dalam upaya penanganan di rumah sakit.
-
Siapa yang menjadi korban tewas? Korban meninggal dunia:1. Catur Pancoro (47) warga Tulangan, Sidoarjo.2. Hadi umar F (21), warga Mojo Lebak Mojokerto.3. Aditya Sapulete (38), warga Cungkup Pucuk, Lamongan.
-
Di mana pembunuhan keluarga itu terjadi? Arkeolog menemukan situs pemakaman massal ini di Desa Koszyce, Polandia. Dari hasil pengamatan yang dilakukan pada sampel DNA kerangka tersebut mengungkap sebuah keluarga besar tewas secara brutal di lokasi ini.
-
Siapa yang meninggal dalam insiden ini? Yang lebih memilukan, kedua teknisi itu masih sangat muda, berusia 19 tahun dan 21 tahun.
Dengan wajah tertunduk, Ius mengungkapkan mengetahui adanya korban tewas dua hari setelah peristiwa sadis tersebut.
"Itu dua hari setelah kematian mereka," ungkapnya dengan wajah memelas.
Lantas, karena dihantui rasa takut Ius pun memutuskan untuk kabur dan bersembunyi di Medan, rumah orang tuanya. "Makanya saya kabur ke rumah bapak saya di Medan. Saya tobat mas," tutupnya.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Viral curhatan seorang anak soal ayahnya yang gugur saat bertugas menjaga perdamaian di Lebanon.
Baca SelengkapnyaIptu Rudiana memastikan dirinya tak diam atas kasus ini. Namun dia meminta pihak lain tak membuat asumsi yang membuat keluarga mereka tersakiti.
Baca SelengkapnyaKabar duka datang dari keluarga eks Kapolri Jenderal (Purn) Idham Azis.
Baca Selengkapnya