Izin belajar, bocah 12 tahun hanyut saat main di sungai Brantas
Merdeka.com - Muhammad Farizal (12), pelajar kelas VI, SDN Petok, warga Desa Petok, Kecamatan Mojo, Kabupaten Kediri, hanyut di Sungai Brantas saat bermain bersama teman-temannya, Selasa (2/5).
Korban yang pamit belajar kelompok itu baru diketahui hanyut oleh orangtuanya sekitar pukul 21.00 WIB. Saat itu tujuh kawannya mengakui Farizal hanyut terbawa ganasnya arus Sungai Brantas.
"Awalnya pada hari Selasa sekira pukul 09.00 WIB, korban pergi dengan ke tujuh temannya belajar kelompok. Niat belajar kelompok tersebut ternyata malah dimanfaatkan mandi dan bermain di Sungai Brantas di Desa Petok Mojo. tak lama kemudian tiba-tiba korban terseret arus sungai," kata Kapolsek Mojo Polresta Kediri, AKP H Sokhib Dimyati, saat dikonfirmasi merdeka.com, Rabu (3/5).
-
Apa yang dialami korban? 'Dia alami luka cukup serius. Setelah kejadian, korban kemudian dilarikan ke RSUD Dekai, guna mendapatkan penanganan medis,' kata Kapolres Yahukimo AKBP Heru Hidayanto.
-
Bagaimana korban meninggal? 'Dalam proses dari Lampung ke Jakarta ini (korban) pendarahan hebat. Pelaku juga mengetahui bahwa si korban sedang pendarahan. Pelaku ini mengetahui bahwa korban sedang pendarahan hebat, namun dibiarkan saja, sehingga korban kehabisan darah dan meregang nyawa,' kata dia.
-
Siapa yang menjadi korban tewas? Korban meninggal dunia:1. Catur Pancoro (47) warga Tulangan, Sidoarjo.2. Hadi umar F (21), warga Mojo Lebak Mojokerto.3. Aditya Sapulete (38), warga Cungkup Pucuk, Lamongan.
-
Siapa yang menjadi korban? Renu Singh, salah satu korban yang terjebak, telah melapor ke polisi dengan klaim bahwa ia telah ditipu sebesar USD 21.000 dan mengungkapkan bahwa ratusan orang lainnya juga mengalami kerugian total mencapai USD 4,1 juta.
-
Apa yang terjadi pada korban? Korban pun akan terpanggang di dalamnya. Sebagai bagian dari desain hukuman yang kejam, saat perunggu yang panas membakar korban dan membuatnya berteriak.
Menurut AKP Sokhib, teman–teman Ferizal sempat berusaha menolong tetapi tidak berhasil. Mereka lantas sepakat tak memberitahukan keluarga Ferizal soal peristiwa itu karena takut.
"Baru sekira pukul 20.00 WIB ketika orangtua korban bertanya kepada ke tujuh teman korban tersebut diketahui bahwa korban telah tenggelam di sungai Brantas dan sekira pukul 21.00 WIB kejadian tersebut dilaporkan ke Polsek Mojo," tambahnya.
Mendapat laporan, petugas langsung mendatangi lokasi kejadian bersama orangtua korban dan ke tujuh teman korban.
Di lokasi, ditemukan satu kaos oblong warna hitam bertuliskan 'Kamu Jahat Banget' dan sandal karet warna hitam sebelah kiri.
Pencarian tidak hanya dilakukan oleh polisi, keluarga dan tim BPBD. Warga masyarakat Kediri yang mendengar juga memantau dan melakukan pencarian di Sungai Brantas hingga Rabu dini hari namun belum juga ditemukan. (mdk/dan)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Beruntung, ada sejumlah warga yang sedang memancing dan melihat anak-anak tersebut tenggelam.
Baca SelengkapnyaDua bocah, Nurfaqiah Hadiawan (12) dan Rafih (12), ditemukan tewas tenggelam di Danau Puri Kartika, Kota Tangerang, Minggu (7/1) sekitar pukul 07.10 WIB.
Baca SelengkapnyaKeduanya berhasil ditemukan dalam keadaan meninggal dunia pada pagi Minggu (3/3)
Baca SelengkapnyaAwalnya, korban bermain bersama kakaknya usia lima tahun dan temannya usia empat tahun di pinggir kali.
Baca SelengkapnyaSaat kejadian, korban bersama ayahnya mandi di kali. Kakinya kemudian diterkam.
Baca SelengkapnyaBocah bernama Abdul (12) dan Rafael (14) berenang pukul 14.00 WIB. Keduanya diduga panik karena mengetahui danau ternyata dalam.
Baca SelengkapnyaPelaku menggorok korban karena sakit hati kepalanya kena smash.
Baca SelengkapnyaKorban bersama dua rekannya, AN (14) dan RF (12), terjatuh ke sungai akibat perahu terbalik.
Baca SelengkapnyaBeberapa waktu yang lalu publik dikejutkan dengan kabar tenggelamnya dua bocah di Brebes.
Baca SelengkapnyaBeberapa jam kemudian, mayat korban ditemukan tak jauh dari TKP.
Baca SelengkapnyaSeorang saksi sempat melihat dan berusaha menyelamatkan anak itu, namun tidak berhasil.
Baca SelengkapnyaSiswa kelas VII itu meninggal dunia karena tenggelam di Sungai Cileuluy saat Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS).
Baca Selengkapnya