Izin pemilik heli yang hilang di Danau Toba terancam dibekukan
Merdeka.com - Direktur Kelaikan Udara dan Pengoperasian Pesawat Udara Kemenhub, Mohammad Alwi mengatakan setelah Helikopter EC 130 B4 dinyatakan hilang kontak di perairan Danau Toba, Sumatera Utara, Minggu (11/10) kemarin, PT Angkasa Semesta (PAS) yang diketahui sebagai pemilik heli tersebut terancam dibekukan izin usaha angkutan udaranya.
Izin tersebut terancam dibekukan karena menurut Alwi, PT PAS tidak memenuhi persyaratan penerbangan sebagaimana diatur dalam diatur dalam Undang-Undang Nomor 1 tahun 2009 tentang Penerbangan dan Peraturan Menteri Nomor 97 Tahun 2015 tentang persyaratan izin usaha angkutan udara.
"(Berdasarkan UU Penerbangan dan Permen itu) jumlah kepemilikan pesawat udara untuk Izin Usaha Angkutan Udara Niaga Tidak Berjadwal adalah 3 unit pesawat udara. 1 unit dimiliki dan 2 dikuasai (oleh perusahaan penerbangan)," kata Alwi dalam jumpa pers di Kantor Kementerian Perhubungan, Jalan Medan Merdeka, Jakarta, Senin (12/10).
-
Bagaimana helikopter jatuh? Dalam foto yang dirilis Press TV, helikopter berwarna biru itu terlihat jatuh menghantam gunung dan tergelincir dari gunung yang curam dan dipenuhi vegetasi.
-
Kenapa Pelita Air batal terbang? 'Kami sampaikan bahwa pesawat Pelita Air dengan no penerbangan IP 205 tujuan Jakarta mengalami keterlambatan penerbangan dikarenakan terdapat penumpang yang bercanda membawa bom,' katanya.
-
Di mana lokasi kecelakaan helikopter? Kecelakaan ini terjadi di hutan Dizmar, yang berada di antara kota Varzaqan dan Jolva di Provinsi Azerbaijan Timur.
-
Di mana pesawat jet itu hilang? Pesawat itu hilang di daerah danau 50 tahun lalu.
-
Apa yang terjadi pada pesawat Pelita Air? Pesawat sudah di runway siap take off tetapi nggak jalan-jalan. Menurut info sementara ada penumpang yang berencana masukin bom ke kabin pesawat. Ini masih subject to confirmation,' katanya lewat akun X @GerryS.
-
Kenapa pesawat AirAsia QZ8501 jatuh? AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata pada 28 Desember 2014 karena penyebab utamanya adalah kesalahan dalam manajemen penerbangan.
Ancaman pembekuan itu cukup mendasar, pasalnya PT PAS saat ini memiliki 3 unit yaitu Helikopter Bell 407, Pesawat Cessna Citation 560XLS dan Helikopter EC 130 B4. Kata Alwi, jika Heli yang hilang dinyatakan mengalami accident (kecelakaan) dan total loss, maka jumlah pesawat PT PAS yang beroperasi sudah tidak memenuhi syarat yang telah ditentukan dalam UU, karena hanya 2 yang beroperasi.
"Pembekuan ini ditentukan, accident atau bukan. Bukan berarti dicabut ya. Selama diinvestigasi sampai tuntas, 2 pesawat udara lainnya tidak boleh beroperasi," jelas Alwi saat jumpa pers.
Seperti diberitakan helikopter EC 130 milik PT Penerbangan Angkasa Semesta hilang kontak setelah terbang dari Siparhaman, Samosir, menuju Bandara Kualanamu, Deliserdang, Sumut, Minggu (11/10). Heli itu berisi 2 awak dan 3 penumpang.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dishub Bali mengevaluasi Peraturan Daerah (Perda) Provinsi Bali, Nomor 9 Tahun 2000 tentang larangan menaikkan layang-layang buntut helikopter jatuh.
Baca SelengkapnyaPilot mengakui sempat melihat layang-layang di ketinggian 1000 feet
Baca SelengkapnyaSempat viral video Raffi Ahmad menunjukan helikopter yang mirip dengan heli yang jatuh tersebut kepada sejumlah influencer.
Baca SelengkapnyaHeli yang tersangkut tali layang-layang itu mengangkut dua penumpang dengan rute JAG Heliport-Nusa Dua-GWK-Uluwatu-JAG Heliport.
Baca SelengkapnyaDengan hal ini, lanjut Raden, kecelakaan yang melibatkan bus pariwisata diharapkan dapat ditekan.
Baca SelengkapnyaBus tersebut tidak memiliki kelengkapan surat-surat seperti uji KIR, STNK.
Baca SelengkapnyaViral di media sosial seorang petugas menghalau sopir bus saat hendak menurunkan penumpang di jalan tol
Baca SelengkapnyaMenteri Perhubungan Budi Karya Sumadi merespons helikopter di Bali yang jatuh diduga akibat terlilit benang layangan.
Baca SelengkapnyaKedua perusahaan tersebut beroperasi di Jakarta Utara.
Baca SelengkapnyaPetugas Basarnas mengkonfirmasi kalau titik dugaan helikopter hilang tersebut berada di kawasan hutan.
Baca SelengkapnyaIzin sudah dicabut sejak 12 September 2023 karena perusahaan tersebut melakukan pelanggaran.
Baca SelengkapnyaHelikopter jatuh di kawasan Banjar Suluban, Desa Pecatu, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung
Baca Selengkapnya