Jabal Uhud, 'bukit menyendiri' yang selalu dicintai Nabi Muhammad
Merdeka.com - Hari Minggu, bukan hari libur di Arab Saudi, melainkan hai Jumat. Jadi, tak ada alasan bagi kami tidak beraktivitas di hari Minggu. Meskipun pada kenyataannya, menjadi petugas haji memang tidak ada hari libur. Setiap hari melayani jemaah haji, dan liputan bagi para wartawan.
Minggu lalu, 14 Agustus 2016, kami Tim MCH (media center haji) meliput suasana Jabal Uhud, tempat yang sangat populer bagi para jemaah haji asal Indonesia, dan negara-negara lainnya.
Suasana panas menyengat, beda dengan suhu di kota Madinah. Pantas saja panas di sekitar Jabal Uhud tidak seperti biasanya. Saat kami mengecek suhu di ponsel pintar, menunjukkan 49 derajat celcius. Ini angka yang fantastis karena biasanya suhu di Madinah rata-rata 45 derajat Celcius.
-
Dimana jemaah haji dimakamkan? Jenazah tadi diletakkan di tas papan berroda dan perlahan-lahan mulai didorong menjulur ke laut. Terdengar iringan doa tak henti-henti mengiringi jenazah. Saat panjang papan sudah dirasa cukup, kemudian pengumpil di belakang papan dilepas.
-
Kapan jemaah haji meninggal? Tercatat per 12 Juli 2024, ada 420 orang jemaah haji asal Indonesia yang meninggal di tanah suci.
-
Siapa saja yang meninggal di tanah suci? Hingga masa pemulangan kloter 69, tercatat ada 119 jemaah haji yang meninggal. Jumlah ini jauh lebih banyak dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya 45 orang. Humas PPIH Debarkasi Solo Gentur Rama Indriyadi mengatakan bahwa hingga Rabu (26/7), total 119 jemaah haji yang meninggal rinciannya tujuh orang meninggal di tanah air dan 112 orang meninggal di tanah suci.
-
Siapa saja yang dimakamkan di sana? Di lahan itulah jenazah-jenazah tanpa identitas atau disebut juga Mr X dan mereka yang tidak diterima masyarakat lantaran terlibat aksi terorisme dikebumikan.
-
Kenapa banyak jamaah haji meninggal? Menurut Gentur, tingginya angka jemaah haji yang meninggal karena jemaah yang diberangkatkan pada tahun ini rata-rata usia lansia. Selain itu kondisi cuaca di Arab Saudi yang panas ekstrem juga berpengaruh terhadap kesehatan jamaah Indonesia.
"Di sini memang yang paling panas yang saya rasakan selama di Madinah," kata salah seorang jemaah haji Indonesia asal Jakarta, Khairuddin di sela-sela ziarah di Jabal Uhud, Minggu 14 Agustus lalu.
Jabal Uhud ©2016 merdeka.com/anwar khumaini
Rasanya tak bisa lama-lama di bawah terik matahari saat berada di Jabal Uhud. Sehingga, banyak jemaah yang memakai payung. "Harganya lima riyal," kata salah seorang jemaah usai membeli payung kecil warna putih tersebut.
Untungnya di sekitar Jabal Uhud banyak pedagang kaki lima yang menjual berbagai kebutuhan jemaah. Mulai dari makanan dan minuman, oleh-oleh khas Arab, serta berbagai perlengkapan untuk menghindari teriknya matahari, seperti payung dan kacamata.
Sebagian besar pengunjung Jabal Uhud saat itu adalah para jemaah haji asal Indonesia, bisa dibilang ratusan. Kebanyakan berasal dari Jawa Timur, dibuktikan dengan obrolan mereka sesama jemaah yang menggunakan bahasa khas Jawa Timuran, Suroboyoan, atau bahasa Madura.
"Minta fotoin kita dong," celetuk salah seorang jemaah asal Surabaya, saat tahu saya memakai seragam petugas haji Indonesia. Dalam kondisi panas terik, mereka tetap happy. Dan foto-foto, baik sendiri atau bersama, hal yang sangat lumrah dilakukan oleh para jemaah haji Indoensia. Narsis di mana saja.
Jabal Uhud ©2016 merdeka.com/anwar khumaini
Terik yang menyengat di sekitar Jabal Uhud memang menyiksa. Tapi kalau kita ingat sejarah Jabal Uhud, rasanya tak pantas kita berkeluh kesah.
Dulu, Jabal Uhud adalah gunung yang sangat dicintai Nabi Muhammad SAW. Uhud, yang berarti 'penyendiri', setiap tahun diziarahi Nabi. Kebiasaan ini kemudian diteruskan oleh para khalifah setelah Nabi wafat. Kini Jabal Uhud menjadi salah satu tujuan utama ziarah para jemaah haji dan umrah.
Jabal Uhud disebutkan sebagai bukit yang dijanjikan di surga. Berbeda dengan gunung-gunung di Madinah pada umumnya, Jabal Uhud tidak bersambung dengan gunung-gunung yang lainnya. Oleh karenanya Jabal Uhud terkenal dengan sebutan Uhud, atau ahad, yang berarti 'bukit menyendiri'
Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari, Jabal Uhud diibaratkan sebagai bukit yang ada di surga. "Jika kita ingin melihat bukit yang ada di surga, maka ziarahlah ke Bukit Uhud. Nabi SAW bersabda, 'Bukit Uhud adalah salah satu dari bukit-bukit yang ada di surga'."
Uhud memiliki sejumlah keutamaan. Maka wajar saja jika para jemaah selalu menyempatkan diri untuk berziarah ke sini. Di kawasan gunung ini jemaah antara lain dapat berziarah ke kompleks makam para syuhada, yang di dalamnya ada makam Sayidina Hamzah.
Menariknya, jasad Hamzah yang dimakamkan di sini dikabarkan tetap utuh, abadi dan tidak hancur dimakan tanah. Selain makam syuhada, tempat bersejarah lain yang ada di kawasan ini adalah Masjid Al-Fash. Di masjid ini Nabi pernah salat zuhur setelah Perang Uhud selesai.
Lokasi Jabal Uhud berjarak 4 kilometer dari Masjid Nabawi dan gunung ini termasuk yang terbesar di Madinah. Uhud memiliki keliling 19 km dan tinggi 1 km dari permukaan air laut atau 300 m dari permukaan tanah.
Umat Islam cukup mengenal nama Uhud karena di lembah gunung inilah pernah terjadi perang besar antara umat Islam dan tentara Quraisy. Perang yang terjadi pada 15 Syawal 3 Hijriah atau Maret 625 Masehi itu terkenal dengan nama Perang Uhud.
Meski dilimpahi mukjizat karena banyaknya syuhada yang wafat di kawasan ini saat Perang Uhud dulu, umat Islam dilarang memanjatkan doa kepada para syuhada.
Bahkan di kawasan Jabal Uhud sendiri sengaja dipasang papan pengumuman dalam berbagai bahasa, yang salah satunya mengingatkan para peziarah agar berdoa langsung kepada Allah SWT, bukan meminta safaat kepada para syuhada.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mengenang perjuangan umat islam melawan tentara Quraisy di Jabal Uhud.
Baca SelengkapnyaJabal Nur, atau 'Gunung yang Bercahaya', merupakan salah satu tempat istimewa bagi umat Islam dan penting untuk disinggahi.
Baca SelengkapnyaPenjelasan soal nama-nama gunung yang disebutkan di dalam Al-Quran.
Baca SelengkapnyaAnak orang nomor satu di Trenggalek itu mengajak orang tuanya naik gunung setelah menyaksikan sebuah film.
Baca SelengkapnyaAksi seorang pria yang melakukan ziarah ke makam para nabi dan sahabat rasul ini pun mencuri perhatian hingga viral di TikTok
Baca SelengkapnyaSampai saat ini ternyata ada sahabat Nabi Muhammad SAW yang masih hidup. Dia adalah pohon Sahabi.
Baca SelengkapnyaDari jarak dekat, ada banyak hal menakjubkan pada makam sang nabi.
Baca SelengkapnyaKakek Upan meninggal dunia usai salat ashar di Masjid Nabawi.
Baca SelengkapnyaSeorang pria membagikan momen saat berziarah ke makam sang muazin pertama itu. Seperti apa penampakannya?
Baca SelengkapnyaLiang lahatnya tepat di bawah kaki sang ibu. Itu sesuai dengan wasiat almarhum.
Baca SelengkapnyaHabib Umar bin Hafidz baru saja datang ke Tanah Air sekaligus memberikan ilmu terkait akidah keislamannya.
Baca Selengkapnya