Jabar deportasi 267 WNA ilegal, paling banyak dari Korea
Merdeka.com - Kepala Kanwil Kementrian Hukum dan HAM (Kemenkumham) Jawa Baray Susy Susilawati mengungkapkan sebanyak 267 ilegal dideportasi ke negara asalnya di tahun 2016. Para warga negara asing (WNA) itu tercatat paling banyak berasal dari Korea Selatan.
"Tahun 2016 sudah 267 orang (Jabar) dideportasi, kalau 2017 ini belum ada ya, paling banyak justru dari Korea," kata Susi saat ditemui di Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Kamis (2/2).
Setelah Korea, menurutnya ditempati Jepang yang turut dideportasi oleh Kemenkumham Jabar. "Ketiga saya lupa, tapi justru Cina sendiri ada diurutan ke empat," ujarnya.
-
Siapa WNA yang ditangkap Imigrasi? HBR belakangan ditangkap Imigrasi Tanjung Perak dan terancam dideportasi ke negaranya lantaran izin tinggalnya sudah tidak berlaku.
-
Dimana WNA itu ditangkap? HBR belakangan ditangkap Imigrasi Tanjung Perak dan terancam dideportasi ke negaranya lantaran izin tinggalnya sudah tidak berlaku.
-
Bagaimana deportasi dilakukan? Mereka ditahan selama satu hari di kantor polisi dan Penjara Pusat. Pada gelombang kedua angka deportasi mencapai antara 500 dan 600 orang. Pada akhir Agustus 1915, sekitar 150 orang Armenia berkewarganegaraan Rusia dideportasi dari Konstantinopel ke pusat penampungan.
-
Dari mana WNI dipulangkan? Empat di antaranya telah dipulangkan ke Indonesia.
-
Kenapa WNA tersebut ditangkap? HBR belakangan ditangkap Imigrasi Tanjung Perak dan terancam dideportasi ke negaranya lantaran izin tinggalnya sudah tidak berlaku.
-
Siapa yang ditolak masuk Korea? Beberapa pelancong, bahkan setelah menerima persetujuan K-ETA, ditolak masuk setibanya di Korea, sehingga memperburuk masalah ini.
Tenaga kerja asing (TKA) ilegal ini lanjut dia, umumnya bekerja di sektor industri, perdagangan, dan proyek infrastruktur di Jawa Barat. Disebut ilegal, karena para para tenaga kerja asing pekerjaannya yang dilakukan di Indonesia tidak sesuai dengan izin yang dikantongi.
Meski demikian sebenarnya mereka ini masuk ke Indonesia sudah sesuai prosedur.
"Kalau saya lihat mereka masuk ke indonesianya legal bukan yang ilegal. Disininya aktifitasnya yang ilegal. Artinya mereka harusnya kunjungan tapi mereka disini bekerja. Jadi mereka izinnya bekerja dibidang A, tapi kemudian bekerja di bidang B," imbuhnya.
Pihaknya mengaku bersama tim pengawasan orang asing (Pora) untuk melakukan razia ke berbagai tempat mengantisipasi keberadaan TKA ilegal. "Kita terus menerus melakukan razia ke berbagai tempat berdasakan laporan masyarakat, kita juga sudah membentuk tim pengawasan orang asing itu razia terus menerus kemudian juga sosialisasi kepada para sponsor," ujarnya.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mereka dideportasi karena kegiatan selama di Bali tidak sesuai dengan tujuannya awal datang ke Indonesia.
Baca SelengkapnyaPada 2023, ada 335 orang asing dideportasi Kantor Imigrasi (Kanim) Ngurah Rai, Kanim Denpasar, Kanim Singaraja serta Rumah Detensi Imigrasi (Rudenim) Denpasar.
Baca SelengkapnyaWN China itu baru berada di Indonesia selama dalam hitungan bulan.
Baca SelengkapnyaKantor Imigrasi Ngurah Rai telah menolak 566 WNA yang akan masuk Bali pada 2023. Empat di antaranya merupakan pelaku pedofil dan 16 lainnya buronan Interpol.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan aturan keimigrasian, ada tiga ketentuan yang menjadi tanggung jawab biaya deportasi.
Baca Selengkapnyaberdasarkan data jumlah wisatawan asing masuk Indonesia naik 30 persen terhitung hingga Mei 2024
Baca SelengkapnyaAnalisa Merchant Machine ini mengambil sampel kebiasaan belanja wisatawan dari 94 negara.
Baca SelengkapnyaJumlah wisatawan Indonesia di Korea Lebih banyak dibandingkan wisatawan Thailand.
Baca SelengkapnyaKetiga WNA tersebut hadir dalam persidangan tanpa didampingi penasihat hukum, kecuali didampingi ahli alih bahasa atau penerjemah.
Baca SelengkapnyaKeduanya, merupakan produser yang bertanggung jawab dalam proses pembuatan film program reality show “Pick me trip in Bali,"
Baca SelengkapnyaDua tersangka berinisial WJ (43) dan WC (41) ditangkap saat sedang santap malam di sebuah restoran kawasan Pluit, Jakarta Utara pada Jumat (29/9).
Baca Selengkapnya103 WNA Ditangkap di Bali, Diduga Lakukan Kejahatan Siber
Baca Selengkapnya