Program Jabar Masagi, Wujudkan Karakter Generasi Milenial Melalui Kearifan Lokal
Merdeka.com - Memiliki tiga irisan budaya, Sunda Priangan, Cirebonan, dan Betawian menjadi dasar grand desain salah satu program kerja 100 hari Gubernur Jawa Barat, yaitu Jabar Masagi. Program ini untuk menguatkan pondasi generasi milenial Jabar melalui nilai pendidikan karakter.
Pendidikan karakter tersebut bisa diwujudkan dengan cara mengembalikan pendidikan budi pekerti yang bisa berdampak pada akhlak sosial yang mengandung keluhuran nilai-nilai kearifan lokal tiga budaya yang ada di Jawa Barat.
"Malam ini kita akan memulai perjalanan baru dengan menyiapkan anak didik kita melalui manusia unggul Jawa Barat. Apa itu?" tanya Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dalam paparannya saat launching Jabar Masagi di Gedung Negara, Kota Cirebon, Rabu (5/12) malam.
-
Bagaimana cara menjaga keberagaman budaya di Indonesia? Satu di antara cara menjaga keberagaman sosial budaya adalah dengan menerapkan toleransi antarkelompok masyarakat.
-
Siapa Gubernur Jawa Barat pertama? Dr. Soetardjo Kertohadikusumo, Anggota Volksraad yang Menjabat Gubernur Jawa Barat Pertama
-
Apa fokus Sanusi Hardjadinata saat menjadi Gubernur Jawa Barat? Sebagai gubernur, ia memfokuskan usahanya pada pembangunan infrastruktur dan kesejahteraan masyarakat, berupaya memulihkan wilayah Jawa Barat yang terdampak perang.
-
Apa program Ganjar? Ganjar melaunching program satu keluarga miskin satu sarjana.
-
Bagaimana Balai Bahasa Jateng berkontribusi dalam pelestarian budaya Jawa? “Kami mohon bantuan Balai Bahasa Jateng. Kita bersama-sama menjaga kelestarian bahasa. Karena bahasa daerah, kalau di Jawa berkorelasi langsung dengan budi pekerti sehingga harus betul-betul kita jaga. Bahasa Jawa itu ada tingkatannya, dari anak kecil kepada orang tua maupun orang lain. Ini nilai budi pekertinya sangat tinggi,“ ujar Sumarno.
-
Contoh akulturasi apa di Jawa Tengah? Adanya rumah-rumah dengan arsitektur nuansa China Kuno yang terdapat di daerah Tembang dan Lasem, Jawa Tengah.
Manusia unggul Jawa Barat harus mempunyai empat nilai, yaitu secara fisik badannya harus sehat, cerdas, berakhlak, dan religius. Untuk mewujudkan empat nilai tersebut, kata Emil, pihaknya mempunyai strategi yang disebut Jabar Masagi.
"Menilai kualitas manusia unggul Jawa Barat harus punya empat nilai. Kita akan melakukan strategi namanya Masagi. Artinya, sudah sangat sempurna nilainya, digali dari nilai budaya Jawa Barat," tutur Emil.
Implementasi Jabar Masagi adalah seluruh program, baik di lingkungan rumah, sekolah, dan masyarakat yang mampu menumbuhkan generasi muda di Jawa Barat sebagai manusia berbudaya. Manusia berbudaya ini memiliki kemampuan untuk bisa belajar merasakan (surti/rasa), belajar memahami (harti/karsa), belajar melakukan (bukti), belajar hidup bersama (bakti/dumadi nyata).
"Surti, kemampuan merasa atau sensitifitas. Harti kemampuan untuk mengerti, kemudian melakukan bukti atau mempraktikkan. Terakhir bakti, terlibat bersosialisasi untuk masyarakat," papar Emil.
"Mari kita lahirkan manusia atau generasi unggul Jawa Barat," ajaknya.
Jabar Masagi memiliki logo unik berwarna kuning, biru, dan hijau yang melambangkan tiga budaya yang ada di Jawa Barat. "Ada lengkungan di logo itu menandakan M untuk Masagi. Ini ada nilai budayanya, kemudian ada irisan di tengah warna hijau. Jadi, kita doakan semua bertemu di warna hijau," terangnya.
Sebagai bentuk komitmen dari para kepala daerah di Jawa Barat untuk mewujudkan program tersebut, dilakukan penandatanganan MoU antara Bupati/Wali Kota se-Jawa Barat dengan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.
Selain itu, pihak Dinas Pendidikan Jawa Barat sebagai leading sector program Jabar Masagi, juga mengundang 612 unsur pada acara launching. Di antaranya Kepala Dinas Pendidikan 27 kabupaten/kota, Kepala Bappeda 27 kabupaten/kota, MKKS, MKPS, guru SMA/SMK/SLB hingga forum OSIS Jawa Barat.
Berbeda dengan launching program lain, launching Jabar Masagi dikemas secara apik dan menarik. Prosesi awal acara menghadirkan tiga pemandu acara dengan logat bahasa khas Sunda, Cirebonan, dan Betawian. Saat launching, Gubernur Emil memandu langsung acara peresmian. Kemeriahan launching semakin terasa lengkap ketika kaulinan atau permainan kincir zaman baheula dimainkan para undangan dan kaum milenial dari berbagai komunitas unik yang hadir sebagai pengisi acara.
Tak sampai di situ, seluruh pengisi acara dan tamu undangan termasuk Gubernur Emil larut dalam kemeriahan saat menari bersama. Keriuhan acara terus berlanjut saat pesta kembang api menutup seluruh rangkaian acara launching. (mdk/hhw)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Suswono mengaku menghadiri deklarasi tersebut dalam upaya memperkuat dukungan dari generasi muda.
Baca SelengkapnyaJargon ini menggarisbawahi aspirasi bangsa untuk memasuki era baru dengan semangat pembaruan dan kemajuan.
Baca SelengkapnyaKomisi X DPR RI menggelar rapat kerja perdana dengan Mendikdasmen RI, Mendikti Saintek RI dan Menteri Kebudayaan.
Baca SelengkapnyaTim sukses masing-masing cagub DKI Jakarta menggelar perbincangan dengan Gen Z.
Baca SelengkapnyaMenurut Kang DS, pembangunan SDM melalui pendidikan merupakan modal utama dalam membangun Kabupaten Bandung.
Baca SelengkapnyaKebudayaan Betawi menjadi sorotan karena terancam degradasi dari budaya modern.
Baca SelengkapnyaDebat Pilgub Jabar berlangsung Senin (11/11) malam, di Graha Sanusi Unpad, Kota Bandung.
Baca SelengkapnyaGanjar Bicara Pentingnya Pendidikan Karakter bagi Milenial Demi Indonesia Emas 2045
Baca Selengkapnya10 Program prioritas yang digalakkan oleh Pj Gubernur Jateng secara simultan dikerjakan guna mendapatkan output yang jelas.
Baca SelengkapnyaDirektur Utama BPJS Ketenagakerjaan Anggoro Eko Cahyo menyambut baik hal tersebut.
Baca SelengkapnyaBakal Calon Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka menyampaikan program yang bakal mereka perjuangkan bersama bakal Calon Presiden Prabowo Subianto.
Baca SelengkapnyaCapres Ganjar Pranowo dan Cawapres Mahfud MD mengusung misi Menuju Indonesia Unggul: Gerak Cepat Mewujudkan Negara Maritim yang Adil dan Lestari
Baca Selengkapnya