Jabar sebut banjir Karawang bukti pembangunan waduk Cibeet mendesak
Merdeka.com - Pemprov Jawa Barat mendorong Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU-Pera) mempercepat penuntasan studi kelayakan Waduk Cibeet. Penyelesaian waduk guna menyelamatkan kawasan Bekasi dan Karawang dari Banjir juga dianggap hal mendesak.
Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat Iwa Karniwa, penanganan banjir dengan membangun Waduk Cibeet mendesak karena kawasan industri serta pemukiman warga terancam mengalami kerugian. Dia mengatakan banjir besar menyergap Tol Jakarta-Cikampek di kawasan Delta Mas dan banjir besar melanda kawasan Teluk Jambe, Karawang sudah cukup bukti bahwa kerugian terjadi di sana jika banjir tiba.
"Jadi Kementerian PU-Pera tahun ini rencananya akan menuntaskan feasibility study (FS) Waduk Cibeet," kata Iwa di Bandung,Kamis (17/11)
-
Kenapa Kementerian PUPR membangun bendungan? Oleh sebab itu, di hadapan peserta World Water Forum ke-10 Presiden Jokowi mengungkapkan bahwa dalam kurun waktu 10 tahun terakhir, Indonesia telah memperkuat infrastruktur air seperti membangun 42 bendungan, 1,18 juta hektare jaringan irigasi.
-
Dimana Pemkab Banyuwangi fokus menangani banjir? Salah satu yang menjadi perhatian Ipuk adalah kawasan rawan banjir. Seperti di Lingkungan Lebak, Kelurahan Tukangkayu, Banyuwangi yang sempat dicek langsung oleh Ipuk pada Rabu (1/11). Kawasan yang dilintasi aliran sungai Kalilo itu, kerap dilanda genangan air di kala intensitas hujan tinggi.
-
Gimana Pemkot Semarang atasi banjir Kaligawe? Sementara itu Kepala BPBD Kota Semarang Endro Pudyo Martanto mengatakan bahwa pihaknya bersama Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Semarang mengerahkan pompa bergerak untuk mengurangi debit banjir.
-
Apa upaya Pemprov Jateng mengatasi kekeringan? “Untuk itu dilakukan pengendalian secara pre-emptive di daerah endemis dengan menggunakan bahan-bahan ramah lingkungan dan responsif pada daerah yang terserang OPT dengan bahan kimia secara bijaksana,“
-
Apa yang dilakukan Pemkab Banyuwangi untuk antisipasi banjir? Antisipasi banjir menjelang musim penghujan terus dilakukan Pemkab Banyuwangi. Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani menginstruksikan dinas-dinas teknis mulai melakukan langkah antisipatif.'Dinas PU Pengairan, Dinas PU Bina Marga, Dinas LH, juga BPBD kami minta sudah menyiapkan diri. Gorong-gorong segera dibersihkan agar air tidak tersumbat. Spot-spot banjir juga juga mulai dipetakan untuk antisipasinya,' kata Ipuk saat menggelar rapat koordinasi mingguan yang diikuti oleh seluruh OPD, Jumat (3/11).
-
Apa saja yang dilakukan untuk mengatasi kekeringan di Jateng? Pemerintah daerah bekerja sama dengan BPBD sedang menyiapkan beberapa solusi, termasuk distribusi air bersih, termasuk di Wonogiri dan Klaten.'BNPB juga akan membantu mendistribusikan air ke masyarakat sekitar,' ujarnya dikutip dari ANTARA pada Selasa (23/7).
Pihaknya berencana menggelar rapat dengan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citarum terkait perkembangan studi kelayakan. "Sejauhmana FS ini sudah dibuat, karena tampaknya ada persoalan daya dukung lingkungan sehingga banjir masuk tol," paparnya.
Iwa menilai dukungan agar Cibeet jadi dibangun sudah mulai tampak dari sisi tata ruang. Di mana dalam revisi perda Rencana Tata Ruang dan Wilayah (RTRW) Kabupaten Bogor sudah masuk. Sementara Kementerian PU-Pera lewat BBWS sejak pertengahan tahun menindaklanjuti di lapangan dengan menggelar studi. "Kalau sudah FS nanti penyusunan DED, baru pengalokasian anggaran oleh Pusat," terangnya.
Rencananya kawasan industri di Bekasi dan Karawang juga akan turut berkontribusi dalam pembangunan waduk dalam mengendalikan Sungai Cibeet dan Citarum Barat. Namun, menurut Iwa pembangunan fisik akan tetap dilakukan Pusat.
"Opsi hibah lahan dari kawasan industri masih harus dibicarakan, prosesnya setelah FS masih panjang," jelasnya.
Meski sudah didukung revisi tata ruang Kabupaten Bogor, Pemprov Jabar belum bisa menaksir penetapan lokasi. Iwa memastikan setelah hasil kajian selesai, maka kebutuhan lahan dan posisi waduk akan ditetapkan.
"Kita masih harus konfirmasi terus dengan PUPR. Kami berharap hasil FS akan menentukan rencana ini secara komprehensif," ujarnya.
(mdk/ang)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
BMKG memprediksi cuaca ekstrem, terutama hujan dengan intensitas tinggi, terjadi di beberapa wilayah Jawa Barat selama sepekan ke depan.
Baca SelengkapnyaPemkab Bogor mengaku hanya bertugas mendata. Sementara pengalihan warga terdampak ataupun lokasi dan jalan yang terimbas itu kewenangannya Pemprov Jabar.
Baca SelengkapnyaKetua Komisi D DPRD DKI Jakarta Ida Mahmudah meminta Pemprov agar segera mengevaluasi penanganan banjir
Baca SelengkapnyaPembebasan lahan ini dilakukan untuk membangun turap atau beton pembatas di sepanjang sisi sungai untuk menahan debit air.
Baca SelengkapnyaJokowi mengatakan, masih terdapat 38 persen pekerjaan rumah dalam menyelesaikan persoalan banjir di Jakarta.
Baca SelengkapnyaBanjir Braga, Kecamatan Sumurbandung akibat tanggul jebol dari Sungai Cikapundung.
Baca SelengkapnyaPengerukan endapan lumpur ini dilakukan sebagai upaya untuk menambah daya tampung air, terutama ketika musim penghujan.
Baca SelengkapnyaWaduk Melati menjadi salah satu infrastruktur pengendali banjir di Jakarta.
Baca SelengkapnyaBBPJN mulai memperbaiki kondisi Jalan Pantura Demak-Kudus, yang rusak karena banjir.
Baca SelengkapnyaPemerintah Kota Semarang terus berupaya untuk menanggulangi bencana tersebut.
Baca SelengkapnyaAir yang menggenang di bagian selatan Kudus akan diarahkan ke kolam retensi.
Baca SelengkapnyaPemprov DKI Jakarta juga menyiapkan tangki-tangki air bersih
Baca Selengkapnya