Jadi buruan, populasi burung hantu 'Love' terancam punah
Merdeka.com - Populasi burung hantu jenis 'love' di Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, terancam punah akibat perburuan untuk diperjualbelikan. Dinamakan jenis love karena bentuk mukanya seperti gambar love atau hati.
"Kami selama ini belum pernah mendengar lagi suara merdu burung hantu pada malam hari," kata Samian, warga Desa Rangkasbitung Timur, Kabupaten Lebak, seperti dilansir antara Jumat (21/8).
Samian mengatakan, biasanya burung tersebut berada di pohon-pohon besar dan tinggi. Namun, saat ini populasinya terancam punah karena sudah berlangsung lama warga tidak mendengar bunyi burung hantu itu.
-
Mengapa Desa Jatimulyo menjadi tempat perlindungan burung? Adopsi burung juga memberi manfaat langsung secara ekonomi bagi masyarakat.
-
Dimana pohon berfungsi sebagai tempat tinggal bagi berbagai satwa? Pohon adalah rumah yang penting bagi banyak jenis satwa. Burung sering menggunakan cabang-cabang pohon untuk membuat sarang mereka dan melindungi telur serta anak-anaknya.
-
Mengapa elang jawa senang hidup di pohon tinggi? Elang jawa juga senang hidup di pohon yang tinggi menjulang agar dapat mengincar mangsa atau sebagai sarang.
-
Dimana burung kedasih biasanya ditemukan? Burung kedasih banyak dijumpai di daerah perdesaan, tepatnya di kawasan tepi hutan atau perkebunan dengan ketinggian ratusan meter di atas permukaan air laut.
-
Dimana burung teror hidup? Phorusrhacids mendapat julukan sebagai 'burung teror' karena mereka tidak hanya pemakan daging, bukan memakan buah-buahan atau biji-bijian seperti kebanyakan burung raksasa, namun mereka juga merupakan predator puncak selama setidaknya 43 juta tahun di Amerika Selatan dimana terdapat banyak mamalia besar, seperti dikutip dari IFL Science, Jumat (8/11).
-
Siapa yang merasakan manfaat memelihara burung? Memelihara burung juga memberi sejumlah manfaat kesehatan bagi kita.
"Kami sangat rindu mendengar suara merdu burung hantu itu, meskipun suaranya menyeramkan," katanya.
Samian mengatakan, kemungkinan menghilangnya populasi burung hantu itu akibat perburuan yang dilakukan manusia juga menipisnya pakan karena areal persawahan sudah berubah menjadi bangunan perumahan dan pemukiman penduduk. Makanan burung hantu itu antara lain kodok dan tikus dan bangkai ayam yang ada di areal persawahan warga.
"Kalau dulu masih ada pohon Beringin yang berlokasi di pemakaman warga dijadikan sarang burung Hantu," katanya.
Menurut dia, burung hantu merupakan anggota ordo strigiformes dan termasuk golongan burung buas (karnivora-pemakan daging) juga hewan malam (nokturnal). Menghilangnya populasi burung itu, kata dia, tentu merugi karena generasi sekarang banyak yang tidak mengenal hewan itu.
Pada 1970-1980-an, kata dia, suara merdu burung Hantu di Rangkasbitung masih ditemukan dan suasana kampung sepi serta merasa ketakutan pertanda kabar buruk ada kematian warga.
"Saya merasa kangen suara-suara burung Hantu itu hampir setiap malam saling bersahutan mulai pukul 21.00 sampai 04.00 WIB," katanya.
Begitu juga Nana (45) warga Kelurahan Rangkasbitung Timur, Kabupaten Lebak, mengaku hingga kini belum pernah mendengar suara burung hantu yang biasa berada di pohon-pohon besar yang ada di pemakaman.
"Kami mendengar suara burung hantu terakhir sekitar tahun 1985," katanya.
Sementara itu, Kepala Bidang Produksi Hutan, Dinas Kehutanan dan Perkebunan, Kabupaten Lebak, Imam mengatakan, populasi burung hantu kini terancam punah terlihat di malam hari sudah tak terdengar suara merdu hewan tersebut. Dia mengajak warga tidak melakukan perburuan burung hantu tersebut, meskipun tidak masuk kategori dilindungi.
"Kami minta warga melestarikan burung hantu itu dengan tidak melakukan perburuan. Biasanya, burung hantu itu berada di kawasan pemakaman warga dan hutan lindung, tapi sekarang sangat prihatin dengan menghilang di habitatnya," katanya.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Apa motif di balik pemusnahan massal burung hantu itu?
Baca SelengkapnyaHutan lereng Gunung Slamet merupakan rumah bagi banyak jenis satwa langka.
Baca SelengkapnyaKejadian ini memicu berbagai spekulasi dari berbagai pihak sekaligus menambah misteri akan penyebab kemunculan burung hantu di atap ruang kelas itu.
Baca SelengkapnyaMitos burung hantu telah lama menghiasi budaya dan kepercayaan masyarakat di berbagai belahan dunia, termasuk di Indonesia.
Baca SelengkapnyaBeredar video yang memperlihatkan gerombolan laba-laba bergelantungan di sepanjang kabel tiang listrik di jalanan.
Baca SelengkapnyaSudah ada sejak puluhan juta tahun lalu, kini populasi burung Kasuari mengkhawatirkan.
Baca SelengkapnyaWarga sekitar mengaku masih menjumpai keberadaan satwa macan di hutan Blora. Apakah itu benar?
Baca SelengkapnyaBurung kedasih dipercaya sebagai penanda datangnya kematian seseorang.
Baca SelengkapnyaSemakin kesini hewan endemik Indonesia sudah banyak yang hampir punah bahkan banyak juga yang sudah punah, seperti komodo dan harimau bali.
Baca SelengkapnyaHewan endemik dari Pulau Sumatera ini statusnya sudah diambang kepunahan akibat perburuan liar oleh orang-orang tidak bertanggung jawab.
Baca Selengkapnya