Jadi Caleg PDIP, Johan Budi sudah dua kali ajukan pengunduran diri ke Jokowi
Merdeka.com - Juru Bicara Kepresidenan Johan Budi Sapto Prabowo masuk dalam daftar bakal calon anggota legislatif di Pemilu 2019. Johan mengatakan sebelum resmi mendaftar menjadi caleg, ia telah dua kali menyampaikan pengunduran dirinya sebagai jubir kepresidenan pada Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Sebenarnya beberapa bulan lalu saya ajukan pengunduran diri ke presiden. Saya ini kan bukan ASN, bukan PNS. Saya sampaikan 2 kali," kata Johan di Hotel Mercure, Jakarta Utara, Minggu (5/8).
Namun, meski telah dua kali mengajukan pengunduran diri, Presiden Jokowi menyebut Johan tidak perlu mundur dari jabatannya sebagai juru bicara presiden. "Saya sampaikan dua kali dan beliau sampaikan tidak perlu mundur," ucapnya
-
Kenapa Jokowi dikritik? Khususnya terhadap keluarga Jokowi yang ikut dalam kontestasi politik baik Pilpres maupun pilkada.
-
Siapa yang dipanggil Jokowi? Presiden Joko Widodo (Jokowi) memanggil dua menteri Partai Kebangkitan Bangsa, yaitu Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Indonesia (Mendes-PDTT) Abdul Halim Iskandar dan Menaker Ida Fauziyah.
-
Mengapa Jokowi digugat? Gugatan itu terkait dengan tindakan administrasi pemerintah atau tindakan faktual.
-
Siapa Ajudan Presiden Jokowi? Kapten Infanteri Mat Sony Misturi saat ini tengah menjabat sebagai ajudan Presiden Joko Widodo.
-
Siapa yang menggugat Jokowi? Gugatan itu dilayangkan Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI)
-
Kenapa Jokowi dibolehkan ikut kampanye? Undang-Undang Pemilu tidak melarang seorang presiden untuk ikut kampanye, apakah untuk pemilihan presiden atau pemilihan legislatif. Beleid yang sama juga tidak melarang kepala negara untuk berpihak atau mendukung salah satu pasangan calon presiden.
Nantinya, Johan hanya perlu cuti saat akan melakukan kampanye. "Kalau sementara ini nanti kalau kampanye, seperti disampaikan pak Seskab, pak Pramono Anung, saya izin cuti ke presiden," ucapnya.
Selain itu, meski akan berlaga di Daerah Pemilihan (Dapil) Jawa Timur VII lewat Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Johan menyebut dapil itu bukan lah dapil 'neraka'.
"Enggak ada dapil 'neraka'. Yang penting rakyat di situ memilih sesuai pilihannya," katanya.
Ia juga mengaku tak ada lawan yang berat di dapilnya, termasuk putra bungsu Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) Edy Baskoro Yudhoyono alias Ibas. "Saya kira enggak ada yang berat, enggak ada yang ringan," ujarnya.
Reporter: Delvira HutabaratSumber: Liputan6.com
(mdk/rzk)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Johan Budi merespons rasa penasaran awak media tentang sikap Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri perihal tersebut.
Baca SelengkapnyaSecara prosedur, Johan Budi memang harus mundur dari partai dan keanggotaan di DPR.
Baca SelengkapnyaBudi Arie enggan menyebutkan partai politik (parpol) mana yang akan dipilih Jokowi sebagai tempat berlabuhnya, setelah dinyatakan bukan kader PDIP.
Baca SelengkapnyaDjarot berharap, Johan Budi bisa lolos di tahap-tahap selanjutnya.
Baca SelengkapnyaBudi Arie juga mengungkap mengenai sejumlah hal, mulai dari tak diundangnya Jokowi di Rakernas PDIP hingga soal Bobby Nasution
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo atau Jokowi menanggapi soal dirinya yang didukung masuk Dewan Pertimbangan Agung (DPA) pemerintahan Prabowo-Gibran saat pensiun
Baca Selengkapnya"Untung konstitusi kita tidak membolehkan lebih dari dua periode. Kalau enggak gue enggak bisa jadi capres lagi ini," kata Prabowo
Baca SelengkapnyaJokowi akhirnya merespons pernyataan PDIP bahwa dirinya bukan lagi kader partai berlambang banteng hitam moncong putih itu.
Baca SelengkapnyaNamun, Jokowi belum menandatangani atau menyetujui pengunduran diri Pramono.
Baca SelengkapnyaJokowi menegaskan, rencana dirinya untuk pulang ke Solo saat pensiun dari kursi pemerintahan belum berubah.
Baca SelengkapnyaJokowi telah menerima surat pengunduran diri Pramono Anung dan Risma.
Baca SelengkapnyaMenurutnya hal itu tidak sejalan dengan semangat negara hukum yang menjamin tidak ada diskriminasi.
Baca Selengkapnya