Jadi dalang perusak kapel, kades di Ogan Ilir mengaku iri dan kesetanan
Merdeka.com - Polda Sumsel merilis penangkapan sepuluh perusak rumah ibadah umat Katolik (kapel) di Desa Mekar Sari, Kecamatan Ogan Ilir, Sumatera Selatan. Seluruh pelaku telah ditetapkan sebagai tersangka.
Kesepuluh tersangka adalah AF (56) seorang PNS yang bekerja sebagai Kepala SMA Negeri 1 Rantau Alai, AS (45) Kepala Desa Rantau Alai, US alias A (45) warga Desa Rantau Alai, HY alias Y (32) warga Rantau Alai, PH (30) warga Desa Lebung Bandung, kecamatan Rantau Alai.
-
Siapa yang ditangkap karena kerusuhan? 'Kami telah mengidentifikasi beberapa pelaku, dan saat ini kami baru menangkap satu orang, sementara yang lainnya masih dalam pengejaran,' ujar Kusworo.
-
Siapa yang terlibat dalam kerusuhan ini? Pada saat itu Maroko adalah protektorat Prancis, dan komisaris Prancis untuk Oujda, René Brunel, menyalahkan kekerasan yang terjadi pada orang-orang Yahudi karena meninggalkan Oujda dan bersimpati dengan gerakan Zionis.
-
Dimana letak Masjid Agung Palembang? Secara geografis, masjid ini berdiri tepat di belakang Benteng Kuto Besak yang dekat dengan aliran Sungai Musi.
-
Dimana kerusuhan terjadi? Prada Triwandi berani mengamankan masyarakat saat terjadi kerusuhan di wilayah Sentani, Kabupaten Jayapura.
-
Di mana kerusuhan terjadi? Kerusuhan anti-Yahudi terjadi pada 7–8 Juni 1948, di kota Oujda dan Jerada, di protektorat Prancis di Maroko sebagai tanggapan terhadap Perang Arab-Israel tahun 1948 yang diikuti dengan deklarasi berdirinya Negara Israel pada tanggal 14 Mei.
-
Siapa yang melakukan pemalakan? Dijelaskan bahwa oknum di PPDS Anestesi Undip ini meminta uang senilai Rp20-40 juta. Permintaan uang ini bahkan berlangsung sejak dokter Risma masuk PPDS Anestesi sekitar bulan Juli hingga November 2022 lalu. 'Dalam proses investigasi, kami menemukan adanya dugaan permintaan uang di luar biaya pendidikan resmi yang dilakukan oleh oknum-oknum dalam program tersebut kepada almarhumah Risma. Permintaan uang ini berkisar antara Rp20-Rp40 juta per bulan,' ungkap Juru Bicara Kementerian Kesehatan Mohammad Syahril pada Minggu (1/9).
Kemudian YS alias W (39) warga Rantau Alai, AN alias WH (39) warga Rantau Alai, WC (42) warga Kertabayang, Kecamatan Rantau Alai, MH (39) warga Rantau Alai, dan IW (36) warga Kertabayang, Kecamatan Rantau Alai.
Tersangka AS yang berstatus sebagai Kepala Desa Rantau Alai mengakui menjadi otak intelektual dalam pengrusakan tersebut. Dia berdalih iri dengan kondisi kapel yang lebih baik setelah direhabilitasi.
Pelaku perusakan Kapel ©2018 Merdeka.com/Irwanto"Saya seperti kesetanan, saya menyesal," ungkap tersangka AS di Mapolda Sumsel, Rabu (21/3).
AS juga mengaku spontan merencanakan kejahatan itu. Dia berkoordinasi dengan tersangka AF untuk mencari orang yang bertugas sebagai eksekutor dan koordinator. Alhasil, AS dan AF membayar masing-masing Rp 1 juta kepada tersangka A untuk makan-makan bersama tersangka lain. "Malam itulah kami rencanakan. Saya iri (kapel jadi bagus)," ujarnya.
Selain dikenakan Pasal 170 KUHP dan Pasal 187 KUHP, tersangka AS dan AF juga dijerat Pasal 55 junto Pasal 55 KUHP dengan ancaman di atas 12 tahun penjara.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penetapan mereka sebagai tersangka itu disimpulkan setelah dilakukan pemeriksaan mendalam dan gelar perkara.
Baca SelengkapnyaRatusan massa yang marah merusak seluruh kobong, membakar dua gazebo dan mencari Pimpinan Ponpes dan Padepokan berinisial KH.
Baca SelengkapnyaPara pelaku ditembak di bagian kaki karena melawan.
Baca SelengkapnyaPara pelaku merusak sepeda motor sebanyak 22 unit, mobil 3 unit dan bangunan car wash.
Baca SelengkapnyaKasus dugaan perusakan makam itu diselidiki kepolisian setempat.
Baca SelengkapnyaDensus 88 menangkap sebanyak tujuh orang terduga pelaku teroris yang mencoba melakukan aksi provokasi selama kedatangan Paus Fransiskus
Baca SelengkapnyaIronisnya, pasangan itu adalah kepala desa dan seorang janda di Ogan Ilir, Sumatera Selatan.
Baca SelengkapnyaKasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat AKBP Andri Kurniawan mengatakan pihak kepolisian masih mendalami peran-peran masing-masing anggota ormas.
Baca SelengkapnyaDemo sopir truk di Jambi berujung pada perusakan kantor gubernur
Baca SelengkapnyaGudang itu selama ini menjadi tempat penyimpanan alat-alat bangunan milik Ketua Komisi Yudisial (KY) Amzulian Rifai
Baca SelengkapnyaPolisi melakukan penyelidikan untuk mendalami kasus yang dipicu laporan dugaan pungli di SD negeri ini.
Baca SelengkapnyaFR juga diduga sebagai pemilik senjata tajam yang disita petugas di dalam mobil serta tiga bom molotov di mobil lainnya.
Baca Selengkapnya