Jadi Kandidat Kepala Badan Ibu Kota Baru, Anas Anggap Kehormatan Buat Banyuwangi
Merdeka.com - Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas tak mau berkomentar banyak terkait namanya yang masuk sebagai salah satu dari empat kandidat kepala badan otorita ibu kota baru. Anas mengatakan pencalonan dirinya itu sebagai sebuah kehormatan bagi kota yang sedang ia pimpin.
"Ya kita tunggulah, kan itu baru diumumkan oleh presiden. Tapi itu kehormatan buat kami dan Banyuwangi," ujar Anas usai menghadiri acara bertajuk "Rumah Pilkada: Mencari Pemimpin Berkualitas" yang digelar KPU RI bekerjasama dengan Universitas Jember (Unej) dan Kompas TV. Acara yang juga dihadiri Ketua KPU RI, Arief Budiman itu digelar di Gedung Soetardjo, kampus Unej pada Sabtu (7/3).
Nama Anas disandingkan dengan mantan Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama, mantan Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro, serta Direktur Utama PT Wijaya Karya (Persero) Tumiyono. Kebetulan, Anas akan mengakhiri jabatannya sebagai bupati Banyuwangi pada akhir 2020 ini. Anas juga tidak bisa mencalonkan lagi sebagai bupati Banyuwangi karena sudah dua periode.
-
Siapa Pj Bupati Banyumas yang baru? Pj Gubernur Jawa Tengah, Nana Sudjana melantik pejabat Bupati Banyumas, Hanung Cahyo Saputro di Gradhika Bhakti Praja Building, Komplek Kantor Gubernur Jawa Tengah, Jalan Pahlawan No 9 Semarang pada Minggu (24/9) kemarin.
-
Siapa yang menjadi calon Wakil Gubernur Jawa Barat? Ronal Surapradja menceritakan dirinya ditunjuk menjadi bakal calon wakil gubernur Jawa Barat di momen krusial sebelum pendaftaran ditutup.
-
Siapa yang menjadi calon gubernur Jawa Barat? Calon Gubernur Jawa Barat Ahmad Syaikhu menggagas program Teras ASIH.
-
Kenapa Anies tidak jadi diusung di Jabar? Ketua DPD PDIP Jabar, Ono Surono mengatakan, Anies Baswedan memenuhi semua unsur kriteria untuk memimpin Jawa Barat. Kapasitas dan pengalaman memimpin wilayah DKI Jakarta, bisa diterapkan di wilayah Jabar.Komunikasi di antara kedua belah pihak sudah intens sejak Rabu (28/8). Hingga Kamis (29/8) sore, pembahasan pengurus partai di tingkat pusat sudah positif.Pengurus PDIP di Jabar sudah diminta untuk mengurus segala sesuatu yang berkaitan dengan keperluan pendaftaran ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jabar.Namun, semua tiba-tiba berubah pada malam hari. Ia menegaskan, semua upaya yang sudah dilakukan diganggu oleh pihak luar.'Kita menghadapi sebuah tantangan yang sangat besar, tangan-tangan yang tidak menyetujui Pak Anies diusung oleh PDIP Perjuangan, kekuatan-kekuatan yang sangat besar itu pada akhirnya membuat pak Anies tidak jadi diusung oleh PDI Perjuangan,' kata Ono di Kantor KPU Jabar, Jumat (30/8) dini hari.
-
Siapa calon Gubernur Jatim 2024? Nama petahana Khofifah Indar Parawansa diperkirakan jadi unggulan di Pilgub Jatim kali ini.
-
Kenapa Bamus Betawi usul gubernur Jakarta ditunjuk presiden? 'Di situ ada kompromi, soal putra daerah menjadi salah satunya. Di mana-mana juga ada privilege politik yang diberikan kepada putra asli daerah, yaitu kaum betawi. Kalau ditunjuk oleh Presiden, salah satunya harus representasi putra daerah. Itu yang melatarbelakangi mengapa kita mengusulkan gubernur dipilih oleh Presiden. Nah walikotanya dipilih langsung oleh Pilkada,'
"Ya kita tunggu saja kabar dari Jakarta," papar pria yang pernah menjadi anggota MPR RI termuda pada tahun 1997 ini.
Sebelumnya Anas juga pernah maju sebagai Bakal Calon Wakil Gubernur Jawa Timur untuk Pilkada 2018, berpasangan dengan Wagub Jatim 2013-2018, Saifullah Yusuf. Namun hanya beberapa bulan jelang penetapan calon, secara mendadak Anas mengundurkan diri.
Tak Punya Target
Terkait karier politiknya pasca menjabat bupati Banyuwangi, Anas mengaku mengalir saja.
"Selesai dari Banyuwangi, mengalir sajalah. Kalau banyak target, nanti tidak bahagia, hahha," pungkas Anas seraya tertawa dan berpamitan dengan para wartawan.
Acara tersebut, memang seolah menjadi panggung bagi Anas. Secara bersemangat, Anas yang didaulat panitia sebagai representasi pemimpin daerah yang dianggap berkualitas, banyak memaparkan capaian-capaian Banyuwangi selama satu dekade ia pimpin.
"Dulu waktu awal saya memimpin Banyuwangi, laporan (audit BPK) nya masih disclaomer. Sekarang meraih SAKIP A (terbaik) selama empat tahun berturut-turut," papar Anas.
Menurut Anas, ia tidak ingin membangun gap atau faksionalisasi dalam birokrasi di Pemkab Banyuwangi sejak awal memimpin. "Saya tidak main-main soal mutasi. Juga soal rekrutmen, saya tidak intervensi. Tetapi saya syaratkan, IPK minimal 3,5. Makanya sekarang ASN Banyuwangi bagus-bagus," papar Anas yang disambut tepuk tangan para hadirin yang didominasi oleh mahasiswa.
Beberapa pemaparan Anas, bahkan juga seolah menyindir kondisi di Jember. Ia misalnya memaparkan tentang kunci membangun harmoni antara DPRD dengan Pemkab.
"Kuncinya adalah komunikasi. Di ajak ngopi, duduk-duduk," papar Anas.
Meski demikian, dia mengakui, beberapa kali sempat terjadi perbedaan pendapat yang cukup tajam dengan DPRD. Misalnya, sebuah festival yang ia usulkan, ditolak DPRD Jember selama 3 tahun berturut-turut.
"Saya jalin survei dari LSI nya Denny JA. Saya dapat angka bahwa 8 persen rakyat setuju program itu. Saya ajukan untuk meyakinan parpol," jelas Anas yang disambut tepuk tangan hadirin.
Saat mengakhiri pemaparannya, Anas memuji Jember. "Apapun kondisinya, saya pernah di Jember. Saya tetap anggap Jember sebagai kota yang hebat," ujar Anas mengakhiri pemaparannya.
Yang menarik, saat membuka acara Kepala Lembaga Penelitian dan Pengabdian (LP2M) Unej, Achmad Subagio, sempat salah menyebut Anas sebagai Bupati Jember. Namun saat disambut riuh, Subagio hanya tersenyum dan kemudian meralatnya. Kesalahan kembali diulang saat Wakil Rektor Unej, Wachju Subchan memberi sambutan. Wachju sempat menyebut Anas sebagai Bupati Jember, namun kemudian diralat sembari tersenyum, disambut riuh rendah hadirin.
Untuk diketahui Abdullah Azwar Anas, meski terlahir di Banyuwangi, namun besar dan bersekolah di Jember. Namanya diumumkan Presiden Joko Widodo pada Senin (2/3) kemarin sebagai kandidat kepala badan otorita ibu kota baru. (mdk/bal)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menurutnya, saat ini masih prematur untuk membahas nama-nama yang disodorkan.
Baca SelengkapnyaAnies menuding bahwa ibu kota baru hanya ambisi satu dua orang saja.
Baca SelengkapnyaRespons Anies saat ditanya soal Gibran menunggu tawaran darinya untuk jadi cawapres.
Baca SelengkapnyaAnies Baswedan buka suara terkait kebatalannya maju di Pilkada Jawa Barat dan Jakarta
Baca SelengkapnyaDia memikirkan nasib warga khususnya di Kampung Bayam.
Baca SelengkapnyaMantan Gubernur DKI Jakarta itu pun beranggapan semua upaya dia wara-wiri untuk bisa maju di Pilgub 2024 sebagai perjalanan spiritual.
Baca SelengkapnyaAnies menyebut, mega proyek tersebut hanya dinikmati oleh aparat negara, bukan masyarakat umum.
Baca SelengkapnyaAnies Baswedan merasa terhormat lantaran karena PDIP tertarik mendukungnya di Pilgub Jakarta
Baca SelengkapnyaAnas mengatakan, yang mengetahui penyusunan nama-nama menteri pada pemerintahan baru adalah partai politik dan Prabowo.
Baca SelengkapnyaSelain partai politik, Anies mengaku juga sudah ada dorongan kuat dari sejumlah elemen masyarakat yang menginginkannya kembali maju sebagai gubernur Jakarta.
Baca SelengkapnyaAnies menyebut perjalanan bersama PKB sudah dijalani lama sejak lima tahun memimpin di Jakarta pada periode sebelumnya.
Baca SelengkapnyaAnies heran selalu mendapatkan pertanyaan tentang proyek IKN
Baca Selengkapnya