'Jadi Ketum Muhammadiyah enaknya cuma terkenal dan fotonya dipajang'

Merdeka.com - Siapa yang bakal menjadi ketua umum PP Muhammadiyah baru bakal diketahui pada Kamis (6/8) malam ini. Sebanyak 13 ketua PP Muhammadiyah yang sudah terpilih dalam Muktamar Muhammadiyah akan mengadakan sidang tertutup untuk menentukan ketua umum.

Yunahar Ilyas, ketua PP Muhammadiyah adalah salah satu calon kuat ketua umum PP Muhammadiyah. Dia terpilih kembali menjadi ketua PP Muhammadiyah.

Perolehan suara Yunahar cukup banyak yaitu 1.928 suara atau menempati urutan kedua di bawah Haedar Nashir yang berada di urutan pertama dengan suara terbanyak 1.947 suara. Yunahar menegaskan, meski berada di urutan kedua, setiap ketua PP Muhammadiyah memiliki peluang sama menjadi ketua umum.

Berikut ini petikan wawancara Prof. Dr. Yunahar Ilyas kepada merdeka.com, Kamis (6/8):

Kapan nanti pemilihan ketua umum PP Muhammadiyah akan berlangsung?

Nanti akan ada musyawarah. Akan dimusyawarahkan pada pukul 19.00 WIB oleh tim 13 siapa yang akan menjadi ketua umum. 13 Orang yang sudah terpilih ini memiliki peluang sama. Memang secara de facto suara terbanyak memiliki peluang lebih besar.

Jika suara terbanyak menyatakan bersedia menjadi ketua umum, ya sudah, selesai. Tapi kalau ada yang tidak setuju apa alasannya. Nanti ditanyakan alasannya kenapa tidak setuju.

Berarti musyawarah nanti bisa berjalan alot?

Dalam musyawarah itu nanti membahas siapa yang akan menjadi ketua umum. Kalau tercapai musyawarah yang ga (berjalan alot). Namun jika tidak tercapai musyawarah akan dilakukan voting.

Jika suara terbanyak bersedia jadi ketua umum bagaimana?

Kalau misalkan mau, bersedia, lalu ditanyakan anggota yang lain bagaimana. Kalau ga setuju yang pertama, maunya siapa, itu ditanyakan. Tapi kalau semua ridho, ya selesai.

Apa kelebihan jadi ketua umum dibandingkan hanya jadi ketua PP Muhammadiyah saja?

Sistem kepemimpinan di Muhammadiyah kan kolektif kolegial. Tidak ada itu hak veto ketua umum. Mungkin lebih gagah saha, kalau fungsi semuanya sama saja.

Mungkin jadi ketua umum akan lebih terkenal, fotonya dipajang. Tapi jadi ketua umum itu tanggung jawabnya lebih besar, karena itu diberikan kehormatan lebih tinggi. Sekarang tinggal pilih mana.

Kalau Anda sendiri apa bersedia jadi ketua umum?

Saya mau dan bersedia. Prinsipnya harus menghormati pilihan muktamirin. Bukan berarti perolehan saya dengan Pak Haedar hanya selisih sedikit. Tapi kalau beliau (Haedar) bersedia, maka saya menyetujui dan selesai sudah.

Kabarnya Pak Din Syamsuddin sudah mengumpulkan para calon ketua PP Muhammadiyah yang terpilih dan sudah merestui salah satu calon, apa benar?

Tidak ada itu, Pak Din dalam hal ini sudah tak mau ikut campur lagi. Sudah lepas sepenuhnya. Tradisi Muhammadiyah, mantan ketua tak pernah ikut campur.