Jadi korban crane, Masadi awalnya diduga hanya tersesat
Merdeka.com - Keluarga semula mengira Masadi Saiman bin Tarimin hanya tersesat selama menjalankan ibadah haji. Karena itu, istrinya Jamilah kaget saat mendapat kabar kalau suaminya menjadi salah satu korban meninggal dalam kecelakaan crane di Masjidil Haram.
Yunanti Sofa, anak pertama korban, sempat menghubungi ibunya (Jamilah) setelah melihat kabar insiden maut tersebut di televisi. Dalam perbincangannya, saat itu Jamilah mengaku hanya terpisah dan yakin suaminya tidak menjadi korban.
"Keluarga juga tenang karena di televisi juga tidak ada daftar namanya," kata Muhammad Munir, menantu almarhum yang juga suami Yunanti Sofa saat ditemui di rumahnya, Selasa (15/9).
-
Kapan jemaah haji meninggal? Tercatat per 12 Juli 2024, ada 420 orang jemaah haji asal Indonesia yang meninggal di tanah suci.
-
Apa yang menyebabkan jemaah haji meninggal? Pemerintahan Arab Saudi menyatakan 1.301 jamaah haji meninggal selama ibadah haji tahun ini, sebagian besar adalah jemaah yang berjalan jauh dalam cuaca sangat panas.
-
Kenapa jemaah haji meninggal di Arab Saudi? Lebih dari 50 persen jemaah haji asal Jateng dan DIY yang meninggal dunia disebabkan oleh penyakit kardiovaskuler.
-
Kenapa banyak jamaah haji meninggal? Menurut Gentur, tingginya angka jemaah haji yang meninggal karena jemaah yang diberangkatkan pada tahun ini rata-rata usia lansia. Selain itu kondisi cuaca di Arab Saudi yang panas ekstrem juga berpengaruh terhadap kesehatan jamaah Indonesia.
-
Bagaimana korban meninggal? 'Dalam proses dari Lampung ke Jakarta ini (korban) pendarahan hebat. Pelaku juga mengetahui bahwa si korban sedang pendarahan. Pelaku ini mengetahui bahwa korban sedang pendarahan hebat, namun dibiarkan saja, sehingga korban kehabisan darah dan meregang nyawa,' kata dia.
Masadi Saiman bin Tarimin adalah warga Desa Simojayan RT 06 RW 04 Desa Simojayan, Kecamatan Ampelgading, Kabupaten Malangâ¬. Almarhum berangkat haji bersama istrinya, Jamilah masuk dalam kloter 38 berangkat dari Embarkasi Sukolilo, Surabaya pada Senin (7/9).
Keluarga baru mendapat kepastian Masadi meninggal Senin (14/5), setelah menyaksikan berita televisi. Setelah melakukan pengecekan, keluarga baru mempercayai kalau almarhum sudah meninggal.
"Baru kemarin pagi mendapat kepastian. Semula mengira hanya pisah saat kejadian itu," katanya.
Keluarga sempat bertanya melalui telepon ke teman-teman satu rombongan almarhum. Termasuk kepada ketua kelompok, seperti keluarga yang lain mereka yakin hanya terpisah dari rombongan.
"Insya Allah hanya pisah saja, katanya. Ada yang bilang, melihat bapak ada di sebarang. Sehingga yakin selamat, tetapi tidak ada kejelasan," ungkapnya.
"Tapi keluarga tetap was-was. Dicari ke rumah sakit tidak ada, satu rombongan ditanyai tidak tahu. Baru kemarin pagi diberi tahu," katanya.
Sementara itu, sejak semalam keluarga sudah menggelar tahlilan yang dihadiri warga satu kampung. Sejak almarhum berangkat memang keluarga menggelar Yasinan setiap hari, tetapi sejak kemarin diikuti banyak orang.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Marwan adalah salah satu kru TvOne yang meninggal karena kecelakaan yang terjadi di Pemalang, Jawa Tengah
Baca SelengkapnyaBasarnas Cianjur Jawa Barat bersama petugas gabungan berhasil mengevakuasi jasad operator alat berat Maman alias Ujang (31).
Baca SelengkapnyaBerdasarkan hasil autopsi, korban meninggal karena beberapa sebab.
Baca SelengkapnyaKapolda Sumbar Buka-Bukaan Kronologi Tewasnya Bocah SMP Afif Maulana
Baca SelengkapnyaPihaknya membutuhkan waktu lebih lama dari perkiraan awal karena ada mengambil sampel tulang yang harus diperiksa.
Baca SelengkapnyaKronologinya berawal ketika para korban menggali batu di pertengahan tebing milik Jero Mangku Budi, sekitar pukul 09:00 WITA.
Baca SelengkapnyaSebelum rombongan SMK Lingga Kencana, Depok mengalami kecelakaan ternyata salah satu murid sudah memiliki firasat tidak enak.
Baca Selengkapnya