Jadi pelampiasan amarah, gigi anak dicabut orang tua pakai tang
Merdeka.com - N (11), seorang bocah di Bandar Lampung disiksa oleh orang tuanya yakni Sutriah, salah satu penyiksaan dengan cara mencabut gigi anak tersebut dengan tang. Penyiksaan itu sudah berlangsung cukup lama yakni dari 2014 dan baru terungkap pada Maret 2016 lantaran korban sudah tidak tahan terhadap siksaan.
Kepolisian Resor Kota Bandar Lampung menggelar reka ulang atau rekonstruksi kasus penganiayaan anak yang dilakukan oleh pasangan suami istri di Jalan Cik Ditiro Kemiling Bandar Lampung.
"Hari ini, kami rekonstruksi guna memperjelas tindakan yang dilakukan para tersangka terhadap anaknya sendiri," kata Kasat Reskrim Polresta Bandar Lampung, Kompol Dery Agung Wijaya, di Bandar Lampung, Selasa (29/3).
-
Kapan penganiayaan terjadi? Kronologi Versi KorbanSebelumnya, Korban Dwi Ayu menceritakan kisah pahitnya itu terjadi pada 17 Oktober 2024 lalu.
-
Siapa pelaku penganiayaan? Viral Remaja Pukuli Bocah Lalu Mengaku sebagai Keponakan Mayor Jendera Sekelompok remaja tmenganiaya dan mencaci bocah di Bandung, Jawa Barat.
-
Dimana kejadian penganiayaan terjadi? Nasib sial dialami Damari (59) pengemudi ojek online warga Jurumudi, Kota Tangerang, yang dikeroyok tiga orang pria tidak dikenal saat akan menjemput pelanggan di depan pasar Tanah Tinggi, Kota Tangerang.
-
Siapa yang melakukan penganiayaan? Seorang bocah berusia 8 tahun di Semarang diduga dibakar teman sepermainannya.
-
Kapan pembunuhan keluarga itu terjadi? Kejadian mengerikan ini berlangsung pada Zaman Batu sekitar 5.000 tahun lalu.
-
Dimana penganiayaan terjadi? Penganiayaan yang viral itu dikabarkan terjadi di Mekarwangi, Kecamatan Bojongloa Kidul, Kota Bandung.
Menurutnya, rekonstruksi ini merupakan bagian dari penyelidikan terhadap tersangka sekaligus mencocokkan keterangan yang telah diberikan kepada polisi.
"Setidaknya ada 52 adegan dalam rekonstruksi ini, di mana tindakan-tindakan penganiayaan tersangka seperti melakukan pemukulan hingga membuat gigi sang anak patah terjadi di dapur kediaman mereka," terang Dery.
Dery menambahkan, kejadian itu sudah berlangsung sejak 2014 dan baru terbongkar Maret 2016, saat korban berhasil melarikan diri melalui sungai di belakang rumahnya.
Dalam beberapa adegan tak kurang ibu kandung N (11) Sutriah melakukan pemukulan secara berlebihan sehingga N tersungkur.
Penganiayaan selalu terjadi saat suami-istri itu sedang bertengkar. Setelah pertengkaran mereka melampiaskan kemarahan terhadap anaknya itu.
Sejumlah warga yang menyaksikan reka ulang pada rekonstruksi kasus penganiayaan anak berusia 11 tahun mengecam serta menyoraki kedua tersangka yang sekaligus orang tua korban di Jalan Cik Ditiro, Kemiling, Bandar Lampung.
"Kami tidak menyangka ternyata masih ada orang tua yang berlaku kejam terhadap anaknya sendiri. Padahal N (11) itu anak kandungnya Sutriah, bisa sampai hati seperti itu bahkan mereka sempat mencabut gigi anaknya dengan tang," kata Rina (39), salah seorang warga Kemiling yang menyaksikan rekonstruksi penganiayaan tersebut, Selasa (29/3).
Menurut dia, tindakan itu sangat tidak manusiawi. "Orang tua yang harusnya melindungi anaknya bisa berbuat begitu. Kucing saja bisa sangat sayang dengan anaknya, kenapa kita tidak," papar Rina.
Sutrisno, warga lainnya yang juga menyaksikan rekonstruksi itu mengungkapkan hal serupa, bahwa tidak sepantasnya orang tua meperlakukan anak secara keji seperti itu.
"Boleh kita memarahi anak, tapi sewajarnya saja, jangan sampai membuat anak itu sampai trauma," ujar Sutriyono.
Sutriyono mengungkapkan, keluarga itu (tersangka) terkenal tertutup dan berharap tersangka itu mendapat hukuman.
"Saya harap orang tua seperti itu dapat dihukum berat sehingga tidak ada lagi anak-anak yang menjadi korban," tegasnya dikutip dari Antara.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Seorang ibu di Surabaya menyiksa anak kandungnya sendiri yang masih berumur 9 tahun secara sadis.
Baca SelengkapnyaAksi biadab dilakukan seorang anak terhadap ibu kandungnya sendiri di Kapuk, Cengkareng, Jakarta Barat, Selasa (9/4/2024) lalu.
Baca SelengkapnyaMenurut penuturan satpam kompleks, ibunda pelaku juga mengalami pendarahan hebat karena luka di bagian pundak diduga ditusuk pelaku.
Baca SelengkapnyaTersangka FO sempat membantah dan mengaku jika dirinya tidak melakukan penikaman terhadap korban CR.
Baca SelengkapnyaHingga kini, kepolisian masih melakukan pemeriksaan lebih lanjut kaitan dengan kejadian itu.
Baca SelengkapnyaOrang tua korban sudah ditetapkan sebagai tersangka atas kematian anak kandungnya.
Baca SelengkapnyaPada saat ditinggal ibunya, korban sedang tertidur sembari tersangka bermain judol.
Baca SelengkapnyaMomen polisi sampai tak bisa tahan tangis saat evakuasi balita yang disiksa ayah kandungnya sendiri di Pinrang, Sulawesi Selatan.
Baca SelengkapnyaPelaku APS diketahui adalah ayah tiri dari korban dan ATH adalah ibu kandung dari korban MRS.
Baca SelengkapnyaUsai melakukan mencekik korban di dalam kamar, pelaku sempat keluar rumah dan merokok.
Baca SelengkapnyaKedua korban yang semuanya perempuan, BY (3) dan UM (2), mengalami luka gigitan, cakar, dan memar akibat ulah pelaku.
Baca SelengkapnyaTindakan rudapaksa dan pelecehan dilakukan ketika orang tua korban tidak di rumah.
Baca Selengkapnya