Jadi penipu, residivis ini ngaku mampu loloskan calon mahasiswa ke UIN
Merdeka.com - Syafullah alias Arif dibekuk tim Vipers Polres Tangerang Selatan, setelah membawa kabur Rp 300 juta hasil penipuan. Dalam menipu, Arif memakai modus mampu meloloskan masuk calon mahasiswa baru di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta.
Kasat Reskrim Polres Tangsel, AKP Alexander menerangkan, Arif yang pernah mendekam di jeruji tahanan atas kasus serupa pada tahun 2016 lalu ternyata tak kapok. Dia justru mengulangi aksinya di tahun 2018 ini.
"Pelaku adalah residivis atas kasus penipuan di UIN juga," bilang Alex Jumat (8/6).
-
Siapa pelaku penipuan? Kelima tersangka tersebut telah dilakukan penahanan sejak tanggal 26 April 2024 dan terhadap satu WN Nigeria sudah diserahkan kepada pihak imigrasi untuk diproses lebih lanjut,' tuturnya.
-
Siapa korban penipuan ini? Namun data universitas itu masih dalam penyidikan sehingga belum bisa disampaikan ke publik.
-
Siapa yang jadi korban penipuan? Defri mengalami insiden ini ketika menerima tawaran investasi pada pertengahan 2023.
-
Siapa yang menjadi korban penipuan? 'Saya bukanlah orang yang ada dalam berita ini. Saya tidak melakukan transplantasi wajah,' katanya kepada saluran tersebut, seraya menambahkan ia telah menjalani operasi yang berbeda empat tahun lalu.
-
Siapa yang terlibat dalam penipuan ini? Ia dituduh sebagai kaki tangan Barbara, namun tampaknya sangat bersedia untuk bersaksi melawan istrinya itu dengan imbalan hukuman yang lebih ringan.
-
Siapa yang tertangkap terkait penipuan ini? Ada tiga WNA diduga melakukan pungutan liar berkedok sumbangan agama.
Dalam melancarkan aksi kejahatannya, pelaku memperkenalkan diri kepada calon korbannya sebagai pegawai di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta, dan mengaku mampu meloloskan calon mahasiswa baru.
"Ada dua orang tua calon mahasiswa yang menjadi korban, masing-masing tertipu, setelah menyetorkan uang kepada pelaku," terang dia.
Peristiwa itu, lanjut Alex terjadi, pada (15/5/2018), pelaku dan korban menggelar pertemuan di Rumah Makan Ayam Bakar Situ Gintung.
Kedua korban, lanjut Alex, mengenal pelaku dari temannya, yang menyebut ada jalur khusus masuk fakultas kedokteran di UIN Ciputat.
"Korban akhirnya bersepakat dan memberikan uang pelicin kepada pelaku masing-masing Rp 150 juta. Namun waktu berselang, tak ada kejelasan sampai korban mendatangi fakultas, dan diketahui pelaku bukanlah pegawai di UIN. Dan menyadari telah menjadi korban penipuan," kata Alex.
Akhirnya korban melapor ke Polres Tangsel. Dari hasil pengumpulan keterangan korban serta saksi-saksi, tim melakukan penyelidikan dan penyidikan, diketahui pelaku ada di Bogor.
"Benar saja, pelaku kami amankan di rumah istri sirinya di Bogor. Uang hasil kejahatannya diakui digunakan untuk menikah kembali," kata dia.
Saat ini pihaknya masih melakukan pengembangan atas kasus tersebut, pihaknya berharap masyarakat melaporkan jika mengalami penipuan dengan pola serupa.
"Saat ini baru dua korban yang melapor, saat ini baru kepada pelaku Arif sebagai pemain tunggal kasus penipuan ini," ucap Alex.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Seorang dosen wanita CA (25) harus kehilangan uang Rp50 juta setelah ditipu seorang petani asal Lampung. Penipuan itu bermodus polisi gadungan.
Baca Selengkapnya"Korban ini diiming-imingi kalau mau jadi artis harus berhubungan dengan pelaku dan ketemu di hotel," kata Kasat Reskrim Polresta Banyumas Kompol Andryansyah.
Baca SelengkapnyaModus oknum mengaku mahasiswa minta charity viral di media sosial. Modus tersebut dipergoki petugas KAI di stasiun Bandung.
Baca SelengkapnyaKeluarga besar korban pun ikut tertipu dengan aksi pelaku
Baca SelengkapnyaJurus sakti Intel gadungan ini saat beraksi hingga membuat banyak wanita terpedaya.
Baca SelengkapnyaPolsek Pondok Aren, telah meningkatkan status penyelidikan menjadi penyidikan.
Baca SelengkapnyaSalah satu orang tua korban sudah menjual dua petak sawah dan menggadaikan sertifikat rumah.
Baca SelengkapnyaSaat ini pelaku masih diamankan di Kodim Depok. Diduga masih banyak korban lainnya.
Baca SelengkapnyaSusanto ternyata cukup percaya diri menjadi seorang dokter meski hanya lulusan pendidikan SMA.
Baca SelengkapnyaKorem 162 Wira Bhakti berhasil menangkap IL, TNI gadungan yang meresahkan masyarakat.
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu bermula saat korban tertarik dan akhirnya masuk grup pesugihan di Facebook
Baca SelengkapnyaRahmanudin mengaku dapat mengurus surat mengatasnamakan TNI dan mengaku dari Badan Intelijen Strategis (BAIS)
Baca Selengkapnya