Jadi provokator dan terlibat bunuh warga, Ketua BPD di Muara Enim diringkus polisi
Merdeka.com - Diduga menjadi provokator dan ikut terlibat dalam aksi pengeroyokan hingga korban tewas, Ketua Badan Pemusyawaratan Desa (BPD) Tanjung Muning, Kecamatan Gunung Megang, Muara Enim, Sumatera Selatan, inisial AN ditangkap polisi. Motif pembunuhan itu karena korban dituduh mencuri kambing.
Peristiwa itu terjadi di Desa Lubuk Mumpo, Kecamatan Gunung Megang, Mei 2016. Korbannya adalah Bawan, warga Desa Tais, Kecamatan Talang Ubi, Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir. Kejadiannya berawal saat korban dituduh mencuri kambing milik warga. Lantas AN memprovokasi warga untuk membunuh korban. Bahkan, tersangka juga sempat meneriakkan kalimat ajakan untuk memasak tubuh korban.
Tak hanya itu, AN juga terlibat langsung dalam pengeroyokan. Bersama warga, dia memukul menggunakan kayu dan menyayat badan korban menggunakan pisau.
-
Apa yang dilakukan pelaku kepada korban? Mereka melakukan tindakan kekerasan fisik kepada korban.
-
Apa yang dilakukan pelaku pada korban? 'Korban meninggal akibat kekerasan. Ini peristiwa pembunuhan dengan tindak kekerasan, ditali, dicekik. Kami penyidik melakukan penyidikan pembunuhan, tidak soal lain,' kata Endriadi.
-
Apa yang dilakukan pelaku terhadap korban? Pelaku mengancam akan memviralkan video-video asusila tersebut, jika korban tidak mau diajak berhubungan badan.
-
Siapa pelaku penganiayaan? Viral Remaja Pukuli Bocah Lalu Mengaku sebagai Keponakan Mayor Jendera Sekelompok remaja tmenganiaya dan mencaci bocah di Bandung, Jawa Barat.
-
Bagaimana pelaku merampok korban? Ngajib mengaku saat mengambil tas korban, pelaku mengancam dengan menggunakan senjata tajam.
-
Apa yang dilakukan pelaku? Mereka juga meminta Y agar menyerahkan diri agar dapat diperiksa. 'Saya imbau kepada yang diduga pelaku berinisial Y yang sesuai dengan video yang beredar agar menyerahkan diri,' kata Rahman saat dikonfirmasi, Minggu (28/4).
Kapolres Muara Enim AKBP Leo Andi Gunawan mengungkapkan, peran tersangka AN tersebut diketahui dari hasil reka ulang yang digelar di Mapolres Muara Enim hari ini, Kamis (25/1). AN berhasil ditangkap setelah keluarga korban melapor.
"Benar, hari ini kita gelar reka ulang pengeroyokan dan pembunuhan dengan tersangka baru inisial AN. Korban tewas oleh sejumlah orang karena dituduh mencuri kambing," ungkap Leo kepada merdeka.com, Kamis (25/1).
Sementara itu, Kanit Pidum Satreskrim Polres Muara Enim, Iptu Rusli menjelaskan, sebelumnya petugas telah menangkap dua tersangka yang turut terlibat dan kini telah mendekam di penjara. Pihaknya masih memburu tiga pelaku lain yang buron.
"Reka ulang untuk kelengkapan berkas. Kita masih kejar tiga pelaku lagi, sudah kita tetapkan masuk dalam DPO," ucapnya.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Para pelaku ditembak di bagian kaki karena melawan.
Baca SelengkapnyaKorban pertama jadi sasarannya adalah mertua laki-laki yang duduk istirahat.
Baca SelengkapnyaMereka tak ingin warga sekitar mencium bau yang nantinya memicu kecurigaan.
Baca SelengkapnyaKorban terluka parah di sekujur tubuhnya dan tewas dalam perawatan di puskesmas.
Baca SelengkapnyaPelaku langsung melarikan diri hingga akhirnya diamankan polisi di tempat persembunyiannya di Cengal
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu bermula saat tersangka AA meminta PN datang ke rumahnya untuk meminta bantuan menyelesaikan masalahnya.
Baca SelengkapnyaSeorang warga Boyolali, Jawa Tengah, bernama Yudha Bagus Setiawan (32), dilaporkan meninggal dunia diduga akibat ditembak orang tak dikenal.
Baca SelengkapnyaDua pelaku merencanakan pembunuhan korban karena jengkel dengan sikapnya yang tidak mau ikut aturan tahanan senior.
Baca SelengkapnyaSaat itu korban yang sedang sarapan pagi di rumah kontrakan bersama Sumarni (34) didatangi pelaku.
Baca SelengkapnyaTiga pelempar bom ke rumah Ketua KPPS di Pamekasan, Jatim, diringkus polisi.
Baca SelengkapnyaPenembakan ini terjadi pada Rabu (18/9) dini hari.
Baca SelengkapnyaPelaku tiba-tiba mendatangi korban dan langsung menikamnya dengan menggunakan badik.
Baca Selengkapnya