Jadi saksi Novel Baswedan, Samad siapkan 'surprise' di pengadilan
Merdeka.com - Ketua KPK nonaktif, Abraham Samad, mendatangi Pengadilan Negeri Jakarta Selatan (PN Jaksel) untuk memberikan keterangannya sebagai saksi fakta yang diajukan oleh Novel Baswedan selaku pemohon praperadilan. Abraham tiba di PN Jaksel sekitar pukul 11.00 WIB dengan kemeja bergaris dan celana hitam.
Usai diperiksa identitasnya dan disumpah oleh hakim, Abraham enggan membeberkan apa yang akan dijelaskan dalam persidangan nanti.
"Kalau disampaikan sekarang, nanti sudah basi. Supaya itu merupakan suatu yang surprise, kan kalau dikemukakan sekarang tidakj adi surprise. Saya akan jelaskan apa yang saya ketahui dan saya lihat dengan sebenar-benarnya. Saya paham betul semua proses yang menimpa, saya ketahui jelas karena saya itu sebagai ketua KPK," kata Abraham di PN Jaksel, Kamis (4/6).
-
Siapa yang membuat kejutan? Dilihat dari unggahan di akun instagram milik Rara, Al Adul disebut telah menyiapkan serta membuat kejutan tersebut selama tiga tahun.
-
Siapa yang memberikan kejutan? Perayaan ini menjadi momen yang sangat istimewa dan penuh kehangatan berkat kejutan dari Sintya Marisca, sosok yang sering terlihat dekat dengan Umi Pipik.
-
Bagaimana sindiran disampaikan? Biasanya sindiran disampaikan dengan menggunakan kata-kata yang bersifat sinis atau penuh ironi, tanpa secara eksplisit menyatakan kritiknya.
-
Kenapa kata penutup presentasi penting? Kata-kata penutup presentasi memiliki peran penting dalam meninggalkan kesan yang mendalam pada audiens.
-
Kapan kata penutup presentasi disampaikan? Selain itu, penutupan presentasi juga bisa ditambah dengan kata-kata lucu agar suasana tidak terlalu tegang.
-
Kapan sambutan presentasi dibawakan? Kata Sambutan Presentasi Umum 1. Selamat pagi/siang/sore, terima kasih atas kehadiran Anda semua hari ini.
Abraham juga mengaku telah mengirimkan surat kepada pimpinan Polri agar pemeriksaannya ditangguhkan.
"Oleh karena itulah kenapa saya menyurat kepada pimpinan Polri untuk minta ditangguhkan pemeriksaannya, akan saya jelaskan sejelas-jelasnya, seterang-terangnya di depan persidangan," jelasnya.
Meski begitu, Abraham berusaha untuk menaati hukum yang berlaku dengan menunggu proses hukum selanjutnya, walaupun dia merasa ada kesedihan atas tindak kriminalisasi yang terjadi di KPK.
"Sebagai warga negara yang taat hukum, kita tinggal menunggu saja proses selanjutnya, walaupun kita merasa ada kesedihan yang mendalam, kesedihan itu kasus yang menimpa pimpinan KPK dan penyidik itu adalah kasus-kasus yang sebenarnya kriminalisasi," pungkasnya.
(mdk/ren)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya