Banyak penipuan WNA, Bareskrim bakal perkuat pengamanan cyber
Merdeka.com - Kasus penipuan cyber crime yang dilakukan oleh 30 warga negara Taiwan membuat Indonesia menjadi negara yang aman bagi penipu asing melakukan aksinya. Sebab, ini bukan kali pertama WNA menetap di Indonesia untuk melakukan penipuan cyber crime di negara lain.
Direktur Tindak Pidana Ekonomi Khusus Bareskrim Polri, Brigjen Pol Victor Edison Simanjuntak mengatakan, alasan WNA melakukan hal itu agar aksinya tidak bisa dimonitor oleh negara setempat. Sebab, negara-negara seperti China, Hongkong, dan Taiwan bisa memonitor adanya penggunaan telekomunikasi yang tidak digunakan di daerah sekitar.
"Karena mereka bisa melakukan di Indonesia, karena kalau dia melakukan di sana mereka sudah bisa langsung termonitor. Kalau di sini kan enggak. Jika ada orang yang menggunakan dunia maya dalam kegiatan-kegiatan tertentu, itu bisa kita monitor, makanya kan penggunaan telekomunikasi dalam jumlah besar, itu harus melaporkan diri," kata Victor di Mabes Polri, Kamis (27/8).
-
Siapa yang tertangkap terkait penipuan ini? Ada tiga WNA diduga melakukan pungutan liar berkedok sumbangan agama.
-
Dimana WNA itu ditangkap? HBR belakangan ditangkap Imigrasi Tanjung Perak dan terancam dideportasi ke negaranya lantaran izin tinggalnya sudah tidak berlaku.
-
Siapa yang ditangkap? Personel Brimob menangkap pria berinisial I, P, G yang diduga sebagai pemakai dan WA sebagai bandar dan perempuan N sebagai pemakai pada Rabu (19/6) dini hari.
-
Siapa yang ditangkap dalam kasus ini? Polda Metro Jaya mengungkap sindikat pemalsuan Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK) dan Pelat nomor rahasia. Total, ada tiga tersangka yang ditangkap, sedangkan satu orang lain masuk ke dalam buron. 'Penyidik Ditreskrimum Polda Metro Jaya telah menetapkan empat tersangka yakni YY (44), HG (46), PAW (38), dan IM (31). Untuk tersangka IM (31) saat ini masih dalam pencarian kita dan sudah masuk dalam daftar pencarian orang,' kata Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya, AKBP Samian dalam keterangannya, Rabu (20/12).
-
Kenapa WNA tersebut ditangkap? HBR belakangan ditangkap Imigrasi Tanjung Perak dan terancam dideportasi ke negaranya lantaran izin tinggalnya sudah tidak berlaku.
-
Siapa saja yang ditangkap? Ratusan pelajar itu diamankan di empat lokasi di Jakarta Pusat pada Selasa (2/4) sore. 'Hari ini kita mengamankan remaja yang konvoi berdalih berbagi takjil yang selalu membuat kerusuhan dan keonaran di jalan raya, sehingga membahayakan pengguna jalan maupun warga sekitar karena sering menutup jalan sambil teriak-teriak menyalakan petasan,' kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro dalam keterangan tertulis.
Sayangnya, kata Victor, Indonesia tidak memiliki teknologi tersebut, sehingga tidak bisa mendeteksi adanya penggunaan telekomunikasi yang mencurigakan. Oleh karena itu, Victor menambahkan Indonesia harus memiliki cyber security (pengamanan cyber) agar bisa memonitor penggunaan telekomunikasi tersebut.
"Makanya kita membutuhkan cyber security. Jadi ketika ada penggunaan (telekomunikasi) di daerah tertentu dan tidak masuk di dalam atau tidak terdaftar di area itu, nah itu berarti kan tidak betul, kita bisa langsung tahu," imbuhnya.
Victor mengaku masalah ini tidak bisa hanya ditangani oleh kepolisian saja. Namun juga berbagai pihak seperti Dirjen Imigrasi, Telekomunikasi, dan Kementerian Luar Negeri juga turut andil untuk menyelesaikan masalah ini.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
berdasarkan data jumlah wisatawan asing masuk Indonesia naik 30 persen terhitung hingga Mei 2024
Baca SelengkapnyaMereka mampu menggaet pelaku melalui aplikasi dating Tinder, Bumble, Okcupid, Tantan dan sebagainya.
Baca Selengkapnyapihaknya akan berkoordinasi dengan Divhubinter Mabes Polri untuk mengejar bandar-bandar judi.
Baca Selengkapnya103 WNA Ditangkap di Bali, Diduga Lakukan Kejahatan Siber
Baca SelengkapnyaPolda Metro Garap 23 Kasus Judi Online: Semua Bandar di Luar Negeri, Kita Tangkap Kakinya
Baca SelengkapnyaOtaki Penipuan Online dengan Korban 800 Orang, WN China Ditangkap Bareskrim
Baca SelengkapnyaSebanyak empat tersangka ditangkap dalam operasi yang dilakukan di dua lokasi berbeda, yaitu di Bandara Ngurah Rai Bali dan di Kabupaten Kediri, Jawa Timur.
Baca SelengkapnyaPenggerebekan dilakukan aparat setempat setelah Presiden Pilipina, Ferdinand Marcos Jr. mengeluarkan kebijakan menghentikan operasional seluruh perusahaan POGO.
Baca SelengkapnyaUntuk mengelabui petugas, mereka masuk ke wilayah Bali tidak secara bersamaan.
Baca SelengkapnyaBareskrim Polri menangkap delapan tersangka kasus dugaan perjudian online dan konten streaming pornografi jaringan internasional.
Baca SelengkapnyaPelaku mengaku diberi upah 15 juta per bulan oleh pelaku
Baca SelengkapnyaAksi WNA itu terekam dalam video yang viral di media sosial.
Baca Selengkapnya