Jadi sarjana tapi jualan jamu, Satriyani kerap dicibir tetangga
Merdeka.com - Tidak mudah rupanya menyandang gelar sarjana lalu bekerja sebagai penjual jamu. Cibiran tetangga bertubi-tubi terasa menyayat telinga. Namun itu tidak digubris Sutriyani (23) sarjana pendidikan Fisika dengan IPK 3,49. Meski terkadang merasa sakit hati, namun hal itu dianggapnya angin lalu.
"Banyak yang bilang, sarjana kok cuma jualan jamu. Sakitnya tuh di sini," kata Tri, begitu sapaannya, lalu tertawa.
Semula tidak banyak tetangganya yang tahu jika dia adalah sarjana. Saat itu tidak banyak tetangganya yang berkomentar. Tapi begitu tahu bahwa Tri adalah sarjana, cibiran dari berbagai penjuru pun mulai membikin telinganya gatal.
-
Apa yang dirasakan saat hati sangat sakit? Tahukah kau rasanya saat hatimu begitu sakit sampai kau bisa merasakan darah yang menetes?
-
Kata-kata sakit apa yang seringkali membuat seseorang merasa tidak senang? Sebuah keadaan di mana seseorang merasa tidak senang karena dilukai hatinya, seperti dihina, dikhianati, ditipu, dan sebagainya.
-
Apa yang menurut Bahlil membuat Mensos Tri Rismaharini tidak nyaman? 'Saya nyaman-nyaman aja, tuh. Mungkin Ibu Risma kali. Kami nyaman-nyaman aja, ratas terus. Kami komunikasi baik semuanya,' kata Bahlil, usai menghadiri acara ‘Trimegah Political and Economic Outlook 2024’ di The Ritz-Carlton Ballroom, Pacific Place, Jakarta, Rabu (31/1).
-
Siapa yang pernah merasa sakit hati? Jangan biarkan kesedihan menghalangi cahaya harapan yang selalu bersinar di ujung lorong.
-
Siapa yang bisa merasakan sakit hati? Sakit hati merupakan suatu perasaan yang seringkali menghampiri setiap individu dalam perjalanan kehidupan.
-
Kenapa Ririn merasa cemas? Ia juga mengungkapkan betapa seorang ibu selalu merasa cemas terhadap kesejahteraan anak-anaknya.
"Ada yang bilang, kok bisa sarjana jadi bakul jamu. Saya tanya, anak njenengan kuliah? Semester berapa? Belum aja merasakan susahnya cari kerja," ujarnya.
Cibiran semacam itu bukan datang pertama kalinya. Saat dia memutuskan untuk melanjutkan pendidikan di Universitas, sejumlah tetangganya pun juga banyak mencibirnya. Dengan kondisi ekonomi keluarga yang berkekurangan, niat Tri untuk kuliah dianggap terlalu muluk-muluk.
"Saya mikir, lah orangtua saya saja tidak masalah, kenapa pada komentar. Ada yang bilang enggak tahu diri, hidup susah pakai kuliah lagi," ungkapnya.
Beruntung selama kuliah dia nyaris tidak membebani orangtua. Setiap semesternya dia selalu mendapat beasiswa hingga kuliahnya selesai.
"Cuma biaya masuk saja, itu pun dapat potongan, selebihnya dapat beasiswa, saya juga ngajar les anak-anak SMP dan SMA biar dapat uang tambahan," tandasnya.
(mdk/tyo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Seorang pria membagikan curhatan pilunya setelah dihujat oleh warganet hanya karena membuat video saat berjualan.
Baca SelengkapnyaMbak War permah dibuat nyaris bangkrut oleh orang yang iri. Mirisnya, hal itu dilakukan oleh orang terdekatnya.
Baca SelengkapnyaJulid adalah orang yang iri dan dengki dengan keberhasilan orang lain.
Baca SelengkapnyaSebuah video memperlihatkan seorang ibu bernama Sania yang sukses berjualan gorengan di pinggir jalan sampai tembus omzet Rp60 juta.
Baca SelengkapnyaBerdagang jadi salah satu cara bertahan hidup masyarakat Indonesia.
Baca SelengkapnyaJulid menggambarkan sifat yang suka ikut campur urusan orang lain atau sifat yang suka mencari kesalahan orang lain.
Baca SelengkapnyaSetelah sebulan tak mengecek rumah, wanita ini pun dibuat kaget karena halaman rumahnya ditanami cabai.
Baca SelengkapnyaMomen haru penjual cilok saat diberi uang lebih oleh pembeli.
Baca SelengkapnyaKata-kata galau lucu dalam Bahasa Jawa berikut tidak hanya mengobati rasa gundahmu tapi juga menghibur.
Baca Selengkapnya