Jadi Sopir Pribadi, Kuat Maruf Masuk Grup 'Anak Buah Sambo' Bareng Para Ajudan
Merdeka.com - Belakang grup pesan singkat aplikasi Whatsapp bernama 'Anak Buah Sambo atau ABS' semakin terkuak. Dimana anggota grup tersebut ternyata diisi mulai dari ajudan (ADC) hingga asisten rumah tangga (ART).
Keterangan soal grup ABS itu kembali mencuat, ketika Eks ajudan Ferdy Sambo, Daden Miftahul Haq mengaku ikut bergabung di grup tersebut. Dengan sosok terdakwa Kuat Ma'ruf yang merupakan ART Sambo nyatanya ada dalam grup tersebut.
Bermula ketika, majelis hakim bertanya apakah Kuat Ma'ruf bergabung ke grup WhatsApp khusus ajudan Ferdy Sambo atau tidak lantas dijawab, masuk dalam grup tersebut.
-
Siapa yang biasa bergabung dalam grup WhatsApp? Anggota dalam grup WhatsApp biasanya berisi keluarga, sahabat, teman kantor, alumni hingga perkumpulan tertentu.
-
Siapa saja yang diajak Mahfud untuk memilih? 'Salah satu cara untuk turut menjaga kelangsungan negara Republik Indonesia, saudara, diberi hak oleh konstitusi untuk menentukan, untuk memilih pemimpin sendiri, memilih wakil rakyat sendiri, yang tidak ditunjuk atau diwakilkan kepada siapapun,' kata Mahfud.
-
Dimana Ferdy Sambo dipecat? Demikian hasil Sidang Kode Etik Polri yang dipimpin jenderal di bawah ini:
-
Siapa yang hadir di persidangan? Soraya Rasyid tiba di Pengadilan Negeri Jakarta Timur, terlihat mengenakan pakaian serba hitam. Perhatian media dan fotografer segera tertuju pada kehadirannya, yang memang sudah datang untuk mengikuti jalannya persidangan.
-
Siapa yang bertanya soal ketegasan Mahfud? Guru sekolah inklusi tersebut bertanya kepada Mahfud apakah akan mempertahankan idealisme dan ketegasannya dalam memimpin saat menjabat wapres.
-
Bagaimana Ferdy Sambo dipecat? Ferdy Sambo diganjar sanksi Pemecetan Tidak Dengan Hormat IPTDH).
"Ini kan ada grup WA yang isinya ajudan semua, Pak Kuat ada di grup WA itu?" tanya hakim saat sidang perkara pembunuhan berencana atas terdakwa Ricky Rizal alias Bripka RR dan Kuat Ma’ruf di PN Jakarta Selatan Rabu (9/11).
"Siap, mohon izin ada grup WA, seingat saya ada grup keluarga, ada grup untuk semua, grup kecuali asisten itu ABS dan grup khusus ADC," balas Daden.
"Yang ada Pak Kuat itu grup WA mana?" tanya hakim.
"Kalau tidak salah, ABS," timpal Daden.
Mendengar jawaban itu, Majelis Hakim lantas bertanya apa kepanjangan dari grup Whatsapp ABS yang mana diambil dari singkatan 'Anak Buah Sambo'.
"Anak Buah Sambo," ucap Daden.
Lebih lanjut, Daden mengaku tidak terlalu mengikuti komunikasi yang ada di grup tersebut. Karena, untuk komunikasi kegiatan bisa dengan langsung ke Ferdy Sambo.
"Ada komunikasi penting dari grup wa itu yg penting?" tanya hakim.
'Saya tidak perhatikan," jawab Daden.
"Tapi komunikasi masih ada di grup wa itu?" tanya kembali hakim.
"Saya tidak perhatikan juga," tambah Daden.
"Kalau komunikasi ke bapak harus lewat daden apa bisa sendiri?" cecar hakim.
"Bisa sendiri menyampaikan kegiatan. (kegiatan) Langsung ke bapak," jelas Daden.
Keterangan Soal Grup WA ABS
Sebelumnya, Asisten Rumah Tangga (ART) Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi bernama Diryanto alias Kodir mengaku memiliki grup WhatsApp sebagai wadah komunikasi antara para ajudan dan ART. Nama Grupnya adalah ABS.
Hal itu diungkapkan Kodir saat dihadirkan sebagai saksi dalam sidang lanjutan perkara pembunuhan berencana terhadap Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J dengan terdakwa Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi di PN Jaksel, Selasa (8/11/2022).
Jaksa melemparkan pertanyaan seputar grup WhatsApp yang dimiliki Ajudan dan ART. "Ada tidak dibuatkan grup di WA untuk ART dan ADC (ajudan) Ferdy Sambo?" tanya Jaksa.
"Ada pak," ujar Kodir.
"Yang buatkan siapa?" tanya lagi jaksa.
"Saya lupa," kata Kodir.
Kodir mengaku kurang memahami admin maupun pembuat grup WhatsApp. Nama grup dibeberkan ABS.
"Yang masuk itu siapa? Nama grup WhatsApp?" tanya lagi jaksa.
"Kalau tidak salah ABS," jawab Kodir.
Susi Tidak Masuk Grup WA ABS
Pertanyaan yang sama juga diajukan kepada Susi, Asisten rumah tangga (ART) Ferdy Sambo. Namun, Susi menjawab tak masuk ke dalam grup tersebut.
"Saksi Susi tahu adminnya grup WA?" tanya jaksa kepada Susi.
"Gak masuk ke grup," jawab Susi pelan.
Jaksa juga mengkonfirmasi grup kepada saksi lain yakni Damianus Laba Kobam alias Damson. Dia membenarkan, Susi tidak dimasukkan ke dalam grup.
Sementara itu, Kodir menimpali bahwa grup WhatsApp berisikan ajudan pria.
"Damson tahu tidak, Susi masuk grup tidak?" tanya jaksa kepada Damson.
"Bi Susi tidak ada," ujar Damson.
"Hanya yang laki-laki saja," timpal Kodir.
Namun, Damson mengatakan, grup ABS kini tidak aktif lagi.
"Grup masih aktif tidak?" tanya jaksa.
"Sudah tidak aktif," jawab Damson.
Jaksa lantas bertanya kepanjangan dari ABS.
"ABS itu kepanjangannya apa?" tanya lagi jaksa.
"Anak Buah Sambo," ujar Damson disambut tawa.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Awalnya Jaksa mencecar Agus soal adanya salah satu grup WhatsApp di perusahaan RBT bernamakan 'Update Tanur Listrik'.
Baca SelengkapnyaSelain tidak terlibat langsung, mantan Dirjen Alat dan Mesin Kementan Muhammad Hatta juga membantah ada grup WhatsApp untuk urunan tersebut.
Baca SelengkapnyaHanya tiga saksi yang memenuhi panggilan penyidik KPK pada Selasa (24/9) kemarin.
Baca SelengkapnyaDia juga mendorong lembaga pengawas Hakim seperti Majelis Kehormatan Hakim (MKH) untuk turun tangan memeriksa hakim-hakim MA.
Baca SelengkapnyaBahdar Saleh, membantah pernah menyambungkan salah satu pihak beperkara di MA dengan Hakim Agung nonaktif Gazalba Saleh.
Baca Selengkapnya