Jadi tuan rumah AFI, sineas Indonesia gelar berbagai kegiatan perfilman di Banyuwangi
Merdeka.com - Perhelatan besar Apresiasi Film Indonesia (AFI) 2017 akan dipusatkan di Banyuwangi pada November ini. Ada beragam kegiatan AFI yang akan berlangsung sepanjang bulan ini. Mulai workshop penulisan dan penyutradaraan film pendek, workshop kuratorial pemutaran film, workshop penggunaan film dalam pendidikan, kuliah umum perfilman hingga pemutaran film pendek serentak di lima kecamatan selama tiga hari.
AFI merupakan ajang perfilman yang digelar Pusat Pengembangan (Pusbang) Perfilman Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.Kepala Bidang Apresiasi dan Tenaga Perfilman, Pusbang Perfilman, M Sanggupri mengatakan AFI di Banyuwangi ini berbeda dengan pelaksanaan tahun-tahun sebelumnya.
Jika tahun-tahun sebelumnya, AFI dilaksanakan dengan memberikan penghargaan bagi aktor maupun pegiat perfilman, kini konsepnya diubah. AFI tahun ini lebih banyak menitikberatkan pada proses edukasi film. Caranya dengan menggelar seminar, diskusi, kuliah umum hingga workshop perfilman.
-
Apa yang menjadi program prioritas Banyuwangi? Rancangan Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Banyuwangi sendiri mencanangkan delapan program prioritas. Mulai dari pengentasan kemiskinan, perluasan lapangan pekerjaan, peningkatan kualitas pendidikan dan kesehatan, dan peningkatan ekosistem produktif pelaku pariwisata, UMKM, dan pertanian. Selain itu, juga penguatan modal sosial, pengelolaan lingkungan hidup, tranformasi digital layanan publik, dan pembangunan infrastruktur penunjang Kawasan Ekonomi Strategis (KES).
-
Siapa yang terlibat di program Banyuwangi? 'Proyek ini diharapakan bisa menciptakan solusi baru pengurangan plastik sekali pakai melalui perubahan pada hulu hingga hilir. Mulai produsen, pengecer, masyarakat, dan pemangku kepentingan lainnya,' kata Professor Jobling.
-
Apa program pengentasan kemiskinan Banyuwangi? 'Saat ini, Banyuwangi terus menekan angka kemiskinan yang ada. Meskipun sudah rendah, tapi berbagai intervensi masih harus dilakukan agar rakyat Banyuwangi benar-benar sejahtera,' ungkap Bupati Ipuk.
-
Kenapa Bupati Banyuwangi memberikan bantuan WeNak? 'Semoga bantuan ini bisa menstimulus usaha bapak dan ibu untuk bisa berkembang lagi. Dengan bantuan alat usaha yang diberikan, semoga kondisi warung bisa menjadi lebih baik, bersih, sehingga pelanggannya makin banyak, pendapatannya juga bertambah,' kata Ipuk saat penyaluran bantuan Wenak tahap 2 tahun 2023 di Kantor Kecamatan Gambiran, Senin (25/9).
-
Siapa yang memberikan apresiasi atas kinerja Banyuwangi? Atas kinerja positif tersebut, Banyuwangi mendapat apresiasi dari pemerintah pusat berupa Dana Insentif Fiskal Kinerja (DIFK) Penghapusan Kemiskinan Ekstrem 2023 senilai Rp 6,71 miliar.
-
Dimana Pemkab Banyuwangi fokus menangani banjir? Salah satu yang menjadi perhatian Ipuk adalah kawasan rawan banjir. Seperti di Lingkungan Lebak, Kelurahan Tukangkayu, Banyuwangi yang sempat dicek langsung oleh Ipuk pada Rabu (1/11). Kawasan yang dilintasi aliran sungai Kalilo itu, kerap dilanda genangan air di kala intensitas hujan tinggi.
"Karena ada kemiripan antara AFI yang lalu dengan ajang festival film Indonesia (FFI). Kita ingin tidak lagi demikian, AFI sekarang digelar dengan banyak rangkaiannya dan menitikberatkan film sebagai bagian dari edukasi kepada rakyat Indonesia. Sengaja digelar di Banyuwangi sebagai apresiasi kami pada daerah yang begitu banyak prestasinya ini," kata Sanggupri.
Secara terpisah, aktor senior Slamet Raharjo yang terlibat dalam pelaksanaan AFI ini menjelaskan bahwa ajang AFI ini adalah sarana edukasi yang tujuannya untuk melahirkan ide-ide dan bibit-bibit baru perfilman yang tersebar di Tanah Air. Sebagai sarana edukasi, maka proses pembelajarannya membutuhkan waktu panjang.
"Karena ini pembelajaran, maka ada banyak proses yang harus dilalui.Untuk itu, AFI ini tidak hanya berhenti pada satu event, namun kami menggelar rangkaian kegiatan untuk merangsang ide para sineas baru ini. Lewat berbagai workshop dan diskusi yang diadakan, diharapkan akan memperkaya wawasan mereka agar mereka bisa menghasilkan karya yang bermutu," jelas Slamet.
Sanggupri menambahkan selama bulan November ini setidaknya ada enam aktivitas yang dilakukan AFI. Diawali denganworkshop penulisan dan penyutradaraan film pendek selama tiga hari (1-3 November). "Ini diikuti 40 peserta dari seluruh daerah di Indonesia, yang mentornya Irfan Ramli penulis naskah Surat dari Praha, hingga Tyo Pakusadewo. Selanjutnya mereka akan kami minta membuat proposal pembuatan film. Lalu akan dipilih yang terbaik, bila memungkinkan akan dibiayai proyek filmnya," jelas Slamet.
Lalu ada workshop kuratorial pemutaran film (13-14) yang melibatkan sineas dan budayawan Banyuwangi. Pesertanya akan diajarkan bagaimana menjadi kurator film yang baik, khususunya nanti bisa menjadi kurator film yang berkembang di daerahnya. Workshop penggunaan film dalam pendidikan, yang sasarannya para guru tingkat SMA (22-23), kuliah umum perfilman (24-25), hingga pemutaran film pendek serentak di lima kecamatan selama tiga hari (24-26).
"Semua kegiatan itu melibatkan penggiat film nasional. Ada Tyo Pakusadewo, Slamet Rahardjo, Niniek L Karim. Saat pemutaran film serentak nanti, kami rencanakan beberapa artis nasional akan hadir di Banyuwangi, seperti Hanung Bramantyo, Dian Sastro, Reza Rahadian, hingga Ayu Sitha," jelas Sanggupri. "Melihat animo yang luar biasa, kami mengagendakan tahun 2018 Banyuwangi tetap sebagai tuan rumah AFI. Rencananya, 2019 Banyuwangi bisa jadi tuan rumah FFI," lanjutnya.
Sementara itu, Bupati Anas menyambut dengan senang kehadiran para pegiat film kenamaan Tanah Air tersebut. PenyelenggaraanAFIdi Banyuwangi sinergis dengan program yang kini sedang dikembangkan oleh pemkab. Anas berharap diselenggarakannyaAFIdi Banyuwangi bisa memberikan dampak atau jejak yang bisa dirasakan masyarakat. MengingatAFIakan diikuti oleh berbagai rangkaian acara, seperti workshop, seminar, kelas inspirasi, audisi dan lain sebagainya.
"Kami juga mengharapkan, acara ini tidak sekedar acara perfilman begitu saja. Tapi, juga memberikan dampak kepada masyarakat. Ada transfer knowledge dari para pegiat film yang top-top ini, kepada anak-anak muda di Banyuwangi yang memiliki minat dalam dunia film," pungkas Anas. (mdk/hhw)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno menyebut Banyuwangi memiliki ekosistem pariwisata terbaik di nusantara.
Baca SelengkapnyaPara sineas muda Banyuwangi terus mengembangkan kreativitasnya. melalui ajang Banyuwangi Film Festival (BFF).
Baca SelengkapnyaAcara dibalut dengan pentas budaya khas Bumi Blambangan itu melahirkan spirit memajukan daerah kelahiran..
Baca SelengkapnyaMas Adi turut mengapresiasi acara ini sebagai wujud pengisi kemerdekaan khususnya oleh para pemuda.
Baca SelengkapnyaSetiap tahunnya, ratusan anak muda antusias mengikuti event ini. Mereka antusias menyanyikan lagu daerah Using.
Baca SelengkapnyaFadli Zon dan Giring Ganesha mengadakan diskusi yang bertajuk Ngopi Pagi di Jakarta pada hari Senin, 4 November 2024.
Baca SelengkapnyaBanyak lagu-lagu berbahasa Osing yang populer dan dibawakan para musisi tanah air.
Baca SelengkapnyaPenayangan Anugerah Lembaga Sensor Film 2023 akan kembali hadir secara langsung saluran televisi nasional Indosiar. Rencananya, diusung pada 14 September 2023.
Baca SelengkapnyaASEAN Smart City Network (ASCN), dihadiri delegasi 10 negara anggota ASEAN, di Luang Prabang, Laos.
Baca SelengkapnyaWorkshop Fesbul bertujuan memfasilitasi dan mengembangkan jaringan filmmaker di Indonesia.
Baca SelengkapnyaWorkshop Fesbul dengan sistem zonasi yang bertujuan untuk menjangkau para sineas-sineas di penjuru Indonesia.
Baca SelengkapnyaBupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani diundang memaparkan tentang progres program Smart Kampung, sistem digitalisasi di Banyuwangi.
Baca Selengkapnya