Jadikan Orba ikon, caketum Golkar dinilai salah besar
Merdeka.com - Calon Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto berjanji akan menjadikan ikon orde baru yang juga mantan Presiden RI Soeharto menjadi pahlawan nasional jika terpilih menjadi ketua umum. Untuk memuluskan langkahnya, Airlangga ziarah ke makam Soeharto di Solo.
Pengamat politik Universitas Indonesia Arbi Sanit mengatakan untuk menjadikan Golkar kembali berjaya, maka Airlangga tidak boleh lagi menonjolkan kultur orde baru dalam partai berlambang Pohon Beringin tersebut. Apalagi, lanjutnya, Golkar saat ini tengah "merapat" ke pemerintahan Jokowi-JK.
"Akan jadi kesalahan besar jika Airlangga menonjolkan kultur orde baru dalam perebutan kursi ketua umum Golkar," kata Arbi Sanit di Jakarta, Selasa (10/5).
-
Kenapa Jokowi bergabung dengan Golkar? 'Kita perhatikan saat ini, meskipun putaran pileg atau pilpres ini belum selesai Jokowi secara gesit dan tangkas sudah mempersiapkan series cawe-cawe putaran berikut untuk memanfaatkan instrumen parpol mana yang bisa 'ditunggangi' untuk tetap berkuasa,' kata Andreas Hugo, saat dikonfirmasi, Senin (11/3).
-
Siapa ketua umum Partai Golkar saat ini? Airlangga Hartarto menjadi Ketua Umum Partai Golkar ke-11 sejak pertama kali dipimpin Djuhartono tahun 1964.
-
Siapa yang diuntungkan jika Jokowi gabung Golkar? 'Paling tidak mempengaruhi kekuasaan pasca pilpres atau pileg dan massa transisi kekuasaan ke depan,' sambungnya.
-
Siapa yang memimpin Golkar? Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mendampingi Presiden Joko Widodo yang memimpin jalannya KTT di Jakarta Convention Center (JCC) Jakarta, Rabu (6/9).
-
Kapan Golkar akan bergerak? “Saya instruksikan kepada seluruh partai Golkar di Indonesia. Sekarang sedang disusun berdasarkan nomor urut dan pemilu sudah system terbuka, sehingga dengan demikian sudah waktunya sekarang untuk langsung bergerak, konsolidasi di akar rumput, rebut hati rakyat,“ katanya.
Menurutnya, masyarakat masih trauma zaman orde baru dan pasti akan menolak semua kultur dan tokoh yang mencirikan zaman tersebut.
"Kultur dan cara-cara orde baru sudah tidak bisa diterapkan di Indonesia," ujarnya.
Dia pun menyarankan agar Presiden Jokowi tidak mendukung calon dengan nuansa orde baru karena akan berdampak negatif pada citra dan nawacitanya.
"Sebaiknya presiden jangan dukung," pungkasnya.
(mdk/ang)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Isu Jokowi masuk dalam bursa ketua umum Partai Golkar semakin kencang. Jokowi akhirnya merespons isu tersebut.
Baca SelengkapnyaAirlangga menyebut Presiden Jokowi sudah nyaman dengan Partai Golkar.
Baca SelengkapnyaAirlangga Hartarto menanggapi kabar Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang bakal bergabung ke Golkar.
Baca SelengkapnyaMenurut dia, Presiden Jokowi merupakan tokoh nasional.
Baca SelengkapnyaDia mengingatkan, Golkar merupakan partai pertama yang mendukung pasangan Prabowo-Gibran.
Baca SelengkapnyaDia menyebut, adanya hubungan tersebut membuat persepsi publik buruk terhadap Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaGolkar di bawah kepemimpinan Airlangga saat ini layaknya menjaga rumah kosong. Karena KIB sudah tidak lagi berjalan.
Baca Selengkapnyaak hanya itu, Airlangga pun menilai Presiden Jokowi nyaman dengan partainya tersebut.
Baca SelengkapnyaJK sebut Golkar telat dalam menentukan arah koalisi pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
Baca SelengkapnyaTernyata, isu Jokowi ingin gabung ke partai politik bukan hanya menuju ke Golkar saja
Baca SelengkapnyaGolkar mulanya berharap Prabowo Subianto merestui Airin Rachmi Diany sebagai calon Gubernur Banten.
Baca SelengkapnyaDalam Survei LSI Denny JA, terungkap Golkar lebih memilih merapat ke Prabowo.
Baca Selengkapnya