Jaga karakter kota, DPRD Surabaya bentuk Tim Cagar Budaya
Merdeka.com - Untuk mempertahankan dan menjaga seluruh cagar budaya sebagai jati diri kota, Pansus Tim Cagar Budaya DPRD Surabaya, Jawa Timur melakukan konsultasi ke Dirjen Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Jumat (16/12).
Menurut anggota Pansus Tim Cagar Budaya, Adi Sutarwijono, tujuan konsultasi ini untuk menggali informasi seputar tata aturan dan kompetensi tim yang telah diusulkan Pemkot Surabaya.
Adi yang juga Wakil Ketua Komisi A DPRD Surabaya ini mengungkap, ada enam calon Tim Cagar Budaya yang diusulkan yaitu, Ketua Tim, Retno Hastijanti (arsitektur), Sekretaris Tim Missa Demettawati (arkeolog), Handinoto (ahli konstruksi bangunan), dr Purnaman Basundoro (pengamat budaya) dan Johan Silas (ahli tata kota).
-
Mengapa tim peneliti ingin menemukan situs kuno? Menurut tim, diperlukan pendeteksian sejumlah besar situs yang tenggelam di area tersebut untuk meningkatkan pemahaman ilmiah tentang periode sejarah manusia ketika wilayah itu masih di atas permukaan air.
-
Siapa yang meneliti artefak? Sumber: Live Science Berbagai artefak yang ditemukan di pulau ini juga mengungkapkan wawasan menarik tentang pergerakan manusia antara daratan Australia dan pulau ini, terutama selama puncak zaman es terakhir, antara 29.000-19.000 tahun yang lalu, demikian menurut penelitian yang diterbitkan pada 1 April di jurnal Quaternary Science Reviews.
-
Apa tujuan penggalian di situs purba? Menurut pemerintah kota Vila Verde, tujuan penggalian ini adalah untuk memastikan pelestarian temuan warisan masa lalu yang sangat bernilai.
-
Siapa arsitek yang merancang Balai Kota Surabaya? Salah satu maha karya Citroen ialah Balai Kota Surabaya. Ia pertama kali membuat rancangan bangunan ini pada tahun 1915-1917. Akibat kendala biaya dan faktor lain pelaksanaan pembangunan pun terlambat. Pada tahun 1920, Citroen berhasil menyelesaikan tahap kedua pembangunan Balai Kota Surabaya, sebuah monumen dengan panjang 102 meter dan kedalaman 19 meter.
-
Siapa yang terlibat dalam proyek arkeologi? Penemuan ini merupakan bagian dari proyek arkeologi Pacopampa yang telah berlangsung sejak 2005. Proyek ini adalah upaya kolaboratif antara arkeolog dari Museum Etnologi Nasional Jepang dan Universitas Nasional San Marcos Peru.
-
Siapa yang meneliti artefak di gua Timor Timur? Temuan ini baru dipublikasikan di jurnal Nature Communications, pekan ini, oleh para peneliti dari Universitas Nasional Australia, Universitas Flinders, Universitas College London (UCL) dan ARC Centre of Excellence for Australian Biodiversity and Heritage.
Politikus asal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) ini mengatakan, Pansus Tim Cagar Budaya akan mengundang para calon untuk mendalami kemampuan, kompetensi, sekaligus pandangan tentang kecagarbudayaan di Surabaya.
"Karena tim ini yang akan memberikan rekomendasi cagar budaya, maka penting untuk mengetahui kompetensi mereka," terang Adi.
Politikus akrab disapa Awi ini berharap, pertimbangan Tim Cagar Budaya ini tidak hanya berpegang pada persoalan peninggalan Belanda. Karena itu sama saja dengan mengenang kolonialisme di masa lalu.
"Yang terpenting dari cagar budaya adalah dari seluruh peninggalan yang ada, bisa dibaca proses pertumbuhan jati diri dan karakter Kota Surabaya. Misal, kampung-kampung wisata itu yang merupakan bangunan kuno dengan karakter Surabaya," papar Adi.
Kemudian, lanjut dia, bagaimana sikap Tim Cagar Budaya terhadap bangunan cagar budaya yang cenderung mangkrak. Bahkan tak terpelihara, seperti eks Penjara Kalisosok yang sampai saat ini terlihat kumuh.
"Keputusan Tim Cagar Budaya menjadi dasar penetapan bangunan atau kawasan cagar budaya atau bahkan menghapusnya. Sehingga, pemerintah kota tak bisa mengambil kebijakan sepihak terkait bangunan atau kawasan cagar budaya," katanya.
Adi menilai, pembentukan tim ini dilandasi pertimbangan; Pemerintah tidak mempunyai pengetahuan yang mendalam tentang kecagarbudayaan.
"Makanya dipercayakan pada ahlinya," cetus Adi.
Dia juga mengungkap, Senin depan (19/12), Pansus Tim Cagar Budaya akan memanggil keenam calon tim yang diusulkan. Pansus ingin mengenal mereka sebelum memberikan rekomendasi di forum paripurna DPRD. Hearing dengan calon Tim Cagar Budaya tersebut dilaksanakan selama dua sesi. "Kita akan panggil empat orang anggota yang terbagi dalam dua sesi," katanya.
Dan berdasarkan hearing di Komisi A DPRD Surabaya, kata Adi, Pansus Tim Cagar Budaya akan mengeluarkan rekomendasi, apakah usulan anggota Tim Cagar Budaya bisa diterima seluruhnya, disetujui sebagian atau diubah komposisinya.
"Bisa jadi, pansus mengusulkan anggota yang dinilai mampu membangun leadership sebagai ketuanya," pungkasnya.
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
"Lembaga adat dan kebudayaan Betawi perlu dapat nomenklatur serta tugas dan wewenang jelas dalam UU ini." kata Sylviana
Baca SelengkapnyaHerman Khaeron ingin adanya kekhususan untuk menahan laju biaya hidup di Jakarta
Baca SelengkapnyaMenurut Fatoni, keberadaan benda sejarah Sumsel harus dijaga, dirawat dan dilestarikan.
Baca SelengkapnyaGus Ipul berharap untuk kedepannya dapat melanjutkan apa yang sudah dikerjakan dan melakukan peningkatan dari tahun sebelumnya.
Baca SelengkapnyaKebudayaan Betawi menjadi sorotan karena terancam degradasi dari budaya modern.
Baca SelengkapnyaKeberadaan TGUPP di Pemprov DKI Jakarta juga sempat menjadi perdebatan.
Baca SelengkapnyaUsulan Pansus Polusi Jakarta muncul setelah menerima tuntutan dari warga
Baca SelengkapnyaKun mengaku, dalam forum tersebut juga membahas mengenai bagaimana lompatan-lompatan tersebut bisa terjadi untuk akselerasi kemajuan di DKI Jakarta.
Baca SelengkapnyaTerdapat sekitar 17.500 hektare lahan bekas tambang di IKN.
Baca Selengkapnyaeringatan Hari Museum di Indonesia setiap 12 Oktober berdasarkan Musyawarah Museum se-Indonesia (MMI) yang pertama digelar di Yogyakarta.
Baca SelengkapnyaFatoni menyebut pentingnya keberadaan museum untuk menyimpan, mengabadikan dan mendokumentasikan peninggalan sejak masa lalu.
Baca SelengkapnyaHal itu disampaikan dalam Sosialisasi Antikorupsi dan Koordinasi Monitoring Center for Prevention (MCP) oleh KPK.
Baca Selengkapnya