Jaksa Agung ngaku masih evaluasi berkas kasus Novel Baswedan

Merdeka.com - Penyelesaian kasus yang membelit penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan sudah mendapat perintah langsung dari Presiden Joko Widodo (Jokowi). Belakangan, penyelesaian kasus ini disebut akan ditutupi dengan barter jabatan baru di lembaga BUMN sebagai Komisaris.

Kejaksaan Agung, HM Prasetyo enggan berkomentar banyak terkait penyelesaian kasus Novel. Menurutnya, proses evaluasi dan pengkajian masih terus dilakukan.

"Justru itu, kita masih lihat apa yang paling baik," tegas Prasetyo di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Rabu (10/2).

Keputusan terakhir dalam kasus penganiayaan berat terhadap pelaku pencurian sarang burung walet di Bengkulu pada 2004 ini, kata Prasetyo, harus menciptakan kondisi yang kondusif. Ada beberapa pertimbangan lain yang perlu diperhatikan, termasuk pertimbangan keadilan.

"Enggak lah. Yah kita melakukan ini untuk menciptakan situasi yang adil dan bermanfaat bagi banyak pihak," pungkasnya.

Sebelumnya, perintah Presiden Jokowi agar kasus Novel segera diselesaikan karena pemerintah ingin fokus terhadap akselerasi pembangunan pada tahun 2016. Selain itu, penyelesaian kasus ini diharapkan agar tidak meneruskan kegaduhan yang pernah terjadi.

Novel Baswedan menjadi tersangka dugaan penganiayaan berat terhadap pelaku pencurian sarang burung walet di Bengkulu pada 2004 ketika menjabat Kasat Reskrim Kepolisian Resor Kita Bengkulu. Novel didakwa dengan pasal 351 dan 422 kitab Undang-undang Hukum Pidana pasal penganiayaan berat. Sedangkan pasal 422 tentang menggunakan sarana atau paksaan, baik untuk memeras pengakuan atau mendapatkan keterangan.