Jaksa Agung pastikan eksekusi mati 'Bali Nine' tidak di Bali
Merdeka.com - Jaksa Agung HM Prasetyo memastikan eksekusi dua terpidana mati kelompok 'Bali Nine', Myuran Sukumaran dan Andrew Chan tidak akan dilakukan di Bali. Menurutnya, demi menghormati kearifan lokal di Pulau Dewata, pihaknya akan mencari tempat yang lebih ideal.
"Kita cari tempat lain. Kita hormati kearifan lokal (di Bali)" kata Prasetyo saat ditemui sebelum mengikuti rapat dengan Komisi III DPR, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (28/1).
Prasetyo menyebut Lapas Nusakambangan masih menjadi tempat yang ideal untuk mengeksekusi terpidana mati. Walaupun ia belum memastikan Nusakambangan sudah resmi kembali ditetapkan sebagai tempat eksekusi selanjutnya.
-
Kenapa pelaku membunuh wanita di Bali? Pelaku tega menghabisi korban karena kesal dimintai bayaran untuk berhubungan badan.'Motifnya, tersangka kesal serta emosi karena korban (saat berhubungan badan) terus mendesak meminta bayaran untuk berhubungan badan yang kedua. Dan mengancam akan berteriak meminta pertolongan.
-
Mengapa eksekusi dihentikan? Ia mengatakan, pada pertengahan abad ke-19 hukuman itu sudah dihapus, diganti dengan hukuman gantung biasa.
-
Dimana korban dieksekusi? Berdasarkan keterangan yang diperoleh dari hasil interogasi, korban dieksekusi di tempat indekos tersangka di Desa Triharjo, Sleman.
-
Siapa pelaku pembunuhan wanita di Bali? Polisi telah menangkap pelaku pembunuhan ini. Tersangka bernama Anjas Purnama (23), warga Desa Karangpanimbal, Kecamatan Purwaharja, Kota Banjar, Jawa Barat, Dia merupakan seorang anak buah kapal (ABK).
-
Bagaimana Bali menjaga kesakralan tempat suci? Menurut mereka, tidak adanya gedung pencakar langit ini dapat menjaga kesakralan tempat suci dan kenyamanan masyarakat.
-
Apa yang terjadi di Bali? Tanah longsor menimpa sebuah rumah di Banjar Dinas Ngis Kaler, Desa Tribuana, Kecamatan Abang, Kabupaten Karangasem, Bali, pada Jumat (7/7) pagi.
"Nusakambangan masih tempat yang ideal," katanya.
Dia pun tak bisa memastikan apakah benar eksekusi selanjutnya akan dilakukan pada 2 Februari 2015. "Kata siapa?" ucapnya.
Diketahui, Gubernur Bali I Made Mangku Pastika menolak jika eksekusi mati 2 orang dari Grup Bali Nine dilakukan di Bali. Alasannya, Bali harus tetap harmonis, tetap aman serta tetap damai karena jika eksekusi dilakukan di Bali akan mempengaruhi pandangan masyarakat tentang Bali.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
“Saya kira tidak, tidak ada tekanan sama sekali," tegas Staf Khusus Bidang Hubungan Internasional Kemenko Polkam Imipas, Ahmad Usmarwi Kaffah.
Baca SelengkapnyaNamun begitu, Indonesia saat ini belum mengajukan permintaan pemindahan narapidana WNI kepada Australia.
Baca SelengkapnyaPredikat dari PBB tersebut, kata dia, merupakan pencapaian tersendiri jika dibandingkan dengan penilaian sebelumnya.
Baca SelengkapnyaHal itu dikatakan Ketua KY Amzulian Rifai dalam Seminar Internasional Komisi Yudisial (KY) membahas jaminan keamanan hakim dan persidangan.
Baca Selengkapnya"Jangan kemudian, kita bebaskan yang ini (Bali Nine) kan ditahan di sana (Australia) cuma nelayan-nelayan yang menangkap ikan kecil-kecil."
Baca SelengkapnyaPj Gubernur Bali Sang Made Mahendra Jaya tidak dibenarkan mengubah aturan itu.
Baca SelengkapnyaDPR RI Tanya Pembatasan Operasional Warung Madura, Ini Penjelasan Pemprov Bali
Baca SelengkapnyaPemerintah masih mengkaji hal ini melibatkan berbagai pihak terkait.
Baca SelengkapnyaSederet persyaratan itu diungkapkan setelah Yusril bertemu Mendagri Australia Tony Burke untuk membahas pemulangan narapidana kasus narkoba 'Bali Nine'.
Baca SelengkapnyaMenurut Koster, teknologi modern boleh berkembang tapi jangan sampai kehilangan budaya dan adat istiadat.
Baca SelengkapnyaHabiburokhman menambahkan hukuman mati sudah tidak diberlakukan sejak disahkannya KHUP baru
Baca Selengkapnya