Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Jaksa Agung sebut koruptor makin sulit dijerat karena pra-peradilan

Jaksa Agung sebut koruptor makin sulit dijerat karena pra-peradilan Jaksa Agung HM Prasetyo di Nusakambangan. ©AFP PHOTO/Romeo Gacad

Merdeka.com - Jaksa Agung Muhammad Prasetyo mengeluhkan kesulitan menjerat pelaku-pelaku korupsi saat ini. Sebab, saat ini gugatan pra-peradilan menjadi trend bagi para pelaku untuk melepaskan diri dari tuduhan melawan hukum. Ini sempat disampaikan Prasetyo saat menghadiri acara dialog ‎Pembahasan Penyerapan Anggaran di Provinsi Jawa Timur Tahun 2015 di Gedung Grahadi Surabaya, Jalan Gubernur Suryo, Rabu (23/9).

Hadir di acara itu, selain Prasetyo, ada Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Luhut Binsar Panjaitan, Mendagri Tjahjo Kumolo, Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly, Kapolri Jenderal Polisi Badrodin Haiti, Ketua KPK Taufiequrachman Ruki, Gubernur Jawa Timur Soekarwo dan beberapa kepala daerah di provinsi paling timur Pulau Jawa ini.

"‎Saat ini, korupsi sudah sangat akrab dengan kita. Hampir setiap saat kita menyaksikan Pak Taufieq menangkapi koruptor, polisi dan kejaksaan juga. Sehingga tak perlu dibahas panjang lebar, yang penting deliknya jelas, mudah dimengerti, mudah dipahami, dan mestinya mudah dihindari agar kita tidak berurusan dengan hukum," terang Prasetyo dalam paparannya.

Orang lain juga bertanya?

Menurutnya, saat ini tidak mudah menjerat pelaku yang terjerat berbagai macam kasus hukum, termasuk masalah korupsi. "Sekarang ini tidak mudah menjadikan orang menjadi tersangka, karena trendnya sekarang pra-peradilan. Sehingga sulit menjadikan orang yang dituduh melanggar hukum menjadi tersangka," keluhnya.

Kembali dia menerangkan, kasus korupsi beda dengan kasus kriminal lain seperti kasus pembunuhan, ketika sudah ada korban, orang bisa dijerat dengan pasal menghilangkan nyawa orang. "Beda dengan korupsi. Di proses hukum saja masih bisa dimentahkan. Jadi jika menangkap orang jangan asal-asalan. Kumpulkan semua bukti akurat, agar pelaku bisa dijerat," imbaunya.

Prasetyo juga menyebut, sektor pemerintah dan swasta yang rawan korupsi ketika ada proyek lelang barang dan jasa. "Sekarang ada yang namanya e-katalog. Jadi tidak perlu ada lelang. Itupun masih rawan korupsi. Istilah Jawa Timurnya: Ngono yo ngono mung ojo semono. (gitu ya gitu tapi jangan segitu," candanya.

‎Selain itu, sektor pertambangan, kehutanan, perikanan, transportasi dan perhubungan, menurut Prasetyo juga rentan tindak korupsi. "Ekspor-impor dan juga peradilan, juga masih rentan. Tentunya ada hakim dan pengacara yang bisa dibeli. Nah ini ada tagline-nya, maaf ya: Maju tak gentar bela yang bayar," candanya lagi.

"Kalau kita ingin negara baik, politiknya baik, tentu ekonominya juga harus baik. Para pejabat jangan diberi kelonggaran untuk melakukan korupsi. Jangan ada kekosongan yang menyebabkan stagnasi. Tentu ini demi kepentingan umum. Para pejabat diberi wewenang membuat kebijakan, tapi harus sesuai aturan. ‎Kita patuhi aturan dan mekanisme yang ada untuk menghindari konflik," tandasnya.

(mdk/hhw)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Ini Daftar Ratusan Pejabat Indonesia yang Tersandung Korupsi Periode 2004-2022
Ini Daftar Ratusan Pejabat Indonesia yang Tersandung Korupsi Periode 2004-2022

Jokowi menyebut hingga saat ini masih marak kasus korupsi ditemukan di Indonesia.

Baca Selengkapnya
Jokowi: Korupsi Sekarang Makin Canggih, Menggunakan Teknologi Mutakhir
Jokowi: Korupsi Sekarang Makin Canggih, Menggunakan Teknologi Mutakhir

Jokowi mengatakan, saat ini korupsi semakin canggih dan kompleks, serta menggunakan teknologi mutakhir.

Baca Selengkapnya
Ketua KPK Singgung Oknum Bekingi Korupsi di Sektor Tambang Depan 3 Paslon Capres-Cawapres
Ketua KPK Singgung Oknum Bekingi Korupsi di Sektor Tambang Depan 3 Paslon Capres-Cawapres

Nawawi mengatakan, praktik korupsi masih marak terjadi di pelbagai sektor.

Baca Selengkapnya
Ganjar: Apakah Menurut Anda Pemerintah Ini Koruptif, Jawabannya Iya
Ganjar: Apakah Menurut Anda Pemerintah Ini Koruptif, Jawabannya Iya

Lewat riset pribadi yang dia lakukan kepada masyarakat Jateng, Ganjar menemukan ada dua masalah pemerintahan.

Baca Selengkapnya
Begini Ganjar Perlakukan KPK jika Terpilih jadi Presiden
Begini Ganjar Perlakukan KPK jika Terpilih jadi Presiden

Ganjar turut mengutarakan keingiannya untuk melakukan revisi regulasi terkait KPK.

Baca Selengkapnya
Akui Masih Ada Anak Buah Bagi-Bagi Proyek, Jaksa Agung: Kita Mohon Maklum
Akui Masih Ada Anak Buah Bagi-Bagi Proyek, Jaksa Agung: Kita Mohon Maklum

Jaksa Agung Sanitiar Burhanuddin mengakui masih ada anggotanya yang menyalahgunakan jabatan, khususnya bagi-bagi proyek yang dilakukan oknum jaksa.

Baca Selengkapnya
Jokowi: Kewenangan Kejaksaan Sangat Besar, Manfaatkan Secara Profesional!
Jokowi: Kewenangan Kejaksaan Sangat Besar, Manfaatkan Secara Profesional!

Jokowi mendorong Kejaksaan Agung memanfaatkan kewenangan tersebut secara profesional dan bertanggung jawab.

Baca Selengkapnya
Pejabat Banyak yang Korupsi, Jokowi: Kita Perlu Evaluasi Total
Pejabat Banyak yang Korupsi, Jokowi: Kita Perlu Evaluasi Total

Perlu ada evaluasi total karena banyak perjabat Indonesia yang terjerat korupsi

Baca Selengkapnya
Jaksa Agung Akui Ada Kendala Tindak Pidana Pemilu, Pelaku Ulur Waktu Proses Penanganan
Jaksa Agung Akui Ada Kendala Tindak Pidana Pemilu, Pelaku Ulur Waktu Proses Penanganan

Jaksa Agung mengaku sering mengalami kendala dalam penanganan kasus tindak pidana pemilu.

Baca Selengkapnya
Kasus Berjalan Lambat, KPK Diminta Ambil Alih Kasus Impor Emas dari Kejagung
Kasus Berjalan Lambat, KPK Diminta Ambil Alih Kasus Impor Emas dari Kejagung

Sudah dua perusahaan digeledah kejagung terkait kasus ini.

Baca Selengkapnya
Pimpinan KPK: Semakin Dikejar, Korupsi Makin Buas dan Canggih Modusnya!
Pimpinan KPK: Semakin Dikejar, Korupsi Makin Buas dan Canggih Modusnya!

Wakil Ketua KPK ungkap setiap kasus yang ditangani modus korupsinya semakin berevolusi.

Baca Selengkapnya
Hari Antikorupsi, Kinerja Kejaksaan Dinilai Paling Positif Dibanding Penegak Hukum Lain
Hari Antikorupsi, Kinerja Kejaksaan Dinilai Paling Positif Dibanding Penegak Hukum Lain

Dalam kesempatan itu, Jokowi menyoroti banyaknya pejabat dalam negeri ditangkap karena pidana korupsi.

Baca Selengkapnya