Jaksa cecar Dirut Sucofindo kenapa merk L1 menang di proyek e-KTP
Merdeka.com - Jaksa penuntut umum pada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kembali menghadirkan sejumlah saksi di Pengadilan Negeri Tipikor, Jakarta Pusat, terkait dugaan korupsi e-KTP dengan dua terdakwa Irman dan Sugiharto. Saksi yang hadir dalam persidangan hari ini berasal dari perusahaan yang tergabung dalam konsorsium PNRI.
Salah satu hal yang dibuktikan jaksa penuntut umum dalam sidang ke-13 adalah penggunaan alat AFIS (Automated Fingerprint Identification System) merk L1 yang diketahui tidak melakukan demo kelayakan.
"Pernah ikut POC (proof of concept) di Casablanca?" tanya jaksa Irene kepada mantan Dirut PT Sucofindo, Arief Safari, Kamis (4/5).
-
Apa yang diklaim oleh tes sidik jari? Penggunaan tes sidik jari untuk menentukan bakat dan minat anak telah menjadi tren di berbagai kalangan, namun secara ilmiah, klaim yang mendasari metode ini belum terbukti kuat.
-
Apa itu KTP Sakti? 'Jaminan-jaminan selama ini ada dengan berbagai identitas satu per satu, sekarang bisa kita satukan dalam satu KTP dan kita sebut satu KTP Sakti,' ujar Ganjar usai silahturahmi Caleg dan Partai pengusung di Perum Graha Puspa Karangpawitan, Karawang, Jawa Barat, Jumat (15/12). Ganjar berbicara apabila KTP Sakti ini mempresentasikan sebuah kartu yang dipegang masyarakat untuk mendapatkan akses program.
-
Bagaimana tes sidik jari bekerja? Sidik jari merupakan pola genetik yang terbentuk selama perkembangan janin dan berfungsi sebagai identitas unik seseorang, tetapi tidak ada bukti ilmiah yang mendukung bahwa pola tersebut memiliki hubungan langsung dengan kecerdasan, kepribadian, atau bakat anak.
-
Bagaimana modus pencurian data KTP? 'Saat ini permintaan data pribadi dapat menggunakan berbagai macam modus,' kata Friderica dalam akun Instagram @ojkindonesia, dikutip Selasa (23/7).
-
Gimana cara membuktikan keperjakaan? Meskipun tidak ada tes fisik untuk membuktikan keperjakaan pada pria, masyarakat sering kali membuat penilaian berdasarkan beberapa situasi atau perilaku.
-
Bagaimana Medan siapkan e-KTP? Hal yang dilakukan, ungkapnya, menghadirkan pelayanan jemput bola di area-area publik. 'Kita hadirkan layanan di sekolah-sekolah, rumah sakit, rumah ibadah, rumah tahanan, pusat perbelanjaan dan tempat-tempat publik lainnya. Selain itu, melakukan sosialisasi intensif terhadap masyarakat terkait pentingnya memiliki e-KTP, ' ujarnya seraya memaparkan langkah dan upaya lainnya.
"Itu bukan POC, tapi demo dari Cogent," jawab Arief.
"Dari L1 pernah diundang untuk demo?" tanya jaksa lagi.
"Tidak pernah," jawab lagi.
Arief menuturkan, dia sempat tidak menyetujui penggunaan AFIS merek L1, namun penolakan itu kalah setelah tiga dari lima perusahaan konsorsium PNRI sepakat menggunakan L1.
"Awalnya Anda tidak setuju AFIS L1?" tanya jaksa.
"Maksudnya itu keputusan bersama, saya hanya tim teknis apapun mereknya, teknisnya saya akan sosialisasikan. 3 dari 5 bisa ambil keputusan (penggunaan) AFIS," tukasnya.
"Lalu siapa yang tetapkan L1?" cecar jaksa.
"Saya tidak," jawab dia.
Mantan Direktur Utama PT PNRI, Isnu Edhi Wijaya pun ditanya hal serupa dengan Arief mengenai alasan penggunaan AFIS L1 dalam proyek senilai Rp 5,9 triliun tersebut. Isnu pun membenarkan menyetujui penggunaan L1 sebagai perangkat AFIS.
"Kita lakukan voting. Iya saya termasuk menyetujui," jawab Isnu.
Tidak disebutkan 1 perusahaan lain yang menolak penggunaan AFIS L1 dalam perangkat proyek e-KTP selain PT Sucofindo. Konsorsium PNRI sendiri terdiri dari 5 perusahaan yakni, PT Sandipala Arthapura, PT Quadra Solution, PT Len Industri, PT Sucofindo, dan PT PNRI selaku ketua konsorsium.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ahli IT yang diajukan kubu Ganjar-Mahfud meyakini form C1 di Sirekap adalah palsu atau sudah diedit
Baca SelengkapnyaBawaslu buka suara terkait dugaan penggelembungan suara Partai Solidaritas Indonesia (PSI).
Baca SelengkapnyaHakim Tunggal Pengadilan Negeri Jakarta Selatan (PN Jaksel) menolak gugatan praperadilan tersangka kasus film porno Siskaeee.
Baca SelengkapnyaKubu Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud mempertanyakan sikap KPU terkait penggunaaan Sirekap sebagai alat bantu penghitungan suara Pemilu 2024 yang bermasalah.
Baca SelengkapnyaSofiah Balfas sebelumnya mengajukan praperadilan terkait penetapan tersangka korupsi proyek Tol MBZ oleh Kejagung.
Baca SelengkapnyaMarsudi terkejut ada yang menanyakan bahwa Sirekap menjadi alat untuk fraud atau kecurangan.
Baca SelengkapnyaHal itu disampaikan saksi ahli KPU menjawab pertanyaan apakah Sirekap menjadi alat bantu penyelenggara pemilu melalukan kecurangan.
Baca SelengkapnyaTim hukum Said Didu menilai tidak ada korelasi antara pernyataan Said Didu dengan pelapor Maskota.
Baca SelengkapnyaMenurutnya, banyak permasalahan lain pemilu 2024 yang sebenarnya perlu diungkap.
Baca SelengkapnyaHakim memerintahkan persidangan dengan terdakwa Anang Achmad Latif dan Yohan Suryanto untuk dilanjutkan ke pemeriksaan saksi.
Baca Selengkapnya