Jaksa KPK Putar Percakapan DPR dan Dirjen Kemensos Bahas Bansos Covid-19
Merdeka.com - Jaksa Penuntut Umum (JPU) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengungkapkan percakapan antara Kepala Bagian Sekretariat Komisi VIII DPR RI Sigit Bawono Prasetyo dan Direktur Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial Kementerian Sosial Pepen Nazaruddin yang membicarakan kuota bantuan sosial (bansos) sembako Covid-19.
"Pada menit 3.53, disebutkan 'Punya saya paling bagus, beras premium Susu Bendera buat percontohan', dia (Sigit) mau ikut (pengadaan)?" ujar JPU KPK Ikhsan Fernandi, di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta, seperti dikutip Antara, Senin (10/5).
"Ya kalau lihat itunya dia sudah berhubungan dengan Pak Adi," ujar Pepen yang menjadi saksi untuk terdakwa mantan Menteri Sosial Juliari Batubara yang didakwa menerima suap Rp32,482 miliar dari 109 perusahaan penyedia bansos Covid-19.
-
Apa kerugian negara akibat korupsi Bansos Jokowi? 'Kerugian sementara Rp125 milyar,' pungkasnya.
-
Apa yang diselamatkan Kemensos terkait penyaluran Bansos? Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini menyampaikan progres perbaikan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) yang di tahun 2020 banyak mendapatkan catatan dari BPK, BPKP, dan KPK. Dalam acara yang diselenggarakan di Gedung ACLC KPK tersebut Mensos Risma menyatakan potensi kerugian negara penyaluran Bansos lebih dari Rp523 M/bulan dapat diselamatkan melalui penidaklayakan penerima Bansos yang dilakukan bersama Pemerintah Daerah sebanyak 2.284.992 Keluarga Penerima Manfaat (KPM)
-
Apa itu Bansos PKH? Berbagai jenis bantuan sosial, seperti Bantuan Pangan Non-Tunai (BPNT), Bantuan Langsung Tunai (BLT), dan Program Keluarga Harapan (PKH), akan tetap dilanjutkan.
-
Siapa yang ditanya soal bagi bansos? Daniel menyoroti Menko PMK Muhadjir Effendy dan Menko Perekonomian Airlangga Hartarto yang ikut membagikan bantuan sosial. Sementera, peran Memsos Risma justru minimalis.
-
Siapa yang bisa menjawab teka-teki ini? Bermain teka-teki lucu bukan hanya sekadar hiburan ringan, tetapi juga merupakan latihan kreativitas dan pemikiran cepat yang menyegarkan.
Adi yang dimaksud Pepen adalah Adi Wahyono selaku Kabiro Umum Kemensos yang menjabat sebagai Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) pengadaan bansos sembako Covid-19 pada April-September 2020 sekaligus Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) pengadaan bansos sembako Covid-19 periode Oktober-Desember 2020.
"Menit 5.10, coba saksi jelaskan apa maksudnya disuruh 'plotting' dulu suruh kasih 25, apa yang mau dikasih 25 itu," tanya jaksa Ikhsan.
"Ya mereka mungkin 'complain' ke Adi, mungkin sudah menyampaikan akan diplot sekian, tapi ternyata oleh Pak Adi tidak," jawab Pepen.
"25 itu apa, angka apa itu," tanya jaksa.
"Mungkin paket Pak, mungkin karena kan saya tidak paham ini, 25 itu mungkin paket," jawab Pepen.
"Ini jawaban saudara setelah pembicaraan ini saudara bilang 'ya sudah nanti saya kasih tahu si Adi ya, saudara kan sudah paham," tanya jaksa Ikhsan.
"Ya karena saya malas berbicara seperti itu jadi ya sudah nanti saya sampaikan ke Pak Adi seperti itu Pak. Saya tidak berani ngambil keputusan," jawab Pepen.
"Saudara sampaikan ke Pak Adi," tanya jaksa Ikhsan.
"Iya saya sampaikan keluhan-keluhan beliau ini," jawab Pepen.
Berikut percakapan yang terjadi pada sekitar November 2020.
Pepen: Hari H hati-hati Selasa atau apa habis dari itu aku nanti kita ketemulah sengaja di situ
Sigit: Ketemu sama saya?
Pepen: Heeh
Sigit: Iya tapi.... A... Adi
Pepen: ee...eee..ee
Sigit: Wahyono bawa sekalian itu, saya tadi ee.... ee.... buat Januari jangan dikasih lagi
Pepen: Oh gitu? Heeh boleh
Sigit: Paling bagus saya, punya saya itu kemarin buat percontohan, kurang ajar Adi Wahyono
Pepen: Apanya yg bagus? Itunya?
Sigit: Barang-barangnya...
Pepen: Oh.
Sigit: Yang dari saya yang paling bagus, berasnya premium, susunya bendera, buat percontohan ini baru bener kaya gini, ke PT PT yang lain
Pepen: Kang Ace habis pulang itu bos, soalnya nggak bisa ditinggal ruang menteri. Masuk.
Sigit: (suara tidak jelas) nanti sama Adi Wahyono panggil. Adi Wahyono wes nakal
Pepen: Ha...
Sigit: Kita minumin aja dia
Pepen: Ya nanti si adi suruh hubungi si itu ya?
Sigit: Nggak. Gini, ye its eee suruh-surut diplotingin dulu saya suruh dikasih. Katanya saya kasih 25 atau berapa untuk adi itu ngomong.
Pepen: Ya sudah nanti kasih tau si Adi ya
Sigit: Yaya yaya
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Arief mengatakan, apakah frasa 'penugasan presiden' berkaitan dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang dianggap cawe-cawe dalam Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaDalam perkara ini, KPK telah menetapkan Direktur Utama Mitra Energi Persada sekaligus Tim Penasihat PT Primalayan Teknologi Persada tahun 2020 Ivo Wongkaren.
Baca SelengkapnyaKomisi Pemberantasan Korupsi (KPK) bakal mendalami informasi yang disampaikan pada sidang perkara suap dan gratifikasi di Kementan itu.
Baca SelengkapnyaEmpat Menteri Jokowi hadir sebagai saksi dalam sidang MK
Baca SelengkapnyaKPK berpeluang memanggil Khofifah-Emil jadi saksi Kasus Dana Hibah Pemprov Jatim
Baca SelengkapnyaPDIP menyampaikan rencana pengajuan hak angket dalam rapat paripurna Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, Jakarta.
Baca SelengkapnyaHal itu diungkapkan dalam sidang lanjutan Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) di Mahkamah Konstitusi, Jumat (5/4).
Baca SelengkapnyaKetua MK Suhartoyo menanyakan terkait pemberian bansos kepada Menko PMK Muhadjir Effendy dan Menko Perekonomian Airlangga Hartarto
Baca Selengkapnya