Jaksa selidiki Bupati Bengkalis muluskan dana Rp 300 M ke PT BLJ
Merdeka.com - Keterlibatan Bupati Bengkalis H Herliyan Saleh yang diduga memuluskan dalam penyertaan modal anggaran daerah senilai Rp 300 miliar ke PT Bumi Laksamana Jaya (BLJ) terus ditelusuri penyidik Pidana Khusus Kejari Bengkalis. Setelah diperiksa sekitar 8 jam pada Selasa (6/1) lalu, kini orang nomor satu di Negeri Junjungan itu akan dipanggil kembali.
"Kemarin sudah dipanggil. Pemeriksaannya dari pukul 15.00 WIB sampai sekitar 23.30 WIB. Pemeriksaan masih belum cukup, dan yang bersangkutan akan dipanggil lagi. Jadwalnya menyesuaikan agenda bupati," kata Kasi Pidsus Kejari Bengkalis Yanuar Reza, Rabu (7/1).
Reza menambahkan, pihaknya tengah menelusuri keterlibatan berbagai pihak dalam penyertaan modal yang tak bisa dipertanggungjawabkan itu.
-
Siapa pemegang saham mayoritas PT Bumi Resources? Perusahaan ini merupakan anak perusahaan dari PT Bumi Resources Tbk, yang mana 51 persen pemegang saham PT Bumi Resources adalah Grup Bakrie.
-
Siapa pemilik saham terbesar BCA? Tidak berhenti di situ, kedua bersaudara ini merambah bisnis properti.
-
Kenapa aset BLBI dihibahkan? 'Aset ini harus segera digunakan oleh kementerian/lembaga, agar pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab tidak lagi menduduki aset tersebut,' pinta Hadi.
-
Bagaimana aset BLBI dimanfaatkan? 'Lahan yang dilakukan hibah tersebut antara lain diperuntukan sebagai gedung kantor pelayanan, rumah dinas, laboratorium, kampus politeknik negeri, hingga gedung penyimpanan barang bukti,' ujar Hadi dalam acara penyerahan aset eks BLBI di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Jumat (5/7).
-
Siapa pemilik Agen BRILink Barokah Muntilan? Tinggal di rumah yang lokasinya berdekatan dengan tempat wisata religi menjadi sebuah berkah tersendiri bagi Tony Siswanto.
-
Siapa yang menerima aset eks BLBI? Aset-aset sitaan itu diberikan kepada Mahkamah Agung, Kementerian Pertahanan, Kementerian Keuangan, Kementerian Agama, Kementerian Kelautan dan Perikanan, Badan Intelijen Negara, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), Badan Pusat Statistik (BPS), dan Ombudsman RI.
"Kita profesional. Keterlibatan semuanya akan ditelusuri, termasuk Bupati Bengkalis H Herliyan Saleh. Setiap pemeriksaan akan dilakukan transparan dan tak ada yang ditutupi ke masyarakat," jelas Reza.
Dalam kasus yang berpotensi merugikan negara ratusan miliar itu, Herliyan diketahui sebagai pemilik PT BLJ dan memiliki saham mayoritas. Hal itu dilihat dari posisinya sebagai kepala daerah.
"PT BLJ merupakan BUMD di Bengkalis. Bupati sebagai kepala daerah, tentu sebagai pemilik saham mayoritas. Kalau kepemilikan secara pribadi, akan ditelusuri lagi dengan pemeriksaan saksi," terang Reza.
Menurut Reza, penyertaan modal Rp 300 miliar beberapa tahun lalu itu diketahui oleh Herliyan. Mekanismenya diajukan dan dibahas oleh anggota DPRD Bengkalis.
"Pengajuan diusulkan Pemerintah Kabupaten Bengkalis, begitu juga dengan peruntukannya. Setelah disetujui, Pemkab atas persetujuan bupati mengucurkan dana," sebut Reza.
Penyidikan yang dilakukan, awalnya dana tersebut diperuntukkan untuk membangun tenaga pembangkit listrik. Dalam perjalanannya, pembangkit tersebut tak pernah dibangun dan diketahui anggaran sudah dibagikan ke anak perusahaan PT BLJ untuk membangun usaha lain.
"Hasil penyidikan yang dilakukan, dana tadi tak bisa dipertanggungjawabkan PT BLJ. Pembagian dana ke anak perusahaan tak pernah kembali sampai sekarang dan merugikan negara," tegas Reza.
Masih menurut Reza, penelusuran yang dilakukan apakah Herliyan Saleh mengetahui pengalihan modal tersebut. Apakah sesuai prosedur atau tidak, sehingga uangnya tak pernah kelihatan lagi.
Di akhir pembicaraannya, Reza meminta semua pihak tak mengaitkan dugaan rekening gendut Herliyan dengan hilangnya penyertaan modal tersebut. "Jangan dikaitkan terlalu lebar. Kalau rekening gendut, penyidik Jaksa Agung Muda Pidana Khusus di Kejaksaan Agung yang menyelidikinya," tandas Reza.
Sebelumnya, Herliyan dalam rilisnya membantah dugaan rekening gendut yang diungkapkan PPATK. Ia menyilahkan penyidik Kejagung untuk membuktikan laporan tersebut, yang menurutnya telah mencoreng nama baik dirinya sebagai bupati. (mdk/hhw)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kejagung menyita paket saham sebanyak 687 juta lembar milik Heru Hidayat
Baca SelengkapnyaKasus ini membuat masyarakat penasaran dengan harta kekayaan milik Bahlil sejak jadi menteri.
Baca SelengkapnyaPejabat Kemendagri yang saat ini menjadi Pj Bupati Bandung Barat, Arsal Latif (AL) ditetapkan sebagai tersangka korupsi proyek revitalisasi pasar.
Baca SelengkapnyaSementara Helena Lim dan Harvey Moeis menerima hingga Rp420 miliar
Baca SelengkapnyaSL ditetapkan sebagai tersangka setelah sebelumnya memenuhi panggilan penyidik kejaksaan untuk diperiksa penyidik Kejari Bekasi, Selasa (29/10).
Baca SelengkapnyaProsesi pengambilan sumpah Bahlil Lahadalia menjadi Menteri ESDM dilakukan di Istana Negara, Jakarta. Pelantikan dimulai sekitar pukul 09.30 WIB.
Baca SelengkapnyaPenyitaan tersebut adalah bagian dari penyidikan dugaan tindak pidana korupsi penerimaan gratifikasi dan konflik kepentingan dalam pengadaan barang dan jasa.
Baca SelengkapnyaDalam kasus ini, KPK telah menetapkan Kasubag Umum dan Kepegawaian BPPD Siska Wati sebagai tersangka korupsi pemotongan dana insentif ASN Sidoarjo
Baca SelengkapnyaSaat menangkap Rohidin, KPK menyita uang Rp7 miliar dalam mata uang rupiah, dolar Amerika, dan dolar Singapura.
Baca SelengkapnyaAliran uang itu semula dari mantan Kepala Dinas Pertambangan Dan Energi Prov Bangka Belitung.
Baca SelengkapnyaKPK menangkap Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah (RM) dalam kasus pemerasan dan gratifikasi di lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Bengkulu
Baca SelengkapnyaMenanggapi akan hal tersebut, Bahlil menanggapinya dengan santai dengan ketidaktahuan dirinya akan dilaporkan ke Komisi Antirasuah.
Baca Selengkapnya