Jakson tewas karena selamatkan wanita hamil saat KM Zahro terbakar

Merdeka.com - Duka mendalam dirasakan keluarga besar korban tragedi terbakarnya kapal Zahro Express, Jackson Wilhelmus (39) dalam perjalan ke Pulau Tidung, Kepulauan Seribu, Minggu (1/1). Pria yang berprofesi sebagai Disk Jockey ini menghembuskan napas terakhir setelah berjuang melawan maut di rumah sakit.
Salah seorang rekan Jackson, Boy selamat dari peristiwa nahas tersebut. Dia menceritakan, saat kapal terbakar, semua penumpang panik dan langsung berusaha menyelamatkan diri.
"Saya dan Jackson ada di dekat mesin. Kami lihat ada asap dan langsung bunyi ledakan terbakar," kata Boy ketika ditemui di Rumah Duka St. Carolus, Salemba, Jakarta Pusat, Selasa (2/1).
Di tengah situasi yang tak terkendali itu, Boy dan Jackson sempat mengenakan pelampung dan menyuruh semua rekan mereka untuk menyelamatkan diri. Boy dan beberapa temannya lompat dari dek samping. Sedangkan Jackson masih di dek belakang bersama salah seorang rekan mereka dari Ekswan Klub Bandung.
"Begitu melihat ada asap keluar dari ruang mesin kami langsung menyuruh teman-teman lompat dari kapal," kata Boy
Boy melihat, Jakcson lebih mengutamakan menyelamatkan Fitri, salah seorang rekan mereka yang tengah hamil. Jackson memberikan pelampungnya kepada Fitri baru kemudian ikut melompat.
"Menurut kesaksian Fitri, Jackson memberikan pelampungnya kepada dia. Dia bilang kepada Fitri 'sudah.. sudah kamu lompat'," cerita Boy.
Menurut Boy, kejadian kemarin terjadi di luar perkiraan mereka semua. Padahal rombongan mereka yang berjumlah 57 orang ini ingin merayakan pesta tahun baru sekaligus mengadakan outing dari kantor Ekswan Klub Bandung. "Kami ke sana untuk outing dari kantor," jelas Boy.
Hal yang sangat disayangkan Boy adalah kurang bertanggungjawabnya ABK Zahro Ekspress ketika Kecelakan terjadi. Para penumpang, kata dia dibiarkan panik begitu saja. "Tidak ada yang mengarahkan. Tidak ada koordinasi," terang dia.
Boy mengatakan kondisi kapal tidak dalam kondisi kelebihan penumpang. Namun, sesaat sebelum berangkat, dia sempat mendengar adanya percekcokan terkait kondisi kapal.
"Kami sebenarnya tidak pakai kapal itu. Kapal itu sudah tidak lama jalan dan sepertinya dipaksakan. Terus ada yang teriak-teriak dan bilang begini, sudah... sudah.. naik saja," cerita dia.
Setelah sempat disemayamkan semalam di Rumah Duka St. Carolus dan diadakan upacara requem (misa arwah agama Katolik), jenasah Jakcsok langsung diberangkatkan ke TPU Tanah Kusir, Jakarta Selatan untuk dimakamkan siang ini juga.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya