Jalan antar desa di Sukabumi amblas, lalu lintas lumpuh total

Merdeka.com - Jalan penghubung antar desa di Kecamatan Caringin, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat amblas mengakibatkan jalan arus lalu lintas di daerah itu lumpuh.

"Jalan yang amblas itu berada di Kampung Pasir Angin RT 13/04 Desa Mekarjaya merupakan penghubung Desa Mekarjaya dengan Desa Talaga. Diperkirakan panjang jalan amblas itu sekitar 76 meter," kata Seketaris Camat Caring, Pendi Ependi di Sukabumi, Senin (16/5).

Menurutnya, jalan yang kerap dijadikan akses utama warga di dua desa itu berada di bantaran Sungai Cilegok. Diduga penahan tanah dengan sungai itu sudah tidak bisa menahan lagi beban diatasnya, ditambah hujan deras terjadi sepanjang hari.

Informasinya, jalan amblas itu terjadi sekitar pukul 07.15 WIB Senin, (16/5). Pada kejadian ini tidak ada warga menjadi korban karena hampir sepanjang hari jalan ini ramai dilalui oleh kendaraan roda dua maupun roda empat.

Akibat dari musibah itu, warga tidak bisa melalui jalan ini dan harus membuka jalur alternatif, yang hanya bisa dilalui oleh kendaraan roda dua saja. Sedang untuk kendaraan roda empat harus memutar melalui Desa Caringin kulon.

"Untuk membuka jalur alternatif ini, warga juga dibantu unsur Muspida. Walaupun hanya sementara, tetapi diharapkan akses jalan alternatif ini bisa dimanfaatkan oleh warga untuk kegiatan sehari-harinya," paparnya dilansir dari Antara.

Pendi mengatakan untuk penanganan lebih lanjut pihaknya menyerahkan kepada Dinas Pekerjaan Umum dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi.

Sementara, Pelaksana Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Sukabumi, Hedi Heryadi menambahkan hasil koordinasi dengan Dinas PU Bina Marga ada dua opsi untuk menangani jalan ambles itu yakni memperbaiki secara darurat, dan memindahkan jalur jalan ini ke lahan yang ada di sebelah jalan yang amblas itu.

"Untuk merelokasi atau memindahkan, mau tidak mau harus membeli lahan milik warga. Dan untuk nilai kerugian akibat amblasnya jalan desa itu sekitar Rp 200 juta sampai Rp 300 juta," pungkasnya.