Jalan banyak yang rusak, warga 13 desa di Sumut ancam gabung ke Riau
Merdeka.com - Kecewa dengan minimnya infrastruktur di daerahnya, warga 13 desa di Kabupaten Padang Lawas, Sumatera Utara (Sumut) protes. Mereka mengancam akan bergabung dengan Provinsi Riau jika Pemprov Sumatera Utara tidak juga memberi perhatian.
Ancaman itu disampaikan belasan orang yang berunjuk rasa di depan kantor DPRD Sumut, Jalan Imam Bonjol, Medan, Kamis (24/11). Mereka mengklaim sebagai wakil dari masyarakat 13 desa di Kecamatan Huta Raja Tinggi dan Kecamatan Batang Lubu Satam, Pasang Lawas.
Ke-13 desa itu yakni Desa Sigala-gala, Tanjung Ale, Simangambat, PIR Trans Sosa I A, PIR Trans Sosa 1B, Papaso, Rombayan, Sibidak Papaso, Salambue, Gunung Intan, Pagaran Baringin, Mara Tige, dan Gunung Manaon.
-
Dimana warga demo jalan rusak? Pada Minggu (17/3), warga di sepanjang Jalan Godean, tepatnya di Desa Sumberarum, Kecamatan Moyudan, Sleman, bersama satuan Jaga Warga mengadakan arak-arakan dengan membawa banner.
-
Kenapa warga demo jalan rusak? 'Ke mana uang pajak kami? Ke mana uang pajak kami? Bertahun-tahun kami merasakan jalan rusak yang seperti ini,' seru sang orator dalam sebuah video yang diunggah lewat Instagram @merapi_uncover.
-
Siapa yang berdemo di DPR? Sejumlah kepala desa yang tergabung dalam Persatuan Perangkat Desa Indonesia (PPDI) berunjuk rasa di depan Gedung DPR, Jakarta, Kamis (23/7/2023).
-
Apa tujuan warga demo? Dilansir dari akun Instagram @merapi_uncover, mereka mengadakan arak-arakan itu dengan tujuan 'Mberot Jalan Rusak' di sepanjang Jalan Godean.
-
Siapa saja yang ikut demo? Aksi demo kali ini sangat besar, melibatkan tidak hanya mahasiswa tetapi juga para komika seperti Arie Kriting dan Mamat Alkatiri yang ikut turun berdemo.
-
Siapa yang ikut demo? Pada Minggu (17/3), warga di sepanjang Jalan Godean, tepatnya di Desa Sumberarum, Kecamatan Moyudan, Sleman, bersama satuan Jaga Warga mengadakan arak-arakan dengan membawa banner.
Dalam aksinya, para pengunjuk rasa membawa foto jalan rusak di desa-desa itu.
"Pemprov Sumut tidak pernah memperhatikan pembangunan jalan lintas provinsi yang ada di daerah kami," kata Rabiul Siregar, koordinator aksi.
Dia memaparkan, buruknya infrastruktur itu dirasakan pada berbagai sendi kehidupan warga di 13 desa itu, terutama di bidang ekonomi. Nilai hasil pertanian menjadi rendah, sehingga menyulitkan kehidupan warga di desa-desa itu.
"Lebih mudah warga desa kami, menjual hasil pertanian dan perkebunan di daerah Provinsi Riau. Kondisi jalan ke sana lebih baik," ungkap Rabiul.
Pengunjuk rasa berharap anggota DPRD Sumut mendesak Pemprov Sumut untuk memprioritaskan pembangunan jalan penghubung ke-13 desa itu. Mereka berharap pembangunan itu dilakukan selambatnya tahun depan.
Jika pada 2017 tidak juga ada pembangunan, pengunjuk rasa mengancam akan mengajukan agar administrasi desa mereka dipindahkan ke Provinsi Riau.
"Kami akan menyurati pemerintah pusat agar mengizinkan kami pindah ke Provinsi Riau," ucap Rabiul.
Pengunjuk rasa ini diterima anggota Komisi B DPRD Sumut, Aripay Tambunan. Dia berjanji akan mengawal perencanaan pembangunan jalan di Padang Lawas.
"Kita akan lihat perencanaan dari Pemprov Sumut, ini kan masih penyusunan RAPBD 2017. Kalau Pemprov Sumut tidak mengusulkannya, maka kita yang akan mengusulkannya," kata Politikus PAN ini.
(mdk/sho)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Keluhan itu juga didengar beberapa perwakilan kementerian yang ikut hadir dalam rapat tersebut.
Baca SelengkapnyaRatusan warga Air Bangis, Kabupaten Pasaman Barat, melanjutkan aksi unjuk rasa di depan Kantor Gubernur Sumbar, Jalan Sudirman, Padang, Rabu (2/8).
Baca SelengkapnyaPengendara yang lewat kerap tergelincir karena jalan menjadi kubangan lumpur. Anak-anak sekolah pun terpaksa melepas sepatu saat melintas.
Baca SelengkapnyaRombongan Bupati Grobogan yang melintasi Desa Pandanharum, Kecamatan Gabus, Grobogan, dihadang oleh warga.
Baca SelengkapnyaRatusan masyarakat memblokir Jalan Nasional di Kecamatan Mandiangin, Kabupaten Sarolangun.
Baca SelengkapnyaPolisi memburu pelaku perusakan gedung DPR saat demo Apdesi.
Baca SelengkapnyaPada aksi yang kelima ini jumlah massa terlihat semakin sedikit dan anak-anak yang ikut juga semakin berkurang.
Baca SelengkapnyaSemua jalan baik arteri maupun tol depan Gedung DPR/MPR sudah ditutup sejak pukul 12.23 WIB.
Baca SelengkapnyaAksi demonstrasi itu dilakukan di Jalan Ir. H. Juanda, Depok.
Baca SelengkapnyaPolisi menambahkan, permasalahan dua desa ini yakni Desa Mandiangin dan Desa Rengkiling sudah lama terjadi.
Baca SelengkapnyaKomisi V DPR menggelar rapat membahas jalan rusak dengan perwakilan masyarakat Parung Panjang
Baca SelengkapnyaBudi, salah seorang warga mengaku resah dan khawatir jika ada aktivitas tambang pasir
Baca Selengkapnya