Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Jalan Cikapundung Timur resmi diubah jadi Jalan Ir Sukarno

Jalan Cikapundung Timur resmi diubah jadi Jalan Ir Sukarno Peresmian Jalan Cikapundung. ©2015 Merdeka.com

Merdeka.com - Nama Jalan Cikapundung Timur, Kota Bandung, resmi diubah namanya menjadi Jalan DR.Ir Soekarno tepat di peringatan Hari Pahlawan 10 November 2015. Dalam peresmian tersebut hadir putra Presiden Pertama RI Sukarno, Guruh Sukarnoputra. Selain itu hadir pula Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Sumber Daya Rizal Ramli.

Acara peresmian ditandai dengan pengguntingan pita yang dilakukan oleh Wali Kota Bandung Ridwan Kamil bersama Guruh Sukarnoputra. Dalam kesempatan tersebut Guruh mengucapkan terima kasih kepada warga dan Pemerintah Kota Bandung atas pemberian nama Sukarno untuk jalan di Kota Bandung.

"Bandung sudah berani memberikan nama Sukarno. Biasanya nama Pak Sukarno selalu disandingkan dengan Pak Hatta, jadi Soekarno-Hatta," ujar Guruh di sela-sela acara peresmian Jalan DR.Ir. Sukarno, Selasa (9/11).

Menurut dia, pemberian nama Sukarno sendiri adalah yang pertama kalinya. Bandung adalah kota pertama yang menyematkan nama Sukarno secara terpisah dengan nama Bung Hatta.

"Ada dampak buruk dari penyandingan nama Soekarno-Hata. Banyak yang mengira bahwa itu nama Soekarno Hatta itu satu orang. Jadi banyak yang mengira nama lengkap Bung Karno itu Soekarno Hatta," kata Guruh.

Ia berharap pemberian nama Sukarno yang terpisah dapat diikuti oleh kota-kota lain di Indonesia. "Saya berharap ini diikuti oleh daerah lain juga. Karena masing masing memiliki kiprah sendiri-sendiri," ungkapnya.

Sementara itu, Wali Kota Bandung Ridwan Kamil mengatakan pemilihan Jalan DR.Ir Sukarno sebagai nama jalan di Kota Bandung merupakan salah satu bentuk penghormatan kepada presiden pertama Republik Indonesia tersebut. Ia menyebut ada tiga keistimewaan dimiliki oleh Jalan Cikapundung Timur sehingga akhirnya diubah menjadi Jalan DR.Ir. Sukarno.

Keistimewaan pertama, kata dia, jalan itu bermuara ke Jalan Asia Afrika yang merupakan jalan pertama di tanah Jawa. Keistimewaan kedua, Jalan DR.Ir. Sukarno ini membentang di samping Gedung Merdeka yang menjadi tempat pelaksanaan peristiwa bersejarah KAA yang diikuti oleh negara-negara di Asia dan Afrika.

Keistimewaan ketiga dari jalan ini karena dilalui oleh Sungai Cikapundung yang menjadi 'ibunya' orang Bandung. "Warga Bandung yang begitu cinta dengan Bung Karno mendedikasikan jalan ini. Jalan terbaik yang diberikan untuk putra terbaik," kata wali kota yang akrab disapa Emil itu di sela-sela acara peresmian jalan.

Emil menambahkan, pemilihan lokasi jalan ini sudah melalui beberapa pertimbangan. Sebelumnya ada yang mengusulkan Jalan Banceuy dan Jalan Merdeka, karena memang titik persentuhan Bung Karno di Kota Bandung ini sangat banyak. Setelah melalui beberapa pertimbangan dengan DPRD akhirnya dipilih di Cikapundung Timur karena memiliki keistimewaan dibanding jalan lain.

Ridwan menambahkan banyak jejak-jejak Sukarno saat berada di Kota Bandung. Termasuk pemikiran-pemikirannya yang akhirnya melahirkan konsep Indonesia yang perumusannya dilakukan di Bandung.

"Peresmian nama Jalan Sukarno ini mengingatkan kita, bahwa sejatinya manusia diukur oleh kebermanfaatannya pada bangsa dan tanah air. Kami ingin menghormati perjuangan proklamator, pengonsep Indonesia di bumi parahyangan di jalan istimewa ini," ujar Ridwan menandaskan.

(mdk/mtf)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Tak Banyak yang Tahu, Cerita di Balik Panggilan 'Bang Yos' untuk Sutiyoso
Tak Banyak yang Tahu, Cerita di Balik Panggilan 'Bang Yos' untuk Sutiyoso

Sutiyoso adalah gubernur Jakarta periode 1997-2007. Hari ini, dia bertemu dengan Cawagub Rano Karno.

Baca Selengkapnya
Guntur Soekarnoputra Ungkap Kisah Istana Batu Tulis dalam Bukunya, Ternyata Bukan Istana
Guntur Soekarnoputra Ungkap Kisah Istana Batu Tulis dalam Bukunya, Ternyata Bukan Istana

Guntur menceritakan asal usul Istana Batu Tulis yang diberi nama lain oleh Bung Karno.

Baca Selengkapnya
Bocah Ini Belajar sangat Disiplin sampai Kepala Pusing, Saat Dewasa Jadi Presiden
Bocah Ini Belajar sangat Disiplin sampai Kepala Pusing, Saat Dewasa Jadi Presiden

Siapa sangka anak yang lahir saat fajar menyingsing ini menjadi sosok yang berjasa dan dikenang sepanjang masa.

Baca Selengkapnya
Rumah Kuno di Salatiga Ini Jadi Saksi Bisu Pertemuan Pertama Presiden Soekarno dengan Istri Keempatnya, Begini Penampakannya
Rumah Kuno di Salatiga Ini Jadi Saksi Bisu Pertemuan Pertama Presiden Soekarno dengan Istri Keempatnya, Begini Penampakannya

Warga setempat mengaku pernah melihat sesosok menyerupai Bung Karno di rumah tersebut

Baca Selengkapnya
Desa Kelahiran Presiden Soeharto Terdampak Pembangunan Tol Jogja-Bandara YIA, Begini Kondisinya Sekarang
Desa Kelahiran Presiden Soeharto Terdampak Pembangunan Tol Jogja-Bandara YIA, Begini Kondisinya Sekarang

Patok-patok proyek tol sudah dipasang di sekeliling desa

Baca Selengkapnya
TAP MPRS No XXXIII/MPRS/1967 Dicabut, Momen Kembalikan Martabat Presiden Soekarno
TAP MPRS No XXXIII/MPRS/1967 Dicabut, Momen Kembalikan Martabat Presiden Soekarno

Soekarno tak pernah diberi kesempatan membersihkan namanya.

Baca Selengkapnya
Kisah Soekarno di Bandung, Rela Belajar Bahasa Sunda untuk Serap Aspirasi Warga
Kisah Soekarno di Bandung, Rela Belajar Bahasa Sunda untuk Serap Aspirasi Warga

Sokearno pernah memenangkan hati warga Bandung dan Jawa Barat lewat pemikirannya

Baca Selengkapnya
Begini Sejarah Lengkap Pemindahan Ibu Kota Negara dari Jakarta, Digagas Era Soekarno dan Soeharto
Begini Sejarah Lengkap Pemindahan Ibu Kota Negara dari Jakarta, Digagas Era Soekarno dan Soeharto

Rencana untuk memindahkan ibu kota negara dari Jakarta tersebut urung terwujud di era Presiden Soekarno.

Baca Selengkapnya
Dari Pangeran Diponegoro hingga Presiden Soekarno, Tradisi Perubahan Nama di Masyarakat Jawa
Dari Pangeran Diponegoro hingga Presiden Soekarno, Tradisi Perubahan Nama di Masyarakat Jawa

Bagi masyarakat Jawa, perubahan nama bukanlah hal yang asing dan bisa terjadi karena sejumlah hal.

Baca Selengkapnya
Kisah Masjid At Taqwa Cirebon, Dulu Berganti Nama karena Dianggap Tak Wajar
Kisah Masjid At Taqwa Cirebon, Dulu Berganti Nama karena Dianggap Tak Wajar

Saat itu keberadaan dua masjid agung di satu kota dianggap tak wajar.

Baca Selengkapnya