Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Jalan menuju 7 sumber mata air di lereng Merapi diberi nama Papua

Jalan menuju 7 sumber mata air di lereng Merapi diberi nama Papua Mahasiswa Stiper. ©2015 merdeka.com/kresna

Merdeka.com - 151 Mahasiswa Stiper (Sekolah Tinggi Pertanian) Jayapura, Papua membuka kembali tujuh sumber mata air yang sudah rusak di dusun Sumberan, Candibinangung, Pakem, Sleman. Sebagai apresiasi hasil kerja para mahasiswa asal Papua tersebut, warga Sumberan memberi nama jalan menuju tujuh sumber mata air tersebut dengan Jalan Papua.

Koordinator SAT (Stiper Agroenterpreneurship and Tourism) Dusun Sumberan, Indra Gunawan mengatakan, sebelum diperbaiki oleh mahasiswa Papua, tujuh sumber mata air di dusun Sumberan tersebut dalam kondisi memprihatinkan. Pasca erupsi Merapi tahun 2010 dan maraknya penambangan dengan alat berat membuat air mengering.

"Jujur kami berat membuka kembali tujuh sumber mata air ini, posisinya itu di tepi sungai dan banyak yang membuang sampah di sana, jadi semakin memperburuk kondisi. Padahal sumber mata air itulah yang menjadi andalan warga," katanya pada wartawan seusai meresmikan Jalan Papua di Dusun Sumberan, Selasa (14/4).

Orang lain juga bertanya?

Dia merasa beruntung ada mahasiswa dari Stiper Jayapura yang mau bergotong royong membenahi tujuh sumber mata air tersebut. Dalam waktu tujuh hari, ketujuh sumber mata air tersebut bisa dibersihkan dan ditata dengan batu-batuan supaya tidak rusak kembali.

"Sumber mata air ini adalah warisan turun-temurun. Dulu simbah kami, minum, mandi, masak, mencuci dengan air itu, itu sumber kehidupan warga di sini, dan kini dihidupkan kembali. Karena itu kami ingin mengingat, mengabadikan kerja keras teman-teman mahasiswa dari Papua dengan nama jalan Papua ini," terangnya.

Dia pun merasa terkejut ketika melihat para mahasiswa Papua yang begitu sigap, giat dan rajin selama tinggal di Dusun Sumberan. Dia merasa, persepsi soal mahasiswa Papua yang selalu dicitrakan negatif di Yogyakarta salah semua.

"Mereka ini begitu rajin, jam lima pagi sudah bangun, menyapu. Giat bekerja, bahkan sumber air kami pun bisa diperbaiki, sekarang disusun jadi rapi, saya sungguh bangga," tuturnya.

Rencananya tujuh mata air yang sudah dipulihkan tersebut akan digunakan sebagai tempat upacara tradisi dan kegiatan kebudayaan di Sumberan.

"Kita akan gunakan ini untuk kegiatan kebudayaan dan tradisi, supaya tetap terjaga," tandasnya.

Sebelum peresmian yang ditandai dengan potong pita di Jalan Papua, para mahasiswa dan warga mengarak prasasti batu marmer Jalan Papua yang mereka buat bersama. Mereka juga bersama-sama menyanyikan lagu berjudul Tanah Papua dengan khusyuk.

(mdk/bal)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
4 Fakta Jalan Aspal di Surabaya Pecah Mengerikan, Warga Diminta Tak Khawatir
4 Fakta Jalan Aspal di Surabaya Pecah Mengerikan, Warga Diminta Tak Khawatir

Jalan aspal di Surabaya tiba-tiba pecah mengerikan. Meski demikian, warga diminta tak khawatir.

Baca Selengkapnya
Ini Penyebab Jalan Pasar Kembang di Surabaya Meletus
Ini Penyebab Jalan Pasar Kembang di Surabaya Meletus

Ini Penyebab Jalan Pasar Kembang di Surabaya Meletus

Baca Selengkapnya
Melihat Batuan Jumbo di Hulu Sungai Boyong Gunung Merapi, Banyak Ditemukan Fenomena Unik
Melihat Batuan Jumbo di Hulu Sungai Boyong Gunung Merapi, Banyak Ditemukan Fenomena Unik

Beberapa batuan seukuran truk menggelinding dari puncak Gunung Merapi dan terdampar di tempat itu

Baca Selengkapnya
Jalan Padang-Bukittinggi Masih Putus akibat Banjir Bandang, Ini Jalur Alternatif yang Bisa Dilewati
Jalan Padang-Bukittinggi Masih Putus akibat Banjir Bandang, Ini Jalur Alternatif yang Bisa Dilewati

Jalan Padang-Bukittinggi Masih Putus akibat Banjir Bandang, Ini Jalur Alternatif yang Bisa Dilewati

Baca Selengkapnya
Krisis Air Bersih di Jakbar, Warga Bandingkan PAM Jaya dengan Palyja
Krisis Air Bersih di Jakbar, Warga Bandingkan PAM Jaya dengan Palyja

Saat ini sebagian warga mengandalkan air tanah untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Baca Selengkapnya
4 Fakta Jalan Utama Padang-Bukittinggi Putus Total Akibat Longsor, Jalan Alternatifnya juga Rawan Longsor, Warga Diminta Waspada
4 Fakta Jalan Utama Padang-Bukittinggi Putus Total Akibat Longsor, Jalan Alternatifnya juga Rawan Longsor, Warga Diminta Waspada

Longsor diakibatkan curah hujan tinggi melanda wilayah Sumbar.

Baca Selengkapnya
TNI AD Bantu Penuhi Air Bersih di Perbatasan Papua
TNI AD Bantu Penuhi Air Bersih di Perbatasan Papua

Kegiatan tersebut pun berlangsung selama enam hari, pada tiga hari pertama dengan dilakukan pembersihan.

Baca Selengkapnya
Horrornya Jalan Batu Jomba Sumut: Truk sampai ‘Ngetril’, Ambulans Lompat
Horrornya Jalan Batu Jomba Sumut: Truk sampai ‘Ngetril’, Ambulans Lompat

Ada truk maupun bus yang berhasil melintas. Namun tak sedikit yang kandas.

Baca Selengkapnya
Penurunan Permukaan Tanah Buat Jakarta Rugi Rp10 Triliun per Tahun
Penurunan Permukaan Tanah Buat Jakarta Rugi Rp10 Triliun per Tahun

Selain ekonomi, nasib 50 juta masyarakat di kawasan pesisir juga dipertaruhkan.

Baca Selengkapnya
Cek Fakta! Gunung Marapi Beda dengan Merapi
Cek Fakta! Gunung Marapi Beda dengan Merapi

Gunung Marapi yang terletak di Kabupaten Agam dan Tanah Datar, Sumatera Barat, mengalami erupsi sejak 3 Desember 2023.

Baca Selengkapnya
Macet Parah Akibat Proyek Galian Saluran Air di Pondok Pinang Jaksel, Pedagang Mi Ayam Mengeluh Omzet Menurun 50 Persen
Macet Parah Akibat Proyek Galian Saluran Air di Pondok Pinang Jaksel, Pedagang Mi Ayam Mengeluh Omzet Menurun 50 Persen

Proyek perbaikan saluran air itu dilakukan di ujung Jalan Ciputat Raya dengan Jalan RA Kartini, Kecamatan Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.

Baca Selengkapnya
Usai Gempa, Pengungsi di Bawean Mengeluh Air Jadi Keruh
Usai Gempa, Pengungsi di Bawean Mengeluh Air Jadi Keruh

Air yang biasa digunakan jernih mendadak keruh berwarna kecoklatan.

Baca Selengkapnya