Jalani pra rekonstruksi, pembunuh sekeluarga di Aceh disoraki warga
Merdeka.com - Polisi melakukan pra rekonstruksi pembunuh satu keluarga yang terjadi di Jalan Tgk Malem Muda, Gampong Mulia, Kecamatan Kuta Alam, Banda Aceh. Ada 100 adegan diperagakan oleh tersangka Ridwan (22) di rumah korban, Kamis (25/1).
Selama tiga jam Satreskrim Polresta Banda Aceh menggelar rekonstruksi di Rumah Toko (Ruko) milik korban. Warga sekitar heboh. Ratusan orang menonton pra rekonstruksi di luar garis polisi atau sekitar 50 meter dari ruko korban.
Warga menyaksikan pra rekonstruksi pembunuhan yang menimpa Tjie Sun (46), Minarni (40) dan anak laki-laki, Callietos NG (8). Garis polisi berwarna kuning sempat putus karena desakan warga yang ingin menyaksikan lebih dekat. Petugas polisi pun langsung mengikat kembali dan meminta warga tenang dan tidak terlalu mendekat dengan garis polisi.
-
Siapa yang menyaksikan kejadian langka ini? Pada Oktober 2020, di Akiz Wildlife Farm, Distrik Bandarban, para peneliti menyaksikan momen langka ini. Piton Burma sepanjang 3,04 meter terlihat memangsa piton batik yang sebagian tubuhnya sudah masuk ke mulutnya.
-
Siapa korban pembunuhan? Pelaku ditangkap oleh tim gabungan Resmob Polrestabes Semarang dan Jatanras Polda Jateng di hari yang sama dengan kejadian yaitu Senin (24/7). “Jadi kejadian jam 03.00 wib. Pelaku kami tangkap dalam pelariannya di Solo Jateng pukul 06.00 Wib.“
-
Siapa yang terlibat dalam peristiwa ini? 'Kami memanggil pihak keluarga pengendara sepeda motor yang pura-pura kesurupan untuk dimintai keterangan,' ucap dia.
-
Siapa yang terlibat dalam Tilik Warga? 'Untuk itu kami siap bekerja sama dengan pengurus Lentera Jiwa yang bertugas memberikan pelayanan kepada warga kami yang belum sembuh dari penyakit ini,' kata Sarju dikutip dari ANTARA.
-
Siapa yang terlibat dalam insiden ini? Seorang driver taksi online di kawasan Jakarta Pusat tengah ramai jadi perbincangan usai kedapatan emosi ke penumpang wanita.
-
Siapa pelakunya? Orang ke-3 : 'Seperti biasa saya menjemput anak saya pulang sekolah sekitar jam tersebut'Karena 22 jam sebelum 5 April 2010 adalah jam 1 siang 4 april 2010 (hari minggu)
"Tolong jangan terlalu dekat dengan garis polisi," pinta Ipda Dahlan kepada warga menggunakan pengeras suara tergantung di bahunya.
Setelah menunggu lama, proses pra rekonstruksi pun selesai. Lalu, tersangka keluar dari ruko korban dengan pengawalan ketat personel kepolisian.
Saat itulah, warga yang menyaksikan itu meneriaki tersangka. Bahkan petugas kepolisian harus berkali-kali mengingatkan agar tidak melewati garis polisi. Warga tak bisa menahan emosi melihat tersangka melintasi di depan mereka. Mobil yang membawa tersangka sempat dipukul-pukul warga.
Nena Ahmadi, tetangga yang tinggal hanya 20 meter dari ruko korban mengaku sengaja datang hendak melihat rekonstruksi ini. Dia menceritakan, setelah dua pekan pasca kejadian itu, dia merasakan suasana mencekam di waktu malam. Meskipun tidak pernah terjadi kejanggalan apapun.
"Sedikit mencekam, waktu malam. Karena setiap orang lewat selalu tanya soal kejadian ini," kata Nena Ahmadi.
Berdasarkan pengakuan tersangka Ridwan (22), pembunuhan itu dilakukan Jumat 5 Januari sekitar pukul 15.00 WIB. Baru kemudian diketahui oleh warga setelah menaruh curiga ruko tak buka pada Senin malam (8/1). Anggota Polsek Kuta Alam membongkar paksa ruko tersebut dan menemukan para korban.
Setelah dilakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP), petugas langsung bergerak melacak tersangka. Akhirnya tak sampai 2x24 jam, tersangka berhasil dibekuk, Rabu (10/1) sekira pukul 18.00 WIB di Bandara Kuala Namu Lantai I, Medan Sumatera Utara.
Tersangka diancam dengan pasal 338 Jo 340, 365, 389 KUHP. Ancaman hukuman minimal seumur hidup dan maksimal hukuman mati. Saat ini tersangka sudah mendekam di Mapolresta Banda Aceh untuk proses penyidikan lebih lanjut.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Saat tersangka A tiba di lokasi, mereka bersorak dan berteriak.
Baca SelengkapnyaIstri korban, Maidar berharap kepada pihak kepolisian agar segera menangkap pelaku lain yang saat ini masih berkeliaran bebas.
Baca SelengkapnyaTerduga pelaku dan korban diketahui sempat cekcok di jalan gang dekat rumah, tepat di depan rumah tetangganya.
Baca SelengkapnyaSekumpulan pemuda yang sebelumnya nongkrong melempari batu ke arah Eky dan Vina. Bahkan beberapa di antaranya mengejar serta memepet motor korban.
Baca SelengkapnyaMasalah ekonomi diduga menjadi tekanan hingga menyebabkan TR mengalami perubahan kejiwaan.
Baca SelengkapnyaIptu Rudiana memastikan dirinya tak diam atas kasus ini. Namun dia meminta pihak lain tak membuat asumsi yang membuat keluarga mereka tersakiti.
Baca SelengkapnyaNamun saat penangkapan itu, A tidak melihat Pegi. Padahal kata dia, Pegi berada di lokasi saat peristiwa tersebut terjadi.
Baca SelengkapnyaKeponakan korban yang menyerahkan diri memohon jadi justice collaborator.
Baca SelengkapnyaTujuan proses rekonstruksi adalah untuk kepentingan pengungkapan perkara pidana.
Baca SelengkapnyaPolisi menggelar rekonstruksi pembunuhan terhadap pengusaha roti Makmur (52) dan anaknya Abdillah Makmur (27) di Maros, Selasa (19/12).
Baca SelengkapnyaSekiranya ada 10 adegan untuk kasus KDRT dilakukan Panca terhadap istrinya.
Baca SelengkapnyaDanu mendapat tekanan dan ancaman dari tersangka YH, suami korban yang diduga otak pembunuhan terhadap Tuti Rahayu (55) dan Amalia Mustika Ratu (23).
Baca Selengkapnya