Jambi diminta pahami sejarah sebelum klaim pempek
Merdeka.com - Sumatera Selatan dan Jambi ribut berebut hak cipta pempek. Kedua wilayah mengklaim daerah pertama yang menciptakan makanan dari ikan dan sagu tersebut.
Pengamat hukum dari Universitas Sriwijaya (Unsri) Palembang, Amzulian Rifai mengungkapkan, sudah pengetahuan umum bahwa Pempek adalah makanan khas Palembang dan Duku itu buah khas Komering Sumsel. Sejauh ini, kata dia, belum pernah ada pihak yang mempatenkan kedua produk khas daerah tersebut.
Meski Kemenkum HAM hanya bersifat pasif, namun lembaga itu harus lebih bijak mengambil keputusan jika Pemprov Sumsel dan Jambi sama-sama mengajukan hak paten atas keduanya. Sebab, sebagai eks daerah induk, wajar jika Pempek dan Duku Palembang turut semarak kehadirannya di Jambi, Bengkulu, dan Lampung. Tetapi bukan berarti hak atas makanan dan buah khas Sumsel itu diklaim begitu saja oleh daerah lain.
-
Makanan khas Palembang apa yang mirip dengan pempek? Laksan mungkin terdengar asing bagi sebagian orang, tetapi ini adalah hidangan yang mirip dengan pempek, namun dengan kuah santan.
-
Kenapa pempek populer? Makanan ini pun memiliki banyak varian yang disukai oleh masyarakat.
-
Bagaimana pempek menjadi populer? Hingga akhirnya, Apek mengolah ikan hasil tangkapannya dan mencampurnya dengan tepung. Ia kemudian menjual makanan hasil olahannya itu yang belum diberi nama.
-
Dimana pempek berasal? Sejarah pempek bermula dari seorang pria keturunan Tionghoa yang biasa dipanggil Apek. Pria yang tinggal di pinggiran sungai Musi itu berusaha memanfaatkan sumber daya ikan yang melimpah.
-
Bagaimana perdagangan rempah dilakukan di Palembang? Melalui Sungai Musi inilah perdagangan mulai terjalin, bahkan hingga terjadi percampuran budaya dengan masyarakat setempat.
-
Bagaimana pempek berkembang? Pempek pun semakin berkembang dan dikenal secara luas oleh masyarakat.
"Kemenkum HAM hanya bersifat pasif kecuali jika ada yang memperkarakannya ke pengadilan tentu akan ada tindak lanjut jika ada putusan pengadilan tersebut. Jadi, Kemenkum HAM harus lebih jeli dan bijak mengambil keputusan," jelasnya kepada merdeka.com saat dihubungi via telepon, Senin (30/12).
Dia sendiri sangat mendukung upaya Pemprov Sumsel untuk mendaftarkan hak paten pempek dan duku. Dirinya juga meminta media menyiarkan informasi kebenaran kepemilikan hak ini agar daerah-daerah eks Sumbagsel tahu diri.
"Dulu kan Palembang sebagai pusat pemerintahan tiga provinsi di wilayah Sumbagsel. Artinya, secara historis, Sumsel atau Palembang lebih dulu ada dibanding daerah lain, termasuk juga keragaman budaya dan juga hasil bumi yang terkandung di dalamnya," pungkas Dekan Fakultas Hukum Unsri Palembang ini. (mdk/ian)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ternyata begini lho perjalanan pempek sejak pertama kali ditemukan hingga menjadi kuliner favorit di tanah air.
Baca SelengkapnyaCara membuatnya terbilang gampang, hampir sama dengan memasak pindang. Bahan-bahannya juga mudah didapat, terlebih bagi masyarakat pedesaan.
Baca SelengkapnyaMana nih yang sudah pernah kamu cobain selain pempek?
Baca SelengkapnyaTak diduga, salah satu provinsi di Indonesia dahulu ada yang bernama Sumatra Tengah. Kini daerah-daerahnya masih ada sampai sekarang.
Baca SelengkapnyaMengenal menu Memek, makanan khas dan kebanggaan masyarakat Simeulue Aceh.
Baca SelengkapnyaSelain pempek, ini 4 rekomendasi makanan yang nggak boleh dilewatkan saat berkunjung ke Palembang.
Baca SelengkapnyaDiwariskan dari generasi ke generasi, inilah makanan favorit yang menjadi kebanggaan setiap provinsi di Sumatera.
Baca SelengkapnyaKepopuleran kue ini di masa lalu tidak lepas dari wilayah kekuasaan pada masa puncak kejayaan Kerajaan Sriwijaya sekitar abad ke-7.
Baca SelengkapnyaTak hanya rasanya yang memikat. Tekstur Simping bisa membuat siapapun tak berhenti mengunyah.
Baca SelengkapnyaSalah satu ragam kuliner Indonesia dari Sumatera Barat ini tergolong unik dan berbeda dari sate lainnya.
Baca SelengkapnyaNama kota ini sudah tertulis sejak adanya Perang Padri yang berlangsung di Sumbar dan di masa Hindia Belanda menjadi Ibukota Karesidenan Tapanuli.
Baca SelengkapnyaMengapa orang Indonesia sangat suka dengan nasi? Ternyata jawabannya kompleks dan melibatkan berbagai aspek sejarah, kebijakan pemerintah, dan nilai budaya.
Baca Selengkapnya