Jambret penumpang ojek di Medan, Jepri ditembak mati
Merdeka.com - Seorang tersangka penjambretan yang melukai seorang penumpang ojek online di Medan tewas diterjang peluru polisi. Sementara rekannya lebih dulu tertangkap karena membawa sabu.
Tersangka penjambret yang tewas diketahui bernama Jepri Sitorus. Sementara rekannya yang lebih dulu diringkus yakni MA alias A (37), warga Jalan Brigjend Katamso Gang Kenangan, Medan.
Kapolrestabes Medan Kombes Pol Dadang Hartanto mengungkapkan, Jepri ditembak karena menyerang petugas yang membawanya saat pengembangan. Ketika itu mereka mencari barang bukti kejahatan pelaku.
-
Siapa pelakunya? Orang ke-3 : 'Seperti biasa saya menjemput anak saya pulang sekolah sekitar jam tersebut'Karena 22 jam sebelum 5 April 2010 adalah jam 1 siang 4 april 2010 (hari minggu)
-
Di mana pesepeda dijambret? Kejadian di daerah Tambun Selatan Mengutip unggahan Twitter tersebut diketahui jika peristiwa penjambretan terjadi di wilayah Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.
-
Siapa pelaku pembunuhan itu? 'Diduga korban ditusuk ketika dalam keadaan sedang tidur. Ini masih kita dalami,' ujar dia kepada wartawan, Sabtu (30/11).Gogo menjelaskan, terduga pelaku awalnya menikam ayahnya.
-
Apa yang dilakukan pelaku? Mereka juga meminta Y agar menyerahkan diri agar dapat diperiksa. 'Saya imbau kepada yang diduga pelaku berinisial Y yang sesuai dengan video yang beredar agar menyerahkan diri,' kata Rahman saat dikonfirmasi, Minggu (28/4).
-
Siapa korban pembunuhan? Pelaku ditangkap oleh tim gabungan Resmob Polrestabes Semarang dan Jatanras Polda Jateng di hari yang sama dengan kejadian yaitu Senin (24/7). “Jadi kejadian jam 03.00 wib. Pelaku kami tangkap dalam pelariannya di Solo Jateng pukul 06.00 Wib.“
"Tersangka terpaksa ditembak karena melukai personel kita. Personel kita mengalami luka sabetan senjata tajam di tangan kiri," kata Dadang, Jumat (3/8).
MA dan Jefri diduga telah menjambret Helmina Romita Sipayung (30), warga Jalan Malaka Gang Saudara, Medan Perjuangan. Tindak pidana itu terjadi di Jalan Candi Biara, belakang Hotel Adi Mulia pada Senin (23/7).
Saat itu, Hermina menumpang ojek online. Tiba-tiba tas yang dibawa perempuan berprofesi sebagai guru itu dirampas dua pria yang mengendarai sepeda motor Suzuki Satria F.
Akibat tarikan pelaku, Hermina terjerembab. Wajahnya menghantam aspal.
Penangkapan Jambret penumpang ojek online ©2018 Merdeka.com/Yan Muhardiansyah
Kejadian ini kemudian dilaporkan ke polisi. Tiga hari berselang, Rabu (26/8), petugas yang sedang patroli mencurigai Jepri dan MA yang berboncengan di Jalan MT Haryono, dekat Plaza Uniland.
Saat digeledah, ditemukan plastik klip berisi sabu dari tangan MA. Dia pun diserahkan ke Satuan Reserse Narkoba Polrestabes Medan. Sementara Jepri dilepas karena tidak ada barang bukti.
Sekitar lima hari kemudian, kata Putu, mereka berhasil menemukan HP milik Helmina. Perempuan yang memegang perangkat itu mengaku membelinya dari MA seharga Rp 1 juta.
MA yang sudah ada di penjara pun diinterogasi. Dia mengakui melakukan penjambretan itu bersama Jepri.
Petugas kemudian meringkus Jepri di Jalan Balaikota, Kamis (2/8). Pemuda itu mengakui perbuatannya. Saat pengembangan, dia disebutkan melakukan perlawanan, sehingga ditembak mati petugas.
Dalam penjambretan itu, MA bertugas merampas tas korban yang berisi handphone dan kartu identitas. Sementara Jepri sebagai pengendara sepeda motor Suzuki Satria F Warna Hitam BK 2501 ADS.
Kasat Reskrim Polrestabes Medan AKBP Putu Yudha Prawira menambahkan, Jepri, MA dan kelompoknya tergolong sadis. Mereka juga diduga turut melakukan penjambretan di Jalan MT Haryono dengan korban Loei Wie Loen (66). Warga Jalan Sungai Deli, ini juga jatuh saat akan dijambret. Dia akhirnya meninggal dunia di rumah sakit.
Dalam penjambretan itu, korban yang terkapar langsung ditinggal pelaku. Tapi tak lama berselang, ada dua orang yang kemudian mencuri motor korban dan barang berharga milik korban yang terkapar. Keduanya pun telah ditangkap.
Seorang pelaku lain, berinisial A, masih diburu petugas. Penadah sepeda motor korban juga sudah masuk dalam daftar pencarian orang (DPO). "Kami minta yang bersangkutan untuk menyerahkan diri," tegas Putu.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Di tengah-tengah banyaknya kendaraan yang melintas, kondisi itu ternyata tidak menghentikan pelaku yang saling berboncengan langsung memepet korban.
Baca SelengkapnyaSontak mereka berteriak yang memicu warga berkerumun dan mengejar para pelaku.
Baca SelengkapnyaAksi kejahatan berkedok jambret pesepeda terjadi di Palembang belum lama ini. Korban berhasil mengambil tas milik pesepeda tersebut meski suasana jalanan ramai.
Baca SelengkapnyaSaat proses penangkapan, polisi terpaksa menembak kedua kaki pelaku karena berusaha melawan serta membahayakan petugas.
Baca SelengkapnyaDua pelaku jambret harus jadi bulan-bulanan warga sekitar Gambir
Baca SelengkapnyaPolisi menangkap TS (43), pelaku penjambretan di Pekanbaru. Dia diburu setelah aksinya menyebabkan seorang wanita, Siswati (61) meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaPelaku tak tahan emosi karena kesal dinasihati dan direndahkan
Baca Selengkapnyasatu pelaku berinisial I alias Gawong diberikan tindakan tegas terukur hingga tewas
Baca SelengkapnyaMobil milik korban dibawa kabur pelaku pembunuhan.
Baca SelengkapnyaKepolisian belum bisa merinci berapa banyak pelaku yang terlibat dalam penembakan tersebut.
Baca SelengkapnyaTersangka ditembak karena melawan ketika diminta menunjukkan lokasi pelaku lain.
Baca SelengkapnyaMentari segera menuju ke Polsek Johar Baru, Jakarta Pusat untuk melaporkan kejadian itu.
Baca Selengkapnya