Janda di Semarang ini tega bunuh bayinya sendiri di kosan
Merdeka.com - Seorang ibu diduga tega membunuh bayinya sendiri di sebuah rumah kos di Jalan Wonodri Sendang Nomor 19, Kecamatan Semarang Selatan, Kota Semarang, Jawa Tengah, Minggu (23/11) malam.
Ibu yang tega membunuh anaknya tersebut adalah Tri Purwati (34) warga Gayamsari Kota Semarang, Jawa Tengah. Informasi dihimpun merdeka.com di sekitar TKP mengungkapkan wanita yang berstatus janda tersebut ngekos di lokasi kejadian.
Kapolsek Semarang Selatan, Kompol Yuni, saat dikonfirmasi wartawan membenarkan bahwa pihaknya mengaku telah menerima informasi kejadian tersebut.
-
Bagaimana bayi perempuan itu meninggal? Bayi perempuan yang diberi nama 'Neve,' diambil dari nama sungai di daerah tersebut, diketahui meninggal dunia ketika usianya hanya sekitar 40 hingga 50 hari.
-
Kenapa bayi nya meninggal? Salah satu penyebab bayi laki-laki itu meninggal dunia karena lokasi melahirkan tidak memadai.
-
Mengapa bayi meninggal? Kelainan genetik yang dialami anak ini membuat jantung tidak dapat menerima atau memompa cukup darah setiap kali berdetak dan mengakibatkan kematian dini anak laki-laki tersebut karena gagal jantung, ungkap para peneliti seperti dikutip dari laman Live Science.
-
Bagaimana kondisi bayi tersebut? Dengan suhu badan yang rendah mencapai 35,7 derajat Celsius saat tiba di rumah sakit, si kecil yang mengalami hipotermia dihangatkan dan diberikan pertolongan pertama secara intensif.
-
Di mana kerangka bayi itu ditemukan? Penggalian berakhir tahun ini Tekin, mengatakan dua kerangka itu adalah milik seorang bayi dan seorang anak yang berusia sekitar 6-7 tahun yang ditemukan 2 pekan lalu di area yang sama selama proses penggalian berlangsung.
-
Apa yang membuat bayi meninggal? Jumaa dan Ali lahir prematur pada usia delapan bulan, namun dalam kondisi stabil pada saat itu. 5 bayi meninggal dalam 2 pekan akibat hipotermia
"Sudah dilakukan TP TKP (tindakan pertama pada Tempat Kejadian Perkara, Red)," katanya saat dikonfirmasi wartawan Senin (24/11) pagi ini.
Yuni mengungkapkan bahwa bayi tersebut masih dalam kondisi orok, berkelamin laki-laki. "Kondisi bayi sudah meninggal," katanya.
Yuni juga tidak membantah jika meninggalnya sesosok bayi tersebut karena dibunuh. "Sepertinya ada upaya untuk dilahirkan secara paksa karena usia orok kurang lebih 5 bulan," tambahnya.
Tim Inafis Satuan Reskrim Polrestabes Semarang juga telah mendatangi TKP untuk melakukan identifikasi.
Hingga pagi hari ini, ibu korban dirawat di RS Roemani Semarang yang lokasinya hanya berjarak beberapa meter dari lokasi kejadian. "Kasus ini diambil alih Polrestabes Semarang," kata Yuni.
Terpisah, Wakil Kepala Satuan Reskrim Polrestabes Semarang, Kompol Sukiyono, mengatakan masih melakukan penyelidikan lebih lanjut.
"Yang bersangkutan belum bisa dimintai keterangan karena masih dirawat di rumah sakit," ujarnya pendek. (mdk/mtf)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Korban pun dievakuasi ke puskesmas untuk keperluan visum.
Baca SelengkapnyaSeorang ibu berinisial I (39), warga Semanu, Gunungkidul, DIY, tega membunuh bayinya sendiri karena alasan faktor ekonomi.
Baca SelengkapnyaJasad bayi ini ditemukan oleh warga saat mengais cabai.
Baca SelengkapnyaPembunuh dan Pembuang Bayi di Sungai Jepara Ternyata Ibu Kandung Korban, Ini Alasannya
Baca SelengkapnyaKepolisian masih menyelidiki penemuan mayat bayi prematur diduga dikubur hidup-hidup orangtuanya tersebut.
Baca SelengkapnyaIbu yang menenggelamkan anaknya ke dalam ember didiagnosa alami gangguan jiwa
Baca SelengkapnyaSeorang siswi kelas 2 SMK melahirkan lalu menyembunyikan bayinya dalam koper hingga meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaKasat Reskrim Polres Sumbawa, Iptu Regi Halili mengatakan, pihaknya telah melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah saksi, serta ahli medis.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan keterangan saksi, pelaku membanting korban lebih dari dua kali.
Baca SelengkapnyaTersangka awalnya berdalih melahirkan dan membuang bayinya karena mendengar bisikan gaib
Baca SelengkapnyaKorban HL tergeletak di ruang tamu indekos dengan kondisi bersimbah darah.
Baca SelengkapnyaSelama ini ibu korban jarang bersosialisasi dengan masyarakat dan ada dugaan depresi.
Baca Selengkapnya